Liputan6.com, Jakarta Profesi influencer menjadi fenomenal karena semakin populer di kalangan remaja dan kaum milenial. Potensi penghasilan yang menarik membuat pekerjaan ini sangat diminati. Seiring perkembangan teknologi dan popularitas media sosial, menjadi seorang influencer merupakan impian banyak generasi muda.
Mereka menyadari bahwa menjadi influencer memberikan peluang untuk mendapatkan penghasilan melalui endorse produk, iklan, dan kerjasama dengan merek terkenal.
Advertisement
Salah satu yang memiliki tekad kuat untuk sukses menjadi influencer adalah Iqbal Saputra. Awalnya, ia hanya iseng membuat konten di media sosial tanpa menyangka akan menjadi influencer. Konten kreatif yang dibuatnya mendapatkan banyak respon positif dari berbagai kalangan, baik remaja maupun orang dewasa.
Pemilik akun Instagram @mhmmdiqblsputra_ ini mengaku bahwa ia awalnya membuat konten berupa review produk dan makanan dari berbagai brand ternama sebagai hobi semata. Namun, respons yang positif terhadap kontennya semakin memotivasinya untuk terus berkarya, terutama dalam membuat review produk makanan.
"Saya tidak pernah menyangka bahwa konten review makanan dan produk skincare yang saya buat mendapatkan perhatian brand ternama dan menawarkan kerjasama," kata Muhammad Iqbal Saputra.
Influencer
Iqbal, remaja kelahiran 1 Juli 2004 asal Jakarta, mengaku telah menjalani profesi sebagai influencer sejak 2018. Sebelumnya, ia adalah seorang pelajar berprestasi yang pernah meraih medali perunggu dan emas dalam lomba matematika dan geografi tingkat nasional.
Advertisement
Modal Serius
Dengan dukungan yang besar, Iqbal semakin serius dalam membuat konten. Untuk menciptakan konten yang berkualitas dan menarik, ia menggunakan properti pendukung seperti ringlight dan berbagai hiasan. Hal ini dilakukan agar pemilik produk yang bekerja sama dengannya merasa puas.
"Selain mendapatkan produk, saya juga mulai menerima imbalan berupa uang meskipun nominalnya masih kecil," ungkapnya.
Kunci Kesuksesan
Ketekunan menjadi salah satu kunci kesuksesan Iqbal dalam membuat konten. Ia terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi konten, seperti mencari referensi dan menguasai teknik pengambilan gambar.
"Tujuannya adalah agar konten yang saya buat memiliki kualitas yang lebih baik. Saya terus meningkatkan susunan konten dan memperbaiki penggunaan kamera pendukung," tegasnya.
Advertisement