Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) akan membagikan dividen sebesar Rp 93,6 miliar atau Rp 17,74 per saham. Rencana pembagian dividen ini telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan 21 Juni 2023.
Besaran dividen tunai ini setara 75,02 persen laba perseroan tahun buku 2022. Sebelumnya, Jasa Armada Indonesiatelah membagikan dividen interim sebesar Rp 19,41 miliar pada 23 Desember 2022. Sehingga sisa dividen tunai yang akan dibagikan sebesar Rp 93,6 miliar pada Juli 2023.
Advertisement
Pembagian dividen merujuk pada laporan keuangan perseroan tahun buku 2022. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 150,6 miliar, atau naik 10 persen dari Rp 137 miliar pada tahun sebelumnya.
Selain dialokasikan sebagai dividen, sebesar Rp 30,1 miliar atau 20 persen laba bersih 2022 akan dialokasikan sebagai cadangan. Sisanya sebesar Rp 7,49 miliar sebesar atau 4,98 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Hingga 31 Desember 2022, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 254,92 miliar.
Sementara ekuitas hingga 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp 1.2 triliun. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut jadwal pembagian dividen PT Jasa Armada Indonesia Tbk:
- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 4 Juli 2023
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 5 Juli 2023
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 6 Juli 2023 Tanggal ex dividen di pasar tunai: 7 Juli 2023
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 6 Juli 2023 pukul 16.00 WIB
- Tanggal pembayaran dividen: 21 Juli 2023
Jasa Armada Indonesia Lirik Potensi Booming Bisnis Nikel
Sebelumnya, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) berupaya kembangkan potensi bisnis di Indonesia Timur dengan membidik usaha terkait komoditas nikel.
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Shanti Puruhita menuturkan,saat ini perseroan bergerak di jasa kemaritiman. Perseroan mengejar potensi bisnsi yang ada di Indonesia Timur dengan melihat potensi bisnis tambang termasuk yang sedang jadi pembicaraan saat ini yaitu nikel.
"Kami kejar tambang-tambang yang ada di sekitar wilayah Indonesia. Keluarkan barang lewat kapal. Kapal harus tetap pakai layanan kapal tunda dan pandu,” ujar dia.
Selain melirik potensi dari bisnis nikel, Jasa Armada Indonesia juga melirik Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dengan kerja sama pihak lain. Sebelumnya perseroan telah menandatangani perpanjangan kerja sama dengan PT Krakatau Bandar Samudera bersama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Banten.
“Apakah ada yang lain? Pastinya ada. Beberapa dalam proses, proses pengajuan BUP pelimpahan baru. Tahun ini tambah satu BUP pelimpahan baru di JAI (Jakarta Armada Indonesia). Lokasinya tunggu tanggal ainnya,” kata dia.
Advertisement
Pembagian Dividen
Terkait pembagian dividen 2022, Direktur Keuangan Jasa Armada Indonesia Reini Delfianti menuturkan, jika melihat historis, dividen payout ratio (DPR) mencapai 80 persen pada 2021. Dengan melihat kondisi itu, perseroan berharap DPR 2022 dapat semakin meningkat seiring kenaikan laba bersih 2022. Namun, ia belum dapat jelaskan lebih detil karena menunggu Rapat Umum pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 21 Juni 2023.
Sebelumnya perseroan telah bagikan dividen interim 2022 sebesar Rp 19,41 miliar. Dividen interim itu setara Rp 3,68 per saham. Pembagian dividen interim 2022 itu pertimbangkan data keuangan per 30 Juni 2022 yaitu laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 64,70 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 188,38 miliar, dan total ekuitas sebesar Rp 1,12 triliun.
“2022 kita tutup laba Rp 150 miliar sudah meningkat. Atas capaian 2022 kemarin pada Desember 2022 IPCM sudah berikan dividen interim, appetizer kepada investor dividen interim. 21 Juni kita RUPS. Besaran tunggu RUPS,” ujar dia.
Kinerja Kuartal I 2023
Sebelumnya, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) membukukan laba bersih Rp 47,1 miliar pada kuartal I 2023. Laba bersih itu naik 25,1 persen dari Rp 37,7 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Kenaikan laba tersebut ditopang meningkatnya pendapatan sebesar 36,8 persen menjadi Rp 291,6 miliar pada kuartal I 2023 dari periode sama tahun lalu Rp 213 miliar. Sedangkan aset naik 6 persen menjadi Rp 1,6 triliun pada akhir kuartal I 2023.
Kontribusi terbesar pendapatan diperoleh dari jasa penundaan kapal (towage) sebesar Rp221,6 miliar atau 76 persen dari total pendapatan, diikuti oleh jasa pengangkutan lainnya sebanyak Rp41,6 miliar atau 14,3 persen. Jasa pemanduan (pilotage) dan pengelolaan kapal masing-masing senilai Rp14,9 miliar dan Rp13,5 miliar dengan kontribusi 5,1 persen dan 4,6 persen dari total pendapatan.
Pendapatan perusahaan yang diperoleh dari jasa yang diberikan di pelabuhan umum sebesar Rp110,8 miliar, diikuti oleh terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) Rp52,8 miliar, serta terminal khusus (Tersus) sebesar Rp72,9 miliar.
"Kami bersyukur bahwa pendapatan IPCM selama kuartal I-2023 naik signfikan. Kendati terjadi kenaikan biaya bahan bakar dan lain-lain, IPCM tetap dapat membukukan kenaikan laba yang baik,” ujar Direktur Utama Jasa Armada Indonesia, Shanti Puruhita dikutip dari keterangan tertulis perseroan.
Perseroan berharap kondisi makro ekonomi pada kuartal I 2023 yang telah turut mendorong pertumbuhan industri dapat terus berlanjut dan dengan strategi IPCM yang tepat, kinerja IPCM ke depan dapat semakin baik lagi.
Advertisement