Liputan6.com, Manado - Warga di dua kelurahan, yakni Bebali dan Tarorane, diimbau untuk waspada terhadap ancaman banjir material vulkanilk erupsi Gunung Karangetang. Hal itu dikatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara
Advertisement
"Ini dampak dari curah hujan yang mengguyur pulau Siau pada beberapa hari belakangan ini," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sitaro, Sonny Belseran, Jumat (23/6/2023).
Kali Batuawang yang berhulu di puncak Gunung Karangetang melintasi Kelurahan Bebali, sementara Kelurahan Tarorane dilintasi Kali Kahetang.
Sonny berharap warga bermukim ataupun menggunakan ruas jalan yang melintasi kali tetap waspada, terlebih ketika terjadi hujan dengan intensitas lebat karena akan membawa material vulkanik yang berasal dari puncak kawah.
Sebelumnya hujan pernah mengguyur pada Senin (19/6/2023) sekitar Pukul 15.30 Wita mengakibatkan banjir lahar dingin yang membawa material vulkanik di Kali Batuawang Kelurahan Bebali, Kecamatan Siau Timur.
Aliran air membawa material pasir, lumpur dan bebatuan erupsi Gunung Karangetang menyebabkan akses jalan Ulu Siau, Kecamatan Siau Timur menuju - Ondong, Kecamatan Siau Barat sempat terputus.
Jalur yang melintasi kali Batuawang akhirnya bisa dilewati setelah material vulkanik dibersihkan pemerintah kabupaten bersama jajaran terkait lainnya.
"Hingga kini tidak ada warga yang kami ungsikan. Kami terus berharap warga tetap waspada potensi awan panas guguran serta banjir material vulkanik saat hujan deras," katanya.
Mengarah ke Tiga Sungai
Sebelumnya Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) menyebutkan, guguran lava Gunung Karangetang mengarah ke tiga sungai yang airnya berhulu di puncak kawah gunung itu.
"Guguran lava mengarah ke Sungai Batuawang, Kahetang, dan Beha Barat dengan jarak luncur bervariasi," kata Ketua Pos PGA Karangetang Yudia Tatipang, Senin (19/6/2023).
Yudia mengatakan, pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00 Wita, secara visual Gunung Karangetang berkabut dengan asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih. Intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
"Sinar api masih terlihat lebih kurang 10 meter di dalam tiang kolom asap kawah utama," ujarnya.
Dia mengungkapkan, lelehan lava lebih kurang menuruni kawah 25 kilometer, dan dari ujung lelehan/puncak terjadi guguran lava pijar ke arah sungai Batuawang, Kahetang sekitar 1.000-1.500 meter.
Selain itu, ke arah sungai Behabarat, guguran lava meluncur hingga 1.000 meter, bunyi guguran terdengar lemah sampai kuat.
"Sinar api kawah dua sekitar 10 meter di dalam tiang kolom asap putih sedang, tekanan asap sedang sekitar 50 meter, sedangkan api diam/bara api teramati di dinding kubah lava," papar Yudia.
Terkait kondisi tersebut, dia mengajak warga mewaspadai banjir material vulkanik yang berasal dari puncak Gunung Karangetang.
"PVMBG terus berharap warga mengikuti rekomendasi yang telah dikeluarkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Advertisement