Liputan6.com, Jakarta - Striker asal Belgia, Romelu Lukaku nampaknya sudah tidak memiliki masa depan lagi di Chelsea, dengan The Blues juga ingin segera melepasnya di bursa transfer musim panas ini. Inter Milan pun ingin mengontraknya kembali, tetapi ada sedikit halangan yang menghambat proses tersebut.
Chelsea sendiri berharap untuk menjual Lukaku secepat mungkin. Namun, klub yang berbasis di London tersebut masih menginginkan setidaknya 34 juta poundsterling bagi klub yang menginginkan jasanya.
Advertisement
Menurut Gazzetta dello Sport, tidak diragukan lagi bahwa Chelsea ingin menyingkirkan Lukaku dari Stamford Bridge. Situasi antara sang bomber dengan klub digambarkan sebagai ‘pertengkaran tanpa akhir’. Namun, mereka enggan melepasnya secara cuma-cuma atau dengan status pinjaman lagi.
Akhirnya permintaan harga tersebut malah menjadi halangan bagi Inter, padahal finalis Liga Champions tersebut bersedia untuk mengontraknya kembali.
Sebagai informasi, Chelsea mendatangkan Lukaku dari Inter Milan pada musim panas 2021 dengan mahar 97,5 juta poundsterling, memecahkan rekor transfer termahal The Blues pada saat itu.
Namun, karena performa yang di bawah standar, ditambah dengan sejumlah drama yang terjadi di antara sang pemain dengan klub, akhirnya Chelsea pun mengirim Lukaku kembali ke Inter dengan status pemain pinjaman pada musim panas tahun lalu.
Ketertarikan Sang Rival
Sementara itu, rival abadi sekaligus sekota Inter Milan, AC Milan dilaporkan juga tertarik untuk membawa Romelu Lukaku ke San Siro. Kabarnya Rossoneri telah menyiapkan dana 34 juta poundsterling untuk menebus jasa Lukaku. Angka tersebut sesuai dengan yang diminta oleh The Blues.
Hal itu tentu menjadi keunggulan bagi Milan karena Inter saat ini sedang mengalami kesulitan finansial sehingga tidak dapat memenuhi permintaan harga Chelsea. Rossoneri juga baru saja menguangkan pemain bintangnya, Sandro Tonali yang baru saja ditebus oleh Newcastle United dengan mahar sebesar 60 juta poundsterling.
Dengan begitu, mereka akan memiliki uang lebih dari cukup jika ingin menebus Lukaku dari The Blues.
Namun, Lukaku dikabarkan menolak tawaran AC Milan karena kecintaannya terhadap Inter yang terbentuk selama dua periode. Bahkan, ketika masih berstatus sebagai pemain Chelsea, ia pernah mengungkapkan kecintaannya terhadap Nerazzurri dalam sebuah sesi wawancara.
PIlihan Lukaku tersebut nampaknya telah membuat Chelsea semakin frustrasi karena mereka ingin melepasnya sesegera mungkin. Inter disebutkan sangat menyadari posisi mereka sebagai pihak yang dapat menjadi solusi bagi klub Liga Inggris tersebut dan berencana untuk menggunakannya dalam upaya untuk menurunkan harga The Blues.
Advertisement
Apa yang Salah Antara Lukaku dan Chelsea?
Ketika pertama didatangkan kembali dari Inter Milan pada Agustus 2021, Romelu Lukaku nampak akan menjadi potongan puzzle terakhir yang dibutuhkan oleh Chelsea. Para penggemar sangat antusias dengan kedatangannya ketika ia menandatangani kontrak lima tahun di Stamford Bridge usai ditebus dengan mahar fantastis 97,5 poundsterling.
Namun, kurang dari 12 bulan kemudian, Lukaku dikembalikan ke Inter dengan status pinjaman setelah gagal memberikan dampak yang ia dan klub harapkan.
Padahal, di laga-laga awalnya Lukaku berhasil mengesankan semua pihak. Mencetak gol debut dalam kemenangan 2-0 atas Arsenal dan mengemas dua gol dalam kemenangan 3-0 kontra Aston Villa. Namun, setelah itu ia tidak pernah lagi mencatatkan namanya di papan skor hingga 26 Desember.
Sebuah wawancara dengan Sky Italia pada bulan September pun mengungkapkan jika Lukaku mengatakan bahwa ia tidak senang dengan perannya di Chelsea.
Dalam wawancara tersebut, Lukaku menjelaskan bahwa sebagian besar ketidakbahagiaannya di Chelsea berasal dari bagaimana ia dimanfaatkan oleh manajer Thomas Tuchel. Pelatih Jerman itu pun dengan cepat menolak klaim bahwa sistemnya tidak sesuai dengan kekuatan Lukaku, dan sang striker pun masih kesulitan untuk membuat dampak ketika ia bermain.
Kendati begitu, pakar sepak bola Italia, James Horncastle merasa jika situasi antara Lukaku dan Chelsea bukan sepenuhnya salah sang pemain maupun klub.
“Itu [kembalinya ke Inter] didorong oleh Lukaku. Ia membuatnya sangat jelas dalam wawancara yang ia lakukan. Saya pikir intinya adalah meninggalkan Inter bukanlah keputusannya. Itu karena tekanan keuangan dan tekanan yang dialami klub saat itu. Keadaan kepergiannya banyak mempengaruhi pikirannya dan membuatnya bingung,” jelas Horncastle.