Kronologi Kapal Selam Wisata Titanic Menghilang hingga Meledak

Pihak berwenang di Amerika Serikat mengumumkan lima penumpang kapal selam Titan yang merupakan kapal selam wisata bangkai kapal Titanic diduga meninggal karena ledakan dasyat.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jun 2023, 15:48 WIB
Pihak Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa kontak dengan kapal selam kecil tersebut terputus sekitar satu jam 45 menit setelah penyelaman. (OceanGate Expeditions via AP, File)

Liputan6.com, Jakarta - Apa yang seharusnya menjadi perjalanan 10 jam ke bangkai kapal Titanic berakhir dengan tragedi. Kelima penumpang di kapal selam yang hilang meninggal dunia karena ledakan yang dahsyat.

Dikutip dari CNN, ditulis Jumat (23/6/2023), lima penumpang kapal selam yang meninggal dunia tersebut dikonfirmasi pada Kamis, 22 Juni 2023. Konfirmasi tersebut mengakhiri pencarian korban selamat selama seminggu yang jadi perhatian dunia.

Angkatan laut Amerika Serikat mendeteksi suara yang cocok dengan ledakan pada Minggu, 18 Juni 2023 ketika kapal itu hilang. Tim pencari sejak itu menemukan pecahan kapal selam Titan yang memastikan kalau penumpang yang ada di dalamnya meninggal dunia.

Namun, masih banyak pertanyaan saat pihak berwenang terus mencari puing-puing termasuk kapal ledakan itu terjadi dan apa yang sebenarnya yang salah dengan kapal selam itu.

Bagaimana kronologi bencana tersebut?

Dikutip dari CNN, ekspedisi berangkat dari Newfoundland, Kanada pada 16 Juni 2023 dengan kapal pendukung the Polar Prince yang membawa peserta ke lokasi bangkai kapal Titanic. Kemudian pada Minggu, 18 Juni 2023, lima penumpang kapal itu mulai menyelam di kapal selam yang diluncurkan dari kapal pendukung yang tetap berada di permukaan.

Mereka mulai menyelam sekitar pukul 9 pagi, dengan komunikasi terakhir mereka ke permukaan sekitar pukul 11.47, menurut Miawpukek Maritime Horizon Services yang turut memiliki Polar Prince.

Kapal tersebut diharapkan kembali muncul pada pukul 18:10, tetapi tidak terlihat. Pihak berwenang diberitahu pada pukul 18:35, dan operasi penyelamatan dikerahkan, menurut Maritime Horizon.

Sempat ada harapan setelah muncul laporan tim pencari pada Selasa, 20 Juni 2023 mendengar dentuman setiap 30 menit, meskipun mereka tidak dapat menemukan sumber suara. Namun, kapal selam itu hanya dilengkapi dengan oksigen selama 96 jam, menetapkan pada Kamis sebagai target utama untuk menemukan dan mengangkat kapal selam itu.

 


Otoritas Sebut Kapal Selam Itu Meledak

Foto tak bertanggal ini disediakan oleh OceanGate Expeditions pada Juni 2021 menunjukkan kapal selam Titan milik perusahaan. (AP)

Pada Kamis sore, pihak berwenang mengonfirmasi kalau kapal selam itu telah meledak, dengan mengatakan tampaknya tidak ada hubungan antara suara benturan dan puing-puing ditemukan.

Seorang pejabat senior Angkatan Laut Amerika Serikat menuturkan, suara-suara tersebut kemungkinan suara yang dikeluarkan oleh kapal dan kapal lain yang merupakan bagian dari upaya pencarian. Masih belum jelas kapan tepatnya kapal itu meledak. Angkatan Laut medeteksi suara yang “konsisten” dengan leadakan pada Minggu, 18 Juni 2023, tetapi suara tersebut dianggap tidak pasti sehingga pencarian korban selamat atau sisa-sisa kapal terus berlanjut.

Penjaga Pantai AS mengatakan pada Kamis, kalau telah memasang pelampung sonar di dalam air setidaknya selama 72 jam terakhir, artinya mulai Senin dan seterusnya tidak mencatat tanda ledakan.


Penumpang yang Ada di Kapal

Foto yang disediakan oleh OceanGate Expeditions ini menunjukkan sebuah kapal selam bernama Titan yang digunakan untuk mengunjungi lokasi reruntuhan Titanic. (OceanGate Expeditions via AP)

Siapa saja yang ada di kapal?

Lima orang di dalamnya termasuk CEO dari operator tur, seorang pengusaha Inggris, seorang penyelam Prancis terkenal dan seorang miliarder Pakistan serta putranya.

Operator kapal selam Titan, OcenGate mengatakan pada Kamis, kalau CEO OceanGate Stockton Rus dan penumpang lainnya “hilang”. Karyawan sangat berduka atas kehilangan ini.

Stockton Rush (61) mendirikan OceanGate pada 2009 dengan misi meningkatkan akses ke laut dalam melalui inovasi. Dalam serangkaian wawancara, Rush sangat percaya dengan laut ketimbang langit, menawarkan manusia kesempatan terbaik untuk bertahan hidup saat bumi tidak dapat dihuni.

Sebagai CEO, Rush yang lulus dari Universitas Princeton pada 1984 dengan gelar di bidang teknik kedirgantaraan mengawasi strategi keuangan dan teknis perusahaan dan memberikan visi untuk pengembangan kapal selam berawak.

Namun, dalam keinginannya untuk eksplorasi, Rush sering tampak skeptis, jika tidak meremehkan, peraturan yang mungkin memperlambat inovasi.

Selain CEO OceanGate, pengusaha Inggris Hamish Harding juga ikut serta. Berbasis di Uni Emirat Arab, Hamish Harding adalah Chairman of Action Aviation, yang dikenal karena berbagai ekspedisinya.

Ia adalah bagian dari awak pesawat yang memecahkan rekor dunia untuk pelayaran keliling dunia tercepat melalui dua kutub. Selain itu, Harding juga orang pertama yang menyelam ke Challenger Deep di Samudera Pasifik yang diyakini luas sebagai titik terdalam di lautan dunia.

Bahkan ia pernah pergi ke luar angkasa dengan penerbangan Blue Origin, dan pernah menjadi bagian dalam perjalanan pemecah rekor ke kutub selatan.

 


Penyelam Prancis Paul Henri Termasuk Penumpang Kapal Selam Titan

Paul-Henri Nargeolet, salah satu penumpang yang tewas dalam ledakan kapal selam wisata Titan. (Source: OceanGate)

Sementara itu, Penyelam Prancis Paul-Henri Nargeolet memiliki pengalaman puluhan tahun menjelajahi Titanic. Ia menjabat sebagai direktur penelitian bawah laut di RMS Titanic Inc, perusahaan yang memiliki hak eksklusif untuk menyelamatkan artefak dari kapal.

Menurut profil di situs web perusahaan, Nargeolet telah menyelesaikan 35 kali penyelaman ke bangkai kapal Titanic dan mengawasi pemulihan 5.000 artefak. Ia juga habiskan 22 tahun di Angkatan Laut Prancis.

Dalam sebuah pernyataan, keluarganya menyebut kalau Paul Henri sebagai salah satu penjelajah laut terbesar dalam sejarah. “Tapi yang paling kita ingat darinya adalah hatinya yang besar, selera humornya yang luar biasa, dan betapa dia mencintai keluarganya,” tutur dia.

Terakhir, Shazada Dawood dan putranya Suleman Dawood, berasal dari keluarga pengusaha terkemuka Pakistan. Dawood Hercules Corp merupakan salah satu perusahaan terbesar di Pakistan dengan portofolio mencakup energi, petrokimia, pupuk, teknologi informasi, pangan dan pertanian.

Dalam sebuah pernyataan, keluarga Hussain Dawood dan istrinya Kulsum Dawood meminta tolong untuk terus berdoa dan menjaga jiwa keluarga yang telah meninggal selama masa berkabung sulit ini.


Apa itu bencana ledakan dashyat?

Dikutip dari New York Post pada Selasa, 20 Juni 2023, penjaga pantai mengatakan pada Senin bahwa operator kapal selam tersebut, OceanGate Expeditions, memberi tahu mereka bahwa kapal yang hilang itu dapat menyediakan pasokan oksigen bagi lima penumpangnya selama sekitar empat hari sebelum akhirnya habis. (Action Aviation via AP)

Ledakan bawah air mengacu pada keruntuhan kapal secara tiba-tiba yang akan berada di bawah tekanan besar pada kedalaman yang dituju. Tidak jelas di mana atau seberapa dalam Titan saat ledakan terjadi. Namun, bangkai kapal Titanic berada jampir 13.000 kai atau hampir 4.000 meter di bawah permukana laut. Direktur the National Association of Cave Divers, Rick Murcar menuturkan, di kedalaman Titanic bersandar, ada tekanan sekitar 5.600 pounds per inchi.

Mantan Perwira Angkatan Laut dan Profesor Florida International University, Aileen Maria Marty menuturkan, ledakan dahsyat sangat cepat, terjadi hanya dalam sepersekian milidetik.

“Semuanya akan runtuh bahkan sebelum orang-orang di dalamnya menyadari ada masalah. Pada akhirnya, di antara banyak cara yang bisa kita lewati, itu tidak menyakitkan,” ujar dia.

Ahli mengatakan tidak mungkin ada mayat yang akan ditemukan. Penjaga Pantau AS menuturkan akan melanjutkan pencarian dalam upaya untuk memulihkan apa yang dapat ditemukan tetapi peringatkan lingkungan yang sangat tak kenal ampun di bawah di dasar laut.

Apa upaya pencarian selanjutnya?

Selain mencari penumpang, pihak berwenang juga akan terus mencari dasar laut dengan harapan menemukan lebih banyak informasi tentang apa yang menyebabkan ledakan itu. Butuh waktu untuk susun garis waktu peristiwa tertentu, kata Penjaga Pantai AS.

“Apa yang akan mereka lalukan sekarang adalah kembali ke situs itu, mencoba menemukan jejak ke mana akan mengarah. Potongan-potongan puing masih bisa sedikit mengapung dan terbawa arus lauh lebih jauh. Jadi proyek besar saat ini akan mencoba mengumpulkan bagian itu,” ujar dia.

Ia menambahkan, petugas akan menandai dan menunjukkan di mana berasa, dan akan membuat peta di mana bagian-bagian kapal selam itu ditemukan.

Infografis Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya