Liputan6.com, Jakarta - Kereta Cepat Jakarta Bandung tengah bersiap untuk uji coba operasi berpenumpang pada Agustus 2023. Sejumlah rangkaian uji coba terus dilakukan sebelum beroperasi 2 bulan lagi.
Liputan6.com berkesempatan mengikuti proses uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung pada Minggu (25/6/2023) pukul 14.00 WIB. Berangkat dari Km 14 Bekasi Timur, perjalanan dilakukan menggunakan 16 gerbong kereta inspeksi (CIT) yang digabungkan dengan kereta operasi (EMU).
Advertisement
Tak hanya penumpang manusia, Kereta Cepat Jakarta Bandung tersebut turut mengangkut tumpukan karung beras yang ditaruh di gerbong kosong. Menurut penjelasan staf PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), karung beras itu sengaja diposisikan di gerbong kosong guna menjaga keseimbangan kereta.
Setelah dinyalakan, kereta berjalan dengan kecepatan bertahap di bawah 100 km per jam. Puncaknya, Kereta Cepat Jakarta Bandung berlari hingga kecepatan 322 km per jam.
Hasilnya, kereta cepat bisa tiba di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung dalam waktu 40 menit pada pukul 14.40 WIB.
Dari pengalaman tersebut, kereta bisa berjalan dengan lancar, stabil dan tanpa gangguan saat melaju kencang. Itu terbukti dari hasil uji coba pada sebuah koin yang ditegakkan, namun tidak terjatuh.
Tiap gerbong juga dilengkapi dengan informasi kecepatan laju kereta di layar monitor. Sehingga penumpang bisa mengecek dan memastikan apakah kereta berjalan lancar atau tidak.
Namun, sebagian penumpang mengeluhkan adanya gangguan sinyal selama perjalanan. Pasalnya, sinyal di layar monitor telepon genggam acapkali naik-turun ketika kereta melaju kencang.
Ridwan Kamil Sebut Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diprioritaskan untuk Warga Sekitar Jalur
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan masih koordinasi skema tiket gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sehingga pembagiannya adil bagi masyarakat. Namun, ia menyatakan, program tiket gratis KCJB ini akan diprioritaskan untuk warga di sekitar jalur kereta cepat.
“Program pada 18 Agustus sampai Oktober, tiket gratis akan didahulukan untuk warga yang ada di sekitar jalur kereta api cepat ini,” tutur Ridwan Kamil, di Masjid Agung Sumedang, Jawa Barat dikutip dari Antara, Jumat (23/6/2023).
Ridwan Kamil masih berkoordinasi mengenai skema tiket gratis KCJB sehingga dapat terbagi secara adil kepada masyarakat.
“Nanti akan diatur keadilan mendapatkan tiketnya seperti apa,” tutur dia.
Ridwan Kamil menuturkan, pemerintah belum menetapkan tarif tiket KCJB. Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, masyarakat yang berdomisili di sekitar proyek KCJB akan diajak untuk mencoba menumpang kereta cepat itu.
Ia menilai, hal tersebut merupakan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga masyarakat pun sama-sama dapat merasakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara.
Advertisement
Kemenhub Siapkan Regulasi
Menko Luhut bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah menguji coba kereta dengan kecepatan maksimal 385 kilometer per jam itu. Luhut menuturkan, perjalanan dari Stasiun Halim ke Padalarang memakan waktu sekitar 30 menit dan hingga ke Stasiun Tegalluar itu memakan waktu total sekitar 45 menit.
Ia mengatakan, uji coba itu berjalan baik tanpa ada kendala. Bahkan, menurut dia, perjalanan kereta cepat itu cukup nyaman meski dalam kondisi kecepatan tinggi.
Selain itu, Kementerian Perhubungan terus mengawasi intensif bersama dengan pihak konsultan dari Eropa dan melakukan serangkaian uji coba atau commissioning test sebelum mengeluarkan izin operasi.
“Izin operasi kami berikan paling lambat 1 Oktober, mungkin juga lebih cepat pada 18 Agustus,” ujar dia.
Budi Karya juga mengatakan tengah siapkan sejumlah regulasi terkait kereta cepat, misalkan terkait tarif dan lain sebagainya. “Kami akan membuat satu regulasi baru yang diadaptasi dari berbagai negara tentang kereta cepat,” tutur dia.