Jaga Kandungan Gizi, KKP Terus Kawal Mutu dan Keamanan Produk Perikanan Hulu ke Hilir

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berkomitmen untuk mengawal mutu produk perikanan dari hulu sampai hilir demi menjamin kandungan gizinya

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 23 Jun 2023, 14:27 WIB
KKP menjamin mutu dan keamanan produk perikanan dari hulu sampai hilir.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berkomitmen untuk mengawal mutu produk perikanan dari hulu sampai hilir demi menjamin kandungan gizinya dan sampai ke masyarakat dalam keadaan baik. KKP menjamin mutu dan keamanan produk perikanan dijaga sejak pra-produksi, produksi (tangkap/budidaya), penanganan, pengolahan, distribusi, pemasaran hingga ikan siap dikonsumsi.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo mengatakan ikan memiliki karakteristik bahan pangan yang mudah rusak dan sebagai sumber protein yang sangat berharga untuk kesehatan. 

“Untuk itu, KKP berkomitmen dalam menjaga mutu dan keamanan pangan ikan baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri dengan perlakuan yang sama dari hulu hingga hilir," terang Budi Sulistiyo di Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Hal ini sesuai arahan Menteri kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya beliau menyebut penjaminan mutu produk perikanan harus dilakukan dari hulu ke hilir, mulai dari produksi hingga produk sampai ke tangan konsumen.

KKP menjamin mutu dan keamanan produk perikanan dari hulu sampai hilir.

Budi Sulistiyo menyampaikan salah satu langkah konkrit yang dilakukan ialah pembinaan sejak hulu, pada saat produksi budidaya dan penangkapan ikan, yaitu melalui edukasi kepada para pembudidaya terkait cara  budidaya dan panen ikan yang baik, serta cara penanganan ikan yang baik di atas kapal, di Pelabuhan, dan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) kepada para nelayan.

Selanjutnya pada tahap pengumpulan dan penyimpanan ikan, KKP memastikan mutu ikan terjaga dengan penerapan sistem rantai dingin guna mencegah atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab proses pembusukan ikan, seperti ikan segar yang disimpan dalam cool box berisi es balok atau es curah yang memadai akan memiliki masa simpan 2-3 hari. Adapun ikan beku yang disimpan dalam cold storage dengan suhu -18 s/d -20°C memiliki masa simpan 3-6 bulan.


Distribusi Ikan Hasil Budidaya dan Tangkapan

KKP menjamin mutu dan keamanan produk perikanan dari hulu sampai hilir.

Terkait dengan distribusi, ikan hasil budidaya atau tangkapan yang dibawa oleh para supplier atau pemasar, selain menerapkan sistem rantai dingin tetapi juga memiliki ketertelusuran.

“Jadi produk ikan ditangkap di mana atau dipanen di mana, kemudian akan dipasarkan ke mana itu semuanya tercatat, itu disebut ketertelusuran,” ujar Budi.

Pembinaan juga dilakukan kepada para pemasar dan pengolah hasil perikanan. Para pengolah dibina agar menerapkan tata cara pengolahan ikan yang baik atau Good Manufacturing Practices (GMP) serta prosedur sanitasi dan higiene yang baik atau Standard Sanitation Operating Procedure (SSOP). Dalam bertugas, melibatkan pembina mutu pusat dari KKP didukung oleh pembina mutu daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota serta penyuluh perikanan.

“Pembinaan untuk menjaga mutu ikan juga dilakukan KKP dengan memberikan bantuan diantaranya sarana prasarana rantai dingin, rehab ruang pengolahan atau dikenal bedah UMKM, pelatihan dan fasilitasi sertifikasi,” kata Budi.


Pemerintah Gencar Kampanye Gemarikan

Melalui dukungan teknis dan strategis, Budi berharap produk perikanan menjadi terjamin dengan kandungan gizi yang menyehatkan. Terlebih pemerintah sedang gencar mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) sebagai salah satu upaya pencegahan stunting, sehingga masyarakat membutuhkan asupan gizi yang menyehatkan. 

"Generasi unggul tentu memerlukan asupan sehat. Dan inilah peran yang kami isi melalui dukungan teknis dan strategis untuk pangan berbasis ikan," tutupnya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya