Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengakui dirinya membahas soal kondisi politik dalam negeri saat menghadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/6/2023). Namun, dia enggan mengungkap secara rinci soal hal yang dibicarakan dengan Jokowi.
"Ada (soal politik) secara garis besar saja," ujar Prabowo usai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/6/2023).
Advertisement
Ketua Umum Partai Gerindra itu datang ke Istana karena dipanggil oleh Jokowi. Prabowo mengatakan Jokowi menanyakan soal rencananya kedepannya
"Bertanya tentang rencana-rencana saya ke depan dan sebagainya," jelas Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menghadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/6/2023). Prabowo mengatakan dirinya dipanggil oleh Jokowi.
"Ya saya dipanggil presiden, menghadap presiden," kata Prabowo kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/6/2023).
Ada pun Prabowo tiba di Istana pada pukul 16.46 WIB dengan memakai kemeja batik bewarna cokelat. Prabowo menyebut hal biasa apabila seorang menteri dipanggil oleh presiden.
"Saya kan baru pulang dari luar negeri. Jadi saya laporan. Kan biasa menteri dipanggil presiden," ujarnya
Prabowo tak menjawab saat ditanya apakah dirinya akan membahas soal politik dengan Jokowi. Ketua Umum Partai Gerindra itu hanya tertawa saat ditanya awak media.
Prabowo sendiri datang melalui pintu belakang Istana. Sedangkan biasanya, Prabowo datang melalui pintu depan Istana.
Gerindra: Kedekatan Prabowo dan Jokowi Bisa Lihat Sendiri, Mereka Bestie
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengatakan Ketua Umumnya Prabowo Subianto sama beraninya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konteks menjaga kepentingan nasional.
Dia bahkan mengibaratkan kedekatan antara Prabowo dengan Jokowi itu bagaikan bestie atau sahabat.
"Kedekatannya kan kita bisa lihat sendiri beliau berdua itu kalau kata anak-anak milenial, gen Z itu bestie, ya kan. Bukan lagi sekadar teman dalam kabinet, dalam politik, tapi sahabat sebagai tokoh bangsa," kata Habiburokhman, kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/6).
Selain itu, Habiburokhman memandang Prabowo dan Jokowi memiliki isi pikiran dan hati yang sama.
"Apa yang ada di pikiran dan hati Pak Prabowo dan Pak Jokowi itu saya melihatnya sama," ujarnya.
Advertisement
Prabowo Subianto Seirama dengan Presiden Jokowi
Menurut Habiburokhman, Prabowo dan Jokowi sama-sama ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan berjaya. Mereka berdua sama-sama ingin pemimpin bisa melindungi kepentingan bangsa dan negara dalam konteks internasional.
"Lihat narasi pernyataan kan dan implementasi kebijakannya Pak Jokowi, kan sama dengan apa yang digaung-gaungkan Pak Prabowo. Soal nikel misalnya, iya kan. Kemudian soal bauksit, bagaimana kita nggak mau ekspor mentah, ya kan, hilirisasi. Soal saham di Freeport ya macam-macam," ucap Habiburokhman.
Dia mengaku hal itu yang dulu dianggap Jokowi tidak memiliki keberanian. Tetapi itu dibuktikan langsung bahwa Jokowi memiliki keberanian. Keberanian serupa yang juga dimiliki Prabowo.
"Jadi kita orang-orang kan dulu hanya Pak Jokowi berani enggak nih, ternyata beliau itu sama beraninya dengan Pak Prabowo dalam konteks menjaga kepentingan nasional. Nah itu lah yang membuat beliau dekat," kata Habiburokhman.
"Jadi sebagai sesama tokoh bangsa karena ada satu frekuensi pemikiran yang sama, beliau ya berdua sekarang ini seiya sekata," sambungnya.
Habiburokhman mencontohkan bagaimana seiramanya Jokowi dengan Prabowo yang bisa dilihat dari langkah Partai Gerindra mendukung penuh kebijakan-kebijakan pemerintah di parlemen.
"Dan Pak Jokowi waktu HUT hari ulang tahun Partai Gerindra secara blak-blakan ngomong, dukungan Gerindra di Parlemen di Partai Gerindra terhadap pemerintahan itu luar biasa. Ya jadi Pak Prabowo kan gitu pak, kalau sudah gabung sudah join, dia akan loyal dan totalitasnya kelihatan gitu lho, kurang lebih begitu," imbuh Habiburokhman.