Ranjit Sunimal Fernando (depan) menyelamatkan kayuyang dapat digunakan kembali dari reruntuhan rumahnya yang hancur akibat erosi di Iranawila, Sri Lanka, Kamis, 15 Juni 2023. (AP Photo/Eranga Jayawardena)
Ranjith Sunimal Fernando kini hanya memiliki kerangka rumah di tepi pantai Sri Lanka yang hilang ditelan laut. Ombak menerjang dinding-dindingnya yang rusak hingga menjadi ruangan-ruangan kosong yang rusak. (AP Photo/Eranga Jayawardena)
Sama seperti ratusan dusun nelayan lainnya yang tersebar di sepanjang garis pantai, desa Iranawila mengalami erosi pantai. Angin topan, gelombang laut dan banjir merenggut rumah-rumah penduduk dan terkadang mata pencaharian mereka. (AP Photo/Eranga Jayawardena)
Perlindungan yang ada sangat minim: beberapa bagian tembok laut telah runtuh akibat hantaman ombak. (AP Photo/Eranga Jayawardena)
Hampir semua orang di Iranawila adalah nelayan. Dengan meningkatnya erosi dari laut yang merambah, mereka memiliki lebih sedikit ruang untuk melabuhkan perahu mereka. (AP Photo/Eranga Jayawardena)
Penduduk setempat mengatakan bahwa meningkatnya cuaca buruk dan pengembangan proyek reklamasi laut tidak jauh dari Iranawila adalah alasan utama meningkatnya erosi yang menyebabkan begitu banyak kerusakan. (AP Photo/Eranga Jayawardena)
Mereka mengatakan bahwa pantai laut telah bergeser beberapa ratus meter (yard) dalam tiga tahun terakhir. (AP Photo/Eranga Jayawardena)
Puluhan juta orang di Asia Selatan, yang merupakan salah satu wilayah terpadat di dunia, tinggal di sepanjang garis pantai dan rentan terhadap peristiwa cuaca ekstrem. (AP Photo/Eranga Jayawardena)