Liputan6.com, Jakarta - Seorang pengguna kursi roda mengaku harus melewati proses panjang untuk memesan tiket konser Taylor Swift di Stadion The Melbourne Cricket Ground (MCG), Australia.
Saudara kembar Amy dan Rebecca Evans, yang keduanya memiliki kondisi saraf, menggunakan kursi roda, serta bergantung pada alat bantu pernapasan dan asisten, harus berusaha ekstra untuk membeli tiket konser Taylor Swift di Australia.
Advertisement
Sebelum tiket konser dijual, Amy mengaku diberitahu oleh perusahaan penjual tiket tur tersebut, Ticketek, bahwa dia bisa mengisi formulir untuk meminta tiket yang mudah diakses.
Akan tetapi, pihak promotor mungkin tidak dapat mengakomodasi asistennya, karena kartu pendamping tidak berlaku di bagian VIP.
Ticketek menjelaskan bahwa mereka tidak tahu tempat duduk mana yang bisa diakses sebelum tiket dijual untuk umum.
"Walaupun tidak perlu memesan tiket sebelum dijual, penting untuk tahu bahwa tempat duduk khusus untuk kursi roda sudah dialokasikan sebelum penjualan dimulai," kata Amy.
Menurut Amy, banyak penyandang disabilitas memiliki kebutuhan lain yang harus dipertimbangkan dalam hal tempat duduk.
"Contohnya, saudara saya dan saya sebagai pengguna kursi roda bisa meninggikan kursi roda kami, tetapi tidak setinggi orang yang bisa berdiri," kata Amy kepada ABC News.
Oleh karena itu, duduk di bagian depan blok tempat duduk memberikan mereka peluang yang lebih baik untuk bisa melihat.
"Terutama dalam situasi saudara saya, dia memiliki masalah leher yang parah sehingga dia tidak bisa melihat ke kanan. Kami perlu memastikan bahwa kami memiliki pandangan di mana sebagian besar panggung berada di sebelah kirinya, atau pandangan depan agar dia bisa melihat konser dengan nyaman tanpa merasakan sakit,” jelas Amy, yang merupakan seorang blogger dengan konten edukasi tentang disabilitas.
Saling Lempar Antara Penjual Tiket dan Promotor
Dalam pernyataannya, Ticketek mengatakan bahwa mereka tak memiliki hak dalam menentukan bagaimana alokasi atau lokasi tiket dan paket VIP. Hal itu ditentukan oleh promotor, Frontier Touring.
Akan tetapi, pada awalnya Frontier Touring mengaku justru mengandalkan Ticketek dalam hal pemesanan tempat duduk aksesibilitas. Tingginya permintaan tiket membuat promotor tak bisa menjamin apapun.
"Seperti halnya tiket-tiket lainnya, permintaannya diperkirakan sangat tinggi dan kami mengharapkan semua tiket akan terjual dengan cepat. Tidak ada jaminan untuk jenis tiket mana pun dalam tur ini," demikian pernyataan yang diberikan Frontier Touring.
Pernyataan tersebut menempatkan tanggung jawab pemrosesan permintaan aksesibilitas dengan cepat kembali kepada penyedia tiket Ticketek.
"Ticketek adalah agen penjualan tiket yang dikontrak baik untuk MCG maupun Accor Stadium. Sebagai promotor, kami tidak memiliki kontrol atas penunjukan mereka, teknologi yang mereka gunakan untuk tempat duduk aksesibilitas, atau proses layanan pelanggan mereka,” jelas Frontier Touring.
Advertisement
Proses Panjang yang Membuahkan Hasil
Setelah proses panjang, dalam pernyataan pada Minggu, (25/06/2023), Frontier Touring mengumumkan bahwa mereka telah mengalokasikan tempat duduk khusus untuk pengguna kursi roda di setiap konser.
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa setiap tempat konser memiliki kapasitas dan tata letak yang berbeda, tetapi telah dipastikan adanya area khusus yang sesuai dengan peraturan untuk tiket aksesibilitas.
Selain memenuhi persyaratan tersebut, Frontier Touring juga telah membangun platform khusus yang dapat diakses oleh pengguna kursi roda di lantai konser.
Mereka juga menyediakan ruang aksesibilitas tambahan di setiap kategori harga, termasuk kategori VIP. Selain itu, telah dibuatkan area khusus dengan penerjemah Bahasa Isyarat Australia (Auslan) untuk pengunjung dengan gangguan pendengaran.
Frontier Touring menekankan bahwa mereka sangat memperhatikan semua penggemar, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan aksesibilitas.
Oleh karena itu, mereka telah bekerja keras untuk memastikan bahwa jumlah dan kualitas tiket aksesibilitas yang tersedia jauh melebihi persyaratan peraturan yang ada.
Memperjuangkan Hak yang Seharusnya Sudah Ada
Proses panjang hasil perjuanhan Amy dan Rebecca Evans menimbulkan perubahan positif.
Merka berharap dengan meningkatkan kesadaran tentang perjuangannya, masyarakat akan lebih memahami kesulitan penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda dalam mendapatkan tiket.
"Proses ini sangatlah frustrasi dan sejujurnya melelahkan. Kami harus memperjuangkan hak-hak yang seharusnya sudah ada," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa orang-orang dari berbagai belahan dunia telah menghubunginya melalui media sosial dengan masalah serupa setelah ia membagikan pengalamannya di Instagram dalam sebuah video yang telah ditonton lebih dari 12 ribu kali.
"Hal ini menunjukkan bahwa ini bukan hanya masalah di Australia, melainkan masalah yang terjadi di seluruh dunia yang perlu kita selesaikan," tambahnya.
Advertisement