HUT ke-496 DKI Jakarta, Heru Budi: Semoga Tidak Banjir Lagi

Ibu Kota DKI Jakarta resmi berusia 496 pada hari ini Kamis (22/6/2023). Di HUT kali ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berharap agar Jakarta tidak banjir lagi.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2023, 13:31 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai melakukan Upacara Hari Ulang Tahun Jakarta di Lapangan Silang Monas Sisi Selatan, Kamis (22/6/2023). (Foto: Winda Nelfira/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta - Ibu Kota DKI Jakarta resmi berusia 496 pada hari ini Kamis (22/6/2023). Di HUT kali ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berharap agar Jakarta tidak banjir lagi.

"Semoga lancar semua, semoga tidak banjir, semoga tidak ada hal-hal yang merugikan masyarakat," kata Heru usai memimpin upacara HUT ke-496 DKI Jakarta di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Adapun Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan sederet strategi dalam mengatasi banjir yang kerap melanda Ibu Kota Jakarta. Salah satunya, dengan melakukan pengendalian banjir sebagai salah satu agenda prioritas.

"Prioritas kami adalah warga. Segala hal yang berdampak langsung dengan warga, baik itu keselamatan, kenyamanan, maupun kemudahan, akan terus kami utamakan," kata Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono seperti dikutip dalam rilis PPID DKI Jakarta, Sabtu 18 Maret 2023.

Menurutnya, Pemprov DKI melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) telah melakukan berbagai upaya penanganan banjir, khususnya di 12 titik genangan berulang yang kini berhasil diatasi.

Dengan target dari 100 persen penanganan genangan di 58 titik juga berhasil ditangani kurang dari 6 jam. Sedangkan 85,14 persen penanganan genangan di 212 titik berhasil ditangani kurang dari 2 jam.

"Terkait banjir ini, karena menyangkut keselamatan warga yang juga dipengaruhi oleh faktor alam, kami siapkan berbagai langkah antisipasi hingga penanganan yang cepat dan tuntas," terang Heru.


Kompleksitas Masalah Banjir

Kondisi bantaran Kali Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu(18/5/2022). Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) berencana akan menormalisasi Kali Induk secara keseluruhan guna mencegah banjir yang melanda kawasan tersebut saat hujan deras mengguyur. (Liputan6.com/FaizaL Fanani)

Heru pun menyadari kondisi Jakarta yang sejak 1866 sebagai catatan Belanda memang masalah banjir telah jadi persoalan kompleks. Kondisi geografis Jakarta yang berada di dataran rendah dan dialiri 13 sungai menjadi faktor yang berpengaruh besar.

Karena itu perlu adanya antisipasi, untuk membangun sederet program mulai dari pembangunan saluran penghubung dan kelengkapannya sepanjang 84.984 m; pengerukan waduk/situ/embung, kali/sungai, dan saluran mencapai 116.933,7 m3; pengadaan tanah untuk kali/saluran seluas 48.104 m2m; pembangunan 14 waduk dan pengadaan tanah untuk waduk/situ/embung seluas 6.661 m2.

Kemudian, Pembangunan 9 polder dan 1 pompa; pembangunan tanggul pengaman pantai dan infrastruktur pengendali banjir pesisir pantai di Kali Adem sepanjang 1.526 m; pembangunan pengaman pantai di Pulau Kelapa Sisi Selatan sepanjang 253 m dan Sisi Utara sepanjang 315 m; pengadaan peralatan penyelidikan, pengujian, dan pengukuran, serta pemeliharaan/ perbaikan alat berat; dan pembangunan tanggul Kali Semanan sepanjang 1.360 m.

"Selain itu, berbagai strategi penanganan banjir terus diupayakan melalui sinergi dengan berbagai stakeholder terkait, termasuk dengan pemerintah pusat," sebutnya.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka.com

Infografis Jakarta Bangkit di HUT Ke-494 DKI (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya