Liputan6.com, Jakarta - Ada saja kebiasaan jemaah haji Indonesia saat menunaikan ibadah ke Tanah Suci Makkah. Salah satunya yang unik adalah menandai koper yang wujudnya serupa agar tidak hilang atau tertukar dengan milik jemaah haji lainnya dan memudahkan mereka mengenali saat pengambilan bagasi di bandara.
"Kreativitas jemaah Indonesia di luar nalar, yang buat heran mereka nandain koper hajinya dengan barang-barang yang aneh," ungkap konten kreator di akun TikTok @yukhaji, dikutip Jumat (23/6/2023).
Advertisement
Tampak di video dari deretan koper yang dikumpulkan ada jemaah haji yang menandainya dengan sandal, centong nasi, sampai serabut kelapa. Padahal, di masing-masing koper haji dari travel agent yang mengurus keperluan haji mereka, sudah disertakan lembar identitas pemilik koper.
"Tapi bagi jemaah itu kurang praktis saat akan mengambil koper di bandara," katanya lagi.
Cara unik tersebut membantu jemaah haji karena dari pihak travel agent biasanya mereka diberikan koper yang sama. Tanda-tanda nyentrik ini ternyata hanya dilakukan oleh jemaah haji asal Indonesia. Jemaah haji dari negara lain tak memakai cara tersebut untuk mengenali kopernya.
"Selama tak membahayakan penerbangan, tak ada larangan dari panitia haji untuk tanda-tanda unik ini dipasang," sambung sang konten kreator.
Penggunaan tanda unik ini menunjukkan bahwa jemaah haji Indonesia memiliki cara tersendiri untuk memecahkan masalah dengan cara menarik. Bahkan, trik itu membuat petugas bandara Arab Saudi tersenyum simpul karena merasa geli melihat tanda yang dipasang pada koper.
Tanggapan Warganet tentang Tanda di Koper Haji
Konten tentang cara unik jemaah Indonesia membuat tanda di koper tersebut mendapatkan banyak respons. Sebanyak 45,1 ribu orang bahkan memberikan tanda suka dan 2058 pengguna ikut berkomentar.
"Berguna banget sih tanda itu, biar nggak baca koper satu per satu pas nyari kopernya," komentar warganet.
"Percayalah itu sangat berguna," kata yang lain.
"Ibuku kemarin kopernya ditandai sama tas bulu gambar Winni the Pooh biar gampang nyarinya," sambung warganet lainnya.
"Jadi ingat musim haji 2012 tanda yang saya pakai tali rafia yang dikepang.. ternyata ada yang sama tapi beda warna," komentar warganet.
"Sangat berguna lho, waktu umroh pun dikasih kain macem-macem dari abah jadi cepet dapet koper kita," ungkap yang lain.
"Itulah Indonesia, aku selalu bangga dengan ragam budayanya," sahut yang lain.
"Ya Allah maaf aku ngakak," tulis warganet.
"Kalo aku sih tempel foto yang gede di koper," sambung warganet lainnya.
Advertisement
Menu Katering Jemaah Haji Indonesia
Mengutip dari kanal Islami Liputan6.com, 20 Juni 2023, fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tinggal sepekan lagi. Berbagai pelayanan disiapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, termasuk katering untuk jemaah haji Indonesia.
Selama pelaksanaan puncak haji, jemaah haji Indonesia mendapatkan sejumlah menu makanan siap saji yang akan disajikan langsung dari dapur di Arafah dan Mina. Terdapat beragam menu yang disiapkan selama masyair, antara lain mangut lele, rendang ayam, rendang daging, semur, dan gulai ikan.
Ada juga sajian bubur kacang hijau, kacang merah, serta ketan hitam. Sajian menu nusantara yang akan dihidangkan kepada jemaah haji Indonesia saat puncak haji itu disiapkan Masyariq atau Muassasah.
Agar memastikan cita rasa dan kualitas makanannya bisa diterima lidah jemaah Indonesia, petugas PPIH Arab Saudi melakukan uji rasa makanannya (mealtest). "Kita barusan melakukan mealtest dengan pihak Masyariq untuk layanan konsumsi jemaah haji selama di Masyair, Arafah – Muzdalifah – Mina. Kita merasakan rasa makanan yang disajikan seperti apa," sebut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief di Makkah, Senin, 19 Juni 2023.
Rendang hingga Mangut Lele
Hadir dalam kesempatan ini, Dubes RI di Saudi Abdul Aziz, Irjen Kemenag Faisal AH, Ketua PPIH Arab Saudi yang juga merupakan Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid, Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat, Direktur Pengelolaan Dana Haji Kemenag Jaja Jaelani, Jubir Kemenag Anna Hasbie, juga Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
"Kita melihat ada nasi dan lauk pauk, ada rendang, ikan, mengut lele, dan lain sebagainya. Juga ada bubur kacang dan menu sarapan lainnya. Ini jenis makanan yang akan disajikan selama mereka di masyair,” tambah Hilman.
Hidangan yang diuji rasa adalah makanan siap saji. Jenis ini disiapkan supaya lebih memudahkan saat pelayanan katering di Armuzna. Di samping itu juga agar rasa makanan tetap terjaga. Distribusi makanan ini nantinya bakal dilakukan oleh Tim Masyariq.
Menu lauk siap saji ini akan dipadu dengan nasi putih yang dikemas dalam kotak (boks). Jemaah haji juga mendapatkan buah-buahan dan air mineral seperti yang mereka terima selama di hotel Makkah.
Advertisement