PAN Ogah Kalah Hattrick Pilpres, Bertekad Menang di 2024

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) menegaskan tidak mau kalah untuk ketiga kalinya alias hattrick pada pemilihan umum dan pemilihan presiden 2024 mendatang.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 23 Jun 2023, 15:00 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kiri) didampingi Ketua DPP PAN Yandri Susanto (kiri), Wakil Ketua Umum PAN Didik J rachbini (kedua kanan), dan Ketua DPP PAN Viva Yoga Maulana di Kantor DPP PAN, Jakarta, Jumat (20/5). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) menegaskan tidak mau kalah untuk ketiga kalinya alias hattrick pada pemilihan umum dan pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.

PAN menegaskan siap berperan menentukan kemenangan calon presiden bersama mitra koalisi pada pemilu mendatang.

"PAN tidak mau kalah hattrick. Di pilpres 2024 PAN bercita-cita dapat memenangkan calon bersama-sama dengan partai koalisi," ucap Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, Jumat (22/6/2023).

Diketahui, dalam dua pemilihan presiden 2014 dan 2019, PAN berada di koalisi calon presiden yang kalah.

Pada pilpres 2014, PAN merupakan bagian dari koalisi Merah Putih pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Kemudian, pada pilpres 2019, PAN tergabung dalam koalisi Adil Makmur bersama Prabowo-Sandiaga Uno.

Pada pemilu 2024, PAN saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama dengan Golkar dan PPP. Namun, masa depan koalisi ini masih suram. Apalagi setelah PPP mengumumkan mengusung kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden.

Apalagi sempat ada pembicaraan tentang koalisi penggabungan permanen KIB dengan Koalisi Gerindra-PKB (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya/KKIR), yang akan menjadikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Viva menyatakan, kenyataannya PAN belum secara resmi menentukan arah koalisi dan dukungan terhadap calon presiden pada pemilu 2024.

Pandangan partainya akan diambil oleh Ketua Umum Zulkifli Hasan yang secara resmi akan diumumkan dalam beberapa pekan mendatang.

Viva meminta semua pihak bersabar karena batas waktu pendaftaran capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih empat bulan lagi yakni Oktober. Menurut Viva, dinamika politik saat ini masih berjalan dengan baik.

"Masih empat bulan lagi. Sekarang situasinya masih dinamis dan produktif. Akan tercipta poros kerja sama atau koalisi politik secara permanen di pilpres 2024," kata Viva.

Viva menjelaskan PAN masih terbuka untuk menghubungi dan melakukan pendekatan dengan beberapa pihak, baik Gerindra maupun PDIP.

"PAN juga berkomunikasi dengan PPP dan PDIP secara intens. Prinsipnya dalam bekerja sama atau berkoalisi adalah PAN akan bekerja sama dengan partai politik koalisi pemerintah," kata Viva.


PKB Buka Pintu untuk PAN

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin melambaikan tangan saat peresmian Sekretariat Bersama (Sekber) di Jalan Jl. Ki Mangunsarkoro No. 1, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023). Peresmian Sekber ini tanda dua partai yang tengah berkoalisi serius untuk 2024 mendatang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menyatakan pihaknya membuka pintu apabila PAN ingin bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Namun, ia mengingatkan PAN harus menghormati kesepakatan PKB-Gerindra yang sudah lebih dulu ada yakni keputusan capres-cawapres di tangan dua partai tersebut yang akan diusung pada pemilu 2024.

"PAN bisa gabung, tapi harus menghormati 10 bulan perjalanan PKB-Gerindra dan di luar pos capres-cawapres," kata Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (21/6/2023).

Huda menyebut belum ada tawaran PAN untuk menyodorkan Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto, ia mengingatkan, PAN belum bisa dan berhak menyodorkan nama cawapres sebab belum masuk ke KKIR.

"Belum, belum ada, ya bisa kita pahami itu mungkin kemauan PAN. Nah, masalahnya kan PAN belum masuk koalisi kita, jadi kalau toh PAN dorong, ya itu kira-kira posisinya belum menjadi bagian dari koalisi," kata dia.

Saat ini, kata Huda, PKB tidak akan terburu-buru untuk mengumumkan cawapres Prabowo Subianto.

"Ya sudah santai saja. Karena poros yang lain juga masih belum. Saya juga termasuk yang mazhab pada posisi enggak perlu cepet-cepat deklarasi," kata Huda.

Infografis Harapan Prabowo & Muhaimin Pasca-Peresmian Sekber Gerindra-PKB. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya