Wijaya Karya Genjot Penyelesaian Proyek Strategis Nasional, Sampai Mana Perkembangannya?

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sedang mengerjakan 25 proyek strategis nasional (PSN). Proyek itu untuk segmen tol, bendungan dan pabrik industri.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jun 2023, 18:44 WIB
Jalan Tol Cisumdawu (Foto: PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus mengebut pembangunan proyek strategis nasional (PSN). Saat ini, Wijaya Karya mengerjakan 25 proyek strategis nasional di antaranya pada segmen jalan tol, bendungan, dan industrial plant yang tersebar di berbagai wilayah di tanah air.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Mahendra Vijaya menyampaikan, proyek strategis nasional yang dipercayakan kepada Wijaya Karyamencatatkan progress pembangunan yang baik. Beberapa di antaranya ditargetkan selesai pada tahun ini.

"Salah satu yang ditargetkan rampung dalam waktu dekat yaitu proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) Seksi IV sepanjang 5,65 KM yang kini progressnya telah mencapai 98% dan saat ini secara fisik sudah dapat difungsikan," sebut Mahendra dalam keterangan resmi, Jumat (23/6/2023).

Jalan Tol Cisumdawu sendiri merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang berada di Jawa Barat menghubungkan daerah Bandung, Sumedang, dan Majalengka. Ruas tol Cisumdawu diharapkan dapat menjadi jalur strategis yang dapat memangkas waktu tempuh.

Wijaya Karya juga mengerjakan PSN Bendungan Ameroro Paket I yang saat ini telah mencatatkan perkembangan mencapai 71,45 persen dengan impounding yang akan dilaksanakan pada 2023.

Bendungan ini dibangun oleh Kementerian PUPR untuk menambah jumlah tampungan air di Sulawesi Tenggara dan akan menyediakan irigasi, air baku juga Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian dan peternakan masyarakat Konawe.

 


Bendungan Pamukkulu

Bendungan Pamukkulu (Foto: PT Wijaya Karya Tbk/WIKA)

PSN lainnya pada sektor bendungan yang sedang dikerjakan oleh WIKA adalah Proyek Bendungan Pamukkulu sebagai bendungan multifungsi yang terletak di bagian hulu Sungai Pappa di Desa Kale Ko’mara, Sulawesi Selatan.

Wijaya Karya dipercaya untuk mengerjakan paket I mencakup pengerjaan bendungan utama dengan progres pengerjaannya yang telah mencapai 68 persen dengan target rampung pada 2024 mendatang.

Selain itu, WIKA juga tengah mengerjakan PSN EPC Storage Tank & Piping RDMP Refinery Unit (RU) V Balikpapan dengan lingkup konstruksi mechanical serta fase comissiong dan hydrotest pada tangki-tangki yang berada di kawasan RDMP milik PT Pertamina (Persero).

"WIKA menargetkan untuk menyelesaikan pengerjaan pada sejumlah tangki pada April 2024," imbuh Mahendra.

Mahendra menambahkan, salah satu fokus WIKA ke depan adalah menyelesaikan pembangunan proyek yang dipercayakan oleh Perseroan termasuk PSN. Ini menjadi bukti komitmen Wijaya Karya dengan keyakinan dengan selesainya proyek-proyek tersebut akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas.

 


Kontrak Baru hingga April 2023

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan SUN Energy membangun PLTS di Universitas Tanjungpura (UNTAN), Pontianak, Kalimantan Barat. (Foto: PT Wijaya Karya Tbk)

Sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengantongi kontrak baru sebesar Rp8,76 triliun per April 2023. Hal ini sekaligus meningkatkan order book perusahaan menjadi Rp 54,07 triliun.

Corporate Secretary Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan, kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru tersebut berasal dari segmen EPCC sebesar 42,9 persen, industri sebesar 30,8 persen, infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 21,3 persen dan sisanya dari segmen properti. 

"Dari sisi pemberi kerja, sebagian besar proyek yang diraih oleh WIKA berasal dari Pemerintah dan BUMN dengan skema pembayaran progress bulanan," kata Mahendra dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (31/5/2023).

Menurut ia, peningkatan kontrak baru ini didalamnya termasuk proyek LPG Refrigerated Jawa Timur Tahap II, Flyover Arteri Madukoro, dan beberapa perolehan kontrak baru lainnya baik di induk maupun anak perusahaan.

Setelah sukses menyelesaikan proyek terminal LPG Refrigerated Jawa Timur atau LPG Tuban Tahap I pada Desember 2022, ia menyebut, WIKA kembali ditunjuk oleh Pertamina Energy Terminal (PET) untuk membangun LPG Tuban Tahap II.

 

 


Penyerapan Tenaga Kerja

Proyek persevasi jalan dan jembatan Bali oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) (Foto: PT Wijaya Karya Tbk)

Dengan nilai kontrak yang diterima perusahaan sebesar Rp 3,47 triliun melalui mekanisme pembayaran bulanan, WIKA dipercaya untuk mengerjakan lingkup terminal sisi darat, pipeline, dan jetty dengan target operasi pada September 2025. 

Proyek ini direncanakan menyerap tenaga kerja kurang lebih sebanyak 1.500 orang serta akan mendorong pemberdayaan banyak UMK yang berada di sekitar wilayah proyek sehingga keberadaan proyek ini turut mendorong peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.

Menurut PET, pembangunan terminal LPG Tuban bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan ketahanan energi nasional, dan akan menjadi salah satu terminal besar yang melayani dan memenuhi 35 persen kebutuhan LPG nasional meliputi area Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, serta Sulawesi.

Mahendra menjelaskan, kepercayaan yang diberikan oleh PET sebagai project owner merupakan buah dari kualitas dan kapasitas WIKA dalam mengerjakan proyek EPCC di tanah air. Pada proyek ini WIKA menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan tiga poin penting yang meliputi keselamatan kerja, kualitas dan waktu.

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya