Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rawan koreksi pada perdagangan saham Selasa (27/6/2023).
IHSG ditutup menguat 0,38 persen ke posisi 6.664 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatan IHSG masih tertahan oleh moving average (MA) 20 harian dan sempat break dari level support terdekat di 6.626.
Advertisement
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini, posisi IHSG diperkirakan masih berada pada bagian dari wave b dari wave (i) dari wave (iii) sehingga arah pergerakan IHSG masih rawan koreksi untuk menguji area 6.600.
“IHSG berada di level support 6.626,6.578 dan level resistance 6.744,6.772,” tulis Herditya.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Mitratel Tbk (MTEL).
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Blue Bird Tbk (BIRD) - Buy on Weakness
Saham BIRD menguat 1,46 persen ke 2.090 disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama saham BIRD belum mampu menembus 2.200 sebagai resistancenya, posisi BIRD saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c].
"Hal tersebut berarti, BIRD masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.960-2.020
Target Price: 2.210, 2.330
Stoploss: below 1.900
2.PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP) - Buy on Weakness
Saham INKP menguat 2,72 persen ke 8.500 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Selama saham INKP masih mampu bergerak di atas 7.900 sebagai stoplossnya, maka posisi INKP saat ini diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [iii].
Buy on Weakness: 8.275-8.450
Target Price: 9.025, 9.425
Stoploss: below 7.900
Rekomendasi Teknikal Lainnya
3.PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) - Buy on Weakness
Saham MEDC terkoreksi 0,55 persen ke 900 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Selama MEDC masih mampu bergerak di atas 840 sebagai stoplossnya, posisi MEDC saat ini sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave A.
Buy on Weakness: 865-890
Target Price: 965, 1,070
Stoploss: below 840
4.PT Mitratel Tbk (MTEL) - Buy on Weakness
Saham MTEL bergerak flat ke 670 dan belum dapat menembus MA60-nya. "Kami perkirakan, posisi MTEL saat ini sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [iii], sehingga koreksi MTEL dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar dia.
Buy on Weakness: 650-670
Target Price: 695, 720
Stoploss: below 625
Advertisement
Penutupan IHSG pada 26 Juni 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Senin (26/6/2023) yang sempat melemah pada awal sesi perdagangan. Mayoritas sektor saham tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,38 persen ke posisi 6.664,66. Indeks LQ45 menguat 0,36 persen ke posisi 946,11. Sebagian besar indeks acuan menghijau.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.674,06 dan level terendah 6.622,16. Sebanyak 236 saham menguat dan 294 saham melemah. 213 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 990.839 kali dengan volume perdagangan 16,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.050.
Mayoritas indeks sektor saham tertekan kecuali sektor saham keuangan naik 0,61 persen dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,33 persen. Sementara itu, sektor saham energi merosot 1,47 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham basic melemah 0,34 persen, sektor saham industri merosot 0,04 persen, sektor saham nonsiklikal turun 0,08 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal tergelincir 0,47 persen, sektor saham kesehatan melemah 0,07 persen, sektor saham property susut 0,16 persen, sektor saham teknologi merosot 0,09 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 1,27 persen.
Investor asing beli saham Rp 113,78 miliar pada Senin, 26 Juni 2023. Sepanjang 2023, investor asing beli saham Rp 16,12 triliun.
Penutupan Bursa Saham Asia pada 26 Juni 2023
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Senin, 26 Juni 2023. Hal ini seiring bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menghentikan kenaikan beruntun pada Jumat pekan lalu.
Dikutip dari CNBC, dalam catatan Senin pagi, Analis CMC Markets Tina Teng menulis kekhawatiran ekonomi kembali menjadi pusat perhatian karena kekhawatiran resesi meningkat, dengan tingkat lonjakan di Eropa dan Amerika Serikat mengguncang pasar global.
Selama akhir pekan, Eropa juga menyaksikan pemberontakan singkat oleh kelompok militer swasta Wagner di Rusia mendorong harga minyak naik pada Senin, 26 Juni 2023.
Indeks Hang Seng Hong Kong memperpanjang koreksi pekan lalu dengan turun 0,4 persen. Bursa saham China juga melemah setelah libur dua hari. Indeks Shanghai merosot 1,48 persen ke posisi 3.150,62 dan catat kerugian empat hari berturut-turut.
Indeks Shenzhen melemah 1,69 persen ke posisi 10.872,3. Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,25 persen ke posisi 32.698,81. Indeks Topix merosot 0,20 persen ke posisi 2.260.
Di Australia, indeks saham ASX 200 turun 0,29 persen ke posisi 7.078,7. Koreksi indeks saham Australia itu terseret saham energi dan menandai penurunan empat hari berturut-turut.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,47 persen ke posisi 2.582,2. Indeks Kosdaq bertambah 0,53 persen ke posisi 879,5.
Tiga indeks acuan tertekan di wall street. Indeks Dow Jones melemah 0,65 persen. Indeks S&P 500 susut 0,77 persen. Indeks Nasdaq terpangkas 1,01 persen.
Advertisement