BNN: Zat Metilon Tak Hanya Ancam Indonesia, Tapi Dunia

BNN mewaspadai kemungkinan beralihnya bandar narkoba ke jenis metilon. Karena, jenis ini lebih mudah dibuat dan dapat mengancam dunia.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Mar 2013, 16:14 WIB
Badan Narkotika Nasional (BNN) mewaspadai kemungkinan beralihnya bandar narkoba ke jenis metilon. Karena, jenis ini lebih mudah dibuat dibanding bahan lainnya, seperti kokain dan ganja.

Menurut Deputi Pemberantasan BNN Brigjen Pol Benny Mamoto, metilon yang merupakan narkotika sintetis ini dapat dengan mudah dibuat dan bahan dasarnya pun mudah didapat. Bahkan, produksinya sulit dideteksi karena dapat dilakukan di dalam rumah.

"Narkotika sintetis ini telah menjadi ancaman dunia tidak hanya Indonesia. Pembuatannya cepat sekali. Ini ancaman kita semua," kata Benny usai pemusnahan sabu di Kantor BNN, Jakarta, Senin (11/3/2013).

Kehawatiran Benny cukup berdasar, terlebih saat kasus yang melibatkan artis Raffi Ahmad mencuat. Metilon pun ikut populer bersamaan dengan bergulirnya kasus ini.

Dia mengatakan, kasus ini menjadi salah satu bagian untuk mencegah semakin beredar luasnya zat metilon yang memiliki daya rusak lebih parah dari ekstasi.

Untuk itu, lanjut Benny, pihaknya akan segera meminta Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) dan para pakar untuk mendata berbagai temuan di lapangan. Data itu terkait bahan-bahan mana saja yang dikonsumsi manusia dan tidak dikonsumsi manusia yang berpotensi disalahgunakan selain metilon.

"Nantinya data bahan-bahan ini akan diusulkan untuk masuk ke dalam Undang-Undang Narkotika atau makanan dan zat berbahaya," tuturnya. (Frd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya