Liputan6.com, Jakarta Kopi Sang Kelana, sebuah kedai kopi yang terkenal di Lapangan Rampal, Malang, Jawa Timur, menghadirkan inisiatif unik dalam upaya menjaga keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan. Kini, pelanggan dapat membeli secangkir kopi hanya dengan menggunakan sampah botol plastik sebagai alat pembayaran.
Pemilik Kopi Sang Kelana, Ahmad Iswahyudi, merasa prihatin dengan dampak serius yang ditimbulkan oleh masalah sampah plastik terhadap lingkungan. Dalam usahanya untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah tersebut, ia terinspirasi oleh artikel-artikel yang menggambarkan kerusakan lingkungan akibat sampah plastik.
Dengan semangat untuk melakukan perubahan, Ahmad berdiskusi dengan tim Mahasiswa Prodi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, sebuah kelompok mahasiswa yang dipimpin oleh Bravee Rizky, yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki dedikasi tinggi dalam mempromosikan gaya hidup berkelanjutan.
Konsep inovatif ini memungkinkan pelanggan Kopi Sang Kelana membayar secangkir kopi dengan menyumbangkan sampah botol plastik yang telah mereka kumpulkan. Ahmad Iswahyudi telah menjalankan kegiatan ini sejak bulan Mei 2023 dengan nama "Kelana Social Campaign" atau yang disingkat "Kelana Sopan".
Setiap hari, Ahmad dapat mengumpulkan hingga 10 kilogram sampah plastik bekas botol minuman, dan pada hari-hari libur jumlahnya bahkan lebih banyak lagi. Apabila terdapat terlalu banyak sampah, sampah tersebut akan dijemput oleh bank sampah yang bekerja sama dengan Kopi Sang Kelana.
Baca Juga
Advertisement
Sampah Plastik
Dalam program ini, pelanggan dapat membawa sampah plastik yang bersih dan terpisah. Sampah plastik akan ditimbang dan diberi nilai sesuai dengan bobotnya. Nilai sampah plastik tersebut akan digunakan untuk mengurangi biaya pembelian kopi mereka. Pendekatan ini tidak hanya memberikan insentif kepada pelanggan untuk mendaur ulang sampah plastik, tetapi juga menciptakan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang tepat.
""Di Kopi Sang Kelana, kami percaya bahwa tindakan kecil dapat menghasilkan perubahan yang signifikan. Dengan menerima sampah plastik sebagai pembayaran, kami berharap dapat menginspirasi pelanggan kami untuk mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan dan berkontribusi pada masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau. Kami sangat senang berkolaborasi dengan Mahasiswa Program Studi Ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang dan mempromosikan kesadaran lingkungan di komunitas kami," kata Ahmad Iswahyudi.
Selain ide kreatif ini, Mahasiswa Program Studi Ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang juga turut membantu dengan membuat kampanye "Kelana Sopan" ini dengan menciptakan konten di media sosial seperti Instagram dan YouTube. Konten tersebut telah mendapatkan respon positif dari netizen dan bahkan viral di kampus mereka.
Hal ini mengakibatkan banyak mahasiswa dari berbagai jurusan dan staf kampus yang datang untuk menukarkan sampah plastik mereka dengan secangkir kopi. Bravee Rizky menambahkan, "Kami berharap mahasiswa yang sebelumnya mungkin acuh terhadap lingkungan sekitar dan membuang sampah plastik sembarangan dapat mengubah sikap mereka melalui langkah kecil ini yang menyenangkan."
Inisiatif Kopi Sang Kelana ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, khususnya Tujuan 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung jawab, yang bertujuan untuk mengurangi limbah dan mendorong pola konsumsi yang berkelanjutan.
Advertisement