Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idul Adha tahun 10 Zulhijah 1444 Hijriah/2023M jatuh pada 29 Juni 2023 . Lebaran kali ini akan disambut dengan lebih semarak oleh umat Islam di Indonesia. Pasalnya, kali ini merupakan perayaan lebaran haji perdana pascapandemi Covid-19.
Menyambut hari spesial tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengimbau umat Islam di Indonesia untuk tetap menjaga kesehatan. Selain itu, ia meminta, lebaran ini agar dirayakan dengan sederhana dan penuh syukur, karena Allah telah membebaskan bangsa ini dari pandemi.
Advertisement
"Kita harus tetap menjaga, masih tetap harus tetap kita jaga dari Covid karena masih ada meski sedikit. Jaga kesehatan itu harus terus kita lakukan," kata Ma’ruf dalam keterangan tertulis, Senin (26/6/2023).
Ma’ruf berharap kepada jemaah haji Indonesia yang akan melaksanakan ibadah wukuf Arafah, agar turut berdoa demi kebaikan dan kemajuan negara Indonesia.
"Selain berdoa, memohon ampun, juga jangan lupa memohon untuk kebaikan negara supaya negara kita ini terbebas daripada konflik ketika kita menghadapi pemilu dan supaya negara kita ke depan semakin maju," pintanya.
Sebab, lanjut Ma’ruf, Padang Arafah diyakini sebagai tempat paling mustajab untuk berdoa.
"Kalau 200 ribu lebih (jemaah haji Indonesia) di sana bersama-sama di tempat yang mustajabah untuk kebaikan negara, mudah-mudahan ada di antaranya diterima Allah subhanahu wa ta'ala," ujarnya.
Jemaah Haji Diberangkatkan ke Arafah
Seluruh jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Arafah secara bergelombang pada hari ini, Senin (26/6/2023). Mereka akan menjalani rangkaian puncak ibadah haji yang dimulai dengan ritual wukuf di Arafah pada Selasa, 9 Dzulhijjah 1444 H atau 27 Juni 2023.
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid mengatakan, total ada 209.782 jemaah haji reguler yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci tahun ini. Seluruh jemaah Indonesia itu kini sudah berada di Makkah bersama jutaan jemaah haji dari berbagai negara.
"Seluruh jemaah haji Indonesia sudah berada di Makkah untuk bersiap menjalani prosesi puncak haji di Arafah – Muzdalifah – Mina,” ujar Subhan.
Para jemaah Indonesia itu akan diberangkatkan ke Arafah secara bertahap mulai pukul 07.00 hingga 24.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Pemberangkatan telah dijadwalkan sedemikian rupa agar pergeseran ratusan ribu jemaah haji ini bisa berjalan tertib dan lancar.
Karena itu, Subhan meminta seluruh jemaah memperhatikan jadwal keberangkatannya menuju ke Arafah yang telah dibuat petugas. Dia tidak ingin ada jemaah yang belum waktunya berangkat sudah bersiap-siap menunggu di lobi hotel dengan mengenakan pakaian ihram.
"Kita tak ingin jemaah yang mustinya jalan jam 4 sore, pagi-pagi sudah siap dan mereka memenuhi lobi, sehingga mengganggu kelancaran pergerakan dari Makkah ke Arafah," ujarnya.
Pada perjalanan dari Makkah ke Arafah ini, pemerintah Arab Saudi telah mengalokasikan 21 bus untuk setiap maktab jemaah haji Indonesia. Dengan jumlah rata-rata sekitar 3.000 jemaah per maktab, 21 bus tersebut diperkirakan hanya membutuhkan 3 kali perjalanan untuk mengangkut seluruh jemaah ke Arafah.
"Nah rentang waktu pemberangkatan ke Arafah itu jam 07.00-24.00, cukup longgar sehingga jemaah yang berangkat siang bisa istirahat dulu tidak perlu buru-buru, demikian juga yang berangkat malam bisa istirahat di kamar tak perlu ke bawah karena itu bisa mengganggu proses pemberangkatan jemaah ke Arafah," kata Subhan kembali mengingatkan.
Advertisement