Liputan6.com, Malang - Polresta Malang Kota menerjunkan dua satuan setingkat kompi (SSK) di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, mengantisipasi aksi sweeping yang dilakukan oleh sekelompok orang.
“Personel kita siagakan di sana kurang lebih dua SSK (200 personel),” kata Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto, Senin (26/6/2023).
Advertisement
Budi menjelaskan, pada Minggu (25/6) malam sekelompok orang melakukan aksi sweeping di kawasan Tlogomas kurang lebih pukul 19.00 WIB. Aksi tersebut buntut dari kasus pengeroyokan yang menyebabkan seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta meninggal dunia, yang saat ini tengah ditangani Polres Malang.
Menurutnya, aksi sweeping di Tlogomas tersebut dibubarkan oleh personel Polresta Malang Kota yang berada di lokasi kejadian. Sekelompok orang tersebut, kemudian dilokalisir ke rumah duka Gotong Royong, di Kecamatan Blimbing Kota Malang.
“Mereka itu coba sweeping mencari pelaku, tetapi sudah dibubarkan. Sekarang mereka dilokalisir di Gotong Royong untuk melihat temannya yang meninggal itu, di rumah duka,” katanya dikutip dari Antara.
Ia menambahkan ada kurang lebih sebanyak 150 orang yang dilokalisir oleh personel Polresta Malang Kota tersebut. Pihaknya akan meningkatkan aktivitas patroli, agar tidak ada aksi serupa yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban di Kota Malang.
“Totalnya ada kurang lebih 150 orang. Kami akan tingkatkan patroli, keamanan di beberapa tempat seperti kampus, asrama, kosan, dan objek vital lainnya. Personel juga gabungan dari Kodim, dan Satpol PP,” katanya.
Kasus Pembunuhan Mahasiswa
Polresta Malang Kota akan memberikan bantuan secara penuh kepada Polres Malang untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan salah satu mahasiswa dari perguruan tinggi swasta berinisial KM itu. Selain itu, ia meminta warga setempat juga tidak terpancing atas informasi yang beredar.
“Ini bisa diselesaikan. Yang paling utama, kita juga bantu Polres Malang untuk mengungkap pelaku pembunuhan itu,” katanya.
Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan, pemerintah langsung bergerak dan bertindak agar warga masyarakat merasa aman dan nyaman atas insiden di Tlogomas.
"Tentu kita tidak rela ketenangan di kota ini diusik. Pihak dan kelompok terkait sudah dikumpulkan, komunikasi dan mediasi terus dijalin," ujarnya.
Dia menyatakan, keadilan perlu diperjuangkan, keamanan dan keterlibatan diprioritaskan, rasa aman warga masyarakat pastinya jadi prioritas utama.
"Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, beda tempat beda adat istiadat," jelasnya.
Sebelumnya, KM ditemukan meninggal dunia di belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, pada Minggu (25/6) dini hari. Korban sempat berada di salah satu kafe di kawasan Tegalgondo, Kecamatan Karangploso itu namun kemudian dikeroyok hingga meninggal dunia.
Advertisement