Liputan6.com, Jakarta Berawal dari buruh pabrik, Feni Murdiyanti memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan memilih untuk membuka usaha pribadi. Dia memilih berbisnis piza untuk dijual hingga menghasilkan omzet hampir jutaan.
Kepada tim Berani Berubah dia bercerita, “Dulu saya pernah bekerja di pabrik ikan selama tujuh tahun lebih. Saya mungkin sudah merasa capai pulang pagi berangkat malam dan saya resign, terus saya jualan online sama jualan macam-macam. Dalam 7 bulan terakhir saya bikin piza untuk dijual dan Alhamdulillah bisa diterima oleh teman-teman.”
Advertisement
Sebelum menghasilkan keuntungan seperti sekarang ini, dia bercerita bahwa awalnya juga merasa kesulitan ketika belajar membuat piza.
“Awal-awal kesulitan bikin piza itu kan saya belajarnya dari YouTube, dari internet, itu hampir satu tahun saya belajar bikin piza. Tiap minggu saya bikin piza itu bisa 4-3 kali. Awal pertama bikin itu bantat,” dia bercerita.
Akan tetapi, setelah berkali-kali mencoba, Feni akhirnya menemukan resep yang benar-benar enak di lidah. Jadi, itulah yang dia jual.
Sementara itu, dalam proses pembuatannya dari awal sampai akhir, dia bercerita menghabiskan waktu sekitar satu jam lebih, 1,5 jam. Sementara untuk pemesanannya, kata Feni, sistemnya open po karena pizanya bukan frozen, tapi fresh. Jadi, langsung diberi topping setelah dibuat.
Adapun untuk penjualannya Feni hanya memiliki seorang karyawan bernama Nur Kholifah. Jadi, dialah yang mengantar pesanan piza.
Sebagai karyawan, Nur mengungkapkan bahwa kesulitannya terkadang ketika proses pengantaran piza ke pelanggan. “Kesulitannya itu kadang mencari alamat, apalagi kalau perumahan gitu alamatnya banyak. Kadang sampai ke pelosok-pelosok itu kadang bingung,” cerita dia.
Namun, dia bersyukur atas pekerjaan ini karena bisa membantu suaminya dan mencari uang tambahan untuk anak.
Harga Terjangkau
Di samping itu, Feni menjual piza mulai harga Rp 35.000-130.000. Adapun untuk ukurannya, ada yang large, medium, reguler, dan limo 1,5 meter. Dengan harga dan ukuran itu, pelanggannya tersebar dari Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kota Semarang.
Salah satu pembelinya mengatakan, piza buatan Feni termasuk terjangkau dan rasanya pun enak.
“Kalau duit lagi sitik (sedikit) ya beli tempat Mbak Peni terjangkau langsung diantar rumah, enggak perlu lama-lama ke sana. Kalau ke sana biaya lagi kan, minum lagi, belum jalannya kalau ke tempat Mbak Peni rasanya pun enggak kalah sama yang di sana, rasanya empuk,” jelas pembeli Kiftiani.
Dari penjualan piza ini, Feni mengungkapkan bisa menghasilkan omzet paling tinggi hingga Rp 950 ribu. “Rata-rata paling Rp 500 ribu, kalau ramai bisa Rp 500-700 ribu. Jadi, kadang ramai kadang sepi, enggak mesti. Yang penting kita aktif di sosial media Insya Allah pasti ada,” tuturnya.
“Berawal dari kesukaan saya terhadap piza hingga akhirnya berani mencoba membuat piza sendiri ternyata membuahkan hasil yang sangat baik dan bisa maju terus sampai sekarang. Intinya harus semangat, berkarya, pantang menyerah, dan berani berubah,” pungkasnya.
Advertisement