Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Patra Niaga akan meluncurkan BBM jenis baru dengan campuran bioetanol. Rencananya, pada tahap awal akan diluncurkan di 15 SPBU Pertamina di Surabaya, dan menyusul 5 SPBU di Jakarta.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra memberikan bocoran harga jual BBM campur bioetanol tersebut. Meski belum memberikan angka pasti, kemungkinan harga jualnya berada di atas Pertamax yang saat ini dijual seharga Rp 12.400 per liter.
Advertisement
"(Harganya) tergantung, karena fluktuasi harga BBM tiap bulan bisa berubah bisa sedikit di atas Pertamax," kata dia saat ditemui di SPBU COCO Pertamina di Utan Kayu, Matraman, Jakarta, Sabtu (24/6/2023).
Dia mengatakan, selain dari harga minyak sebagai bahan baku untuk BBM, ada perhitungan komponen harga bioetanol. Pasalnya, saat ini produk yang mengandung etanol disebut masuk dalam kategori barang yang terkena biaya cukai.
Dukungan Pemerintah
Untuk itu, dia berharap ada dukungan pemerintah pada proses penentuan harga bioetanol untuk campuran BBM. Harapannya, tidak ada komponen biaya tambahan yang turut berpengaruh ke harga jual nantinya.
"Kalau masalah harga ini kan tentunya komponen 5 persen di bioetanol ngikutin harga etanolnya. Kita minta dukungan dari sisi cukai karena etanol produk kena cukai," kata dia.
"Khusus (campuran) BBM ini kami berharap untuk (biaya yang) dibebaskan agar harganya tidak ada komponen tambahan," imbuhnya.
Tak Disubsidi
Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) dalam waktu dekat bakal menjual produk BBM baru, yakni campuran Pertamax dan nabati bioetanol (Bioetanol) dengan nilai oktan atau RON 95.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memperkirakan, produk BBM baru RON 95 tersebut tidak akan mendapatkan subsidi dari pemerintah selayaknya Pertalite (RON 90).
"Harganya seharusnya tidak mempengaruhi yang ada sekarang. Kalau bisa jangan sampai lah. Masa subsidi lagi Pertamax," ujar Arifin Tasrif di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (23/6/2023).
Secara target, Pertamina rencananya akan meluncurkan produk BBM campuran RON 95 Pertamax 95 persen dan etanol 5 persen ini pada Juni 2023.
Advertisement
Masih Uji Coba
Namun, Arifin belum bisa memastikan kapan produk baru tersebut bakal diberikan izin komersialisasi. "Kan baru uji coba, karena kuantumnya sudah memadai belum," imbuh dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati sempat memberikan bocoran soal peluncuran BBM baru Bioetanol.
Ia juga membeberkan kisaran harga dari produk baru ini, yakni akan sama dengan BBM dengan angka oktan 95. Tapi, ia enggan memberitahukan berapa besaran pastinya.
"Nanti kisaran harganya sama dengan RON 95 ya," kata Nicke pendek.
Ada di 15 SPBU Bulan Depan
PT Pertamina Patra Niaga akan tengah melakukan uji coba untuk menghadirkan bahan bakar minyak (BBM) yang dicampurkan dengan bioetanol. Rencananya, BBM campur bioetanol ini akan hadir dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkap kalau peluncuran BBM dengan kadar RON tinggi itu akan dilakukan pada Juni 2023 ini. Kendati begitu, belum ada waktu pasti kapan BBM Pertamax campur bioetanol itu bisa dibeli masyarakat.
Terbaru, Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengungkap sudah ada 15 SPBU Pertamina yang siap menyediakan BBM campur bioetanol di wilayah Surabaya. Namun, saat ini masih dalam proses administrasi.
"Etanol saat ini kita menyiapkan ada 15 SPBU di Surabaya. Karena sumber bioetanolnya dari Mojokerto. Sekarang ada 15 SPBU yang siap dan sekarang tinggal tunggu administrasi niaga," kata dia saat ditemui di SPBU COCO Pertamina, di Utan Kayu, Matraman, Jakarta, Sabtu (24/6/2023).
"Kita siapkan kualitasnya di atas Pertamax. Karena (menggunakan campuran) bioetanol memberi kontribusi kenaikan octan number," sambung Ega.
Meski sudah masuk dalam proses administrasi yang menjelang final, Ega belum bisa memastikan kapan BBM campur bioetanol itu akan meluncur. Namun, dia memasang target kalau bahan bakar ramah lingkungan itu akan tersedia pada Juli 2023, bulan depan.
"Kita tunggu kesiapan proses niaga produk. Targetnya Juli, 15 SPBU di Surabaya selanjutnya kita siapkan di Jakarta," jelasnya.
Untuk pengadaan di wilayah Jakarta, Ega menyebut akan menyiapkan di 5 wilayah. Penambahan ini juga ditarget akan terealisasi pada Juli 2023.
Walau ada BBM jenis baru, dia mengatakan tidak ada penambahan teknologi khusus yang diterapkan di dispenser SPBU. Pasalnya, proses pencampuran BBM dan bioetanol dilakukan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina.
Advertisement