Penyebab Perut Kembung Usai Makan Sayur, Bisa Jadi karena Tak Terbiasa

Terlepas dari jenis sayurnya, perut kembung usai makan sayur ternyata juga bisa disebabkan oleh hal lain. Salah satunya saat Anda tidak terbiasa menambahkan sayur dalam asupan sehari-hari.

oleh Diviya Agatha diperbarui 26 Jun 2023, 08:00 WIB
Tidak terbiasa makan serat seperti sayur-sayuran berisiko menyebabkan perut kembung usai mengonsumsinya. (dok JillWellington/pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orang mungkin pernah merasakan perut kembung usai mengonsumsi sayur. Belum lagi, beberapa jenis sayur memang diketahui bisa membuat perut mengalami kembung.

Terlepas dari jenis sayurnya, perut terasa kembung usai makan sayur ternyata juga bisa disebabkan oleh hal lain. Salah satunya karena Anda tidak terbiasa menambahkan sayur dalam asupan sehari-hari.

Dokter spesialis gizi klinik, Marya Haryono, M.Gizi, FINEM mengungkapkan bahwa orang yang tidak terbiasa makan serat seperti sayur-sayuran bisa mengalami kembung saat pertama kali mengonsumsinya.

"Orang yang belum terbiasa makan serat terlalu banyak memang perlu bertahap (agar tidak kembung)," ujar Marya saat acara peluncuran Chipotle Series dan Concept Store 2.0 SaladStop! di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara ditulis Minggu, (25/6/2023).

Atasi Kembung Usai Makan Sayur

Marya menambahkan, saat seseorang belum terbiasa makan sayur, maka bisa lebih dulu mencobanya secara bertahap. Hal tersebut lantaran konsumsi serat, yang salah satunya dari sayur memang penting untuk tubuh.

"Jadi bukan berarti karena tidak nyaman, enggak mau lagi makan sayur. Sebaiknya, (sayur dikonsumsi bertahap) bertahap sampai bisa memenuhi yang namanya gizi seimbang atau (mengikuti) Piring Sehatku," kata Marya.

Seperti diketahui, Piring Sehatku merupakan takaran makan yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Dalam takaran tersebut, sudah ada berbagai macam takaran untuk makanan pokok harian seseorang.

Mulai dari seberapa banyak karbohidrat yang diperlukan, hingga serat dari sayur yang diperlukan dalam sekali makan.


Cara Paling Sehat untuk Makan Sayur

Sayur yang segar punya nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang layu/Photo by Louis Hansel on Unsplash

Dalam kesempatan yang sama, Marya turut menjelaskan soal cara paling sehat untuk mengonsumsi sayur. Menurutnya, sayur segar dan sayur yang layu punya kadar nutrisi yang berbeda.

Sayur yang segar punya nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang layu. Untuk itu, Marya menyarankan agar sayur dikonsumsi dalam kondisi segar untuk mendapatkan nutrisi yang paling maksimal.

"Kalau sudah layu pasti ada unsur nutrisi yang sudah berkurang," ujar Marya.


Konsumsi Sayur Mentah Lebih Baik

Sayur dan buah yang dikonsumsi dalam kondisi mentah punya kadar nutrisi lebih tinggi/Photo by Oleg Magni from Pexels

Selanjutnya, Marya mengungkapkan bahwa sayur dan buah baiknya dikonsumsi dalam kondisi mentah. Meski dalam beberapa kondisi, memasaknya pun masih dianjurkan bila Anda tidak bisa mengonsumsinya dalam kondisi mentah.

"Mentah atau matang? Paling baik mentah. Dari sisi kesehatan ada beberapa kondisi yang 'Oke, daripada tidak makan sayur, sayurnya dimatangkan dulu'. Itu selera," kata Marya.

"Tapi kalau ditanya, nutrisinya berkurang? Pasti, dengan proses pemasakan itu pasti ada yang berkurang nutrisinya."


Cara Penyimpanan Sayur dan Buah Turut Memengaruhi

Cara penyimpanan sayur maupun buah turut memengaruhi bagaimana nutrisinya bisa bertahan/https://unsplash.com/Ello

Lebih lanjut Marya mengungkapkan bahwa cara penyimpanan sayur dan buah turut memengaruhi bagaimana nutrisinya bisa bertahan.

Saat menyimpan di kulkas, terdapat beberapa sayur dan buah yang tidak bisa diseragamkan cara penyimpanannya.

"Demikian juga dengan sayur ataupun buah yang disimpan di kulkas, itu tidak bisa kita seragamkan. Tergantung jenisnya sayurnya, jenis buahnya," kata Marya.

"Kalau saya baca, ada yang berkurang banyak. Ada yang kalau disimpan di kulkas masih utuh nutrisinya, atau mungkin hanya berkurang sekian persen. Jadi rekomendasinya sayur fresh yang kita konsumsi," sambungnya.

Infografis Pandemi Covid-19 Berlalu, Pengobatan dan Vaksinasi Berbayar? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya