Liputan6.com, Surabaya - Koordinator Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Surabaya Hefli Syarifuddin mengatakan, pihaknya mencatat investasi penanaman modal asing (PMA) triwulan pertama 2023 mencapai Rp 732 miliar untuk 165 proyek.
Advertisement
Jumlah PMA itu berasal dari sejumlah pihak asing yang menanamkan modal di Surabaya, di antaranya Singapura dengan 53 proyek senilai Rp389.516.760.000, Hong Kong dengan 11 proyek senilai Rp100.031.720.000, dan Belanda dengan 8 proyek senilai Rp46.571.160.000.
"Kami terus menjalin koordinasi dengan pihak Pemprov Jawa Timur untuk mendatangkan lebih banyak investor," katanya, Sabtu (23/6/2023).
Sedangkan nilai investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Kota Surabaya pada triwulan pertama 2023 mencapai Rp5.4 miliar.
Angka tersebut berasal dari total 1.422 jumlah proyek yang masuk di Kota Surabaya. Rinciannya, yakni 42 proyek perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.
Kemudian, 139 proyek transportasi, gudang, dan telekomunikasi, 13 proyek industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya, 379 proyek perdagangan dan reparasi, 148 kategori jasa lainnya, serta 701 bidang usaha lainnya.
Menurut dia, Pemkot Surabaya menggenjot jalinan kerja sama dengan banyak pihak dan melakukan pendampingan pada pelaporan kegiatan penanaman modal, demi menarik minat kedatangan para investor ke wilayah setempat.
"Targetnya sekitar Rp37 triliun. Kami juga bekerja sama dengan asosiasi, agar ada investasi masuk ke Surabaya," ujarnya lagi.
Jamin Kemudahan Izin Usaha
Lebih lanjut, kata dia, pihaknya juga menjamin kemudahan akses pengurusan perizinan pendirian usaha di Kota Surabaya. Termasuk juga dengan pendampingan sampai izinnya selesai.
Pada sisi lain, Hefli menyebut selama ini DPMPTS Surabaya juga rutin mengikuti beragam ajang pameran.
"Mengikuti pameran-pameran yang diselenggarakan oleh instansi-instansi di luar Pemkot Surabaya," ujarnya pula.
Advertisement