Permintaan Tepung Terigu Meningkat, Cerestar Indonesia Dongkrak Kapasitas Produksi di Pabrik Gresik

PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) bakal dongkrak kapasitas produksi di Pabrik Gresi. Diperkirakan pabrik tersebut mulai operasi secara komersial pada kuartal IV 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Jun 2023, 09:00 WIB
PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) mencatatkan kapasitas produksi mencpaai 90 persen. Perseroan berupaya dongkrak kapasitas produksi di pabrik Gresik.(Foto: PT Cerestar Indonesia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), emiten produsen tepung olahan gandum yang merupakan bagian dari Cerestar Group sedang memfokuskan upaya pada peningkatan kapasitas produksi sebesar 600 MT/hari di pabrik Gresik.

Saat ini utilisasi kapasitas produksi Cerestar Indonesia sudah hampir mencapai 90%. Jika dilihat dari jejak pencapaian Perusahaan, penambahan kapasitas baru di pabrik Gresik akan menjadi yang ketiga kalinya, ekspansi kapasitas pertama dengan penambahan production line sebesar 500MT/hari terjadi pada 2016.

Selanjutnya penambahan kapasitas kedua sebesar 600MT/hari terjadi pada 2020. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, ditulis Selasa (27/6/2/2023).

Sehingga dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, Cerestar Indonesia dinilai aktif sudah melakukan ekspansi kapasitas produksi. Perseroan memprediksikan unit produksi mereka di Gresik mulai beroperasi secara komersial pada kuartal IV 2024. Sehingga, total kapasitas produksi tepung terigu yang akan dibidik adalah 2.200 MT/hari.

Langkah ini diambil perseroan untuk mengimbangi peningkatan permintaan akan tepung terigu, mengingat permintaan untuk tepung terigu terus meningkat, sementara konsumsi per kapita di Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lain.

Cerestar Indonesia melihat masih ada banyak ruang untuk bertumbuh, terutama dari segi pangsa pasar yang saat ini masih belum sepenuhnya terlayani produsen terigu lainnya. Selain segmen industri, salah satu segmen yang hendak dibidik Cerestar Indonesia adalah UKM, dengan lebih dari 4.000 unit UKM yang sudah menjadi konsumen Perseroan dan berpotensi akan bertambah.


Bidik UKM

RUPS Emiten produsen tepung olahan gandum, PT Cerestar Indonesia Tbk.

Tentunya hubungan dengan UKM ini sudah dibangun sejak lama dan dengan mempertahankan kualitas yang konsisten serta memperkuat customer intimacy, tidak menutup kemungkinan jumlah konsumen dari segmen UKM akan terus bertumbuh.

“Kami mengerti pentingnya peran tepung terigu bagi UKM yang bergerak di bidang konsumsi, oleh karena itu TRGU akan memasarkan lebih banyak produk untuk segmen tersebut yang membuat Perusahaan terus menambah kapasitas produksi.,” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan, dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (27/6/2023).

Di samping tepung terigu untuk berbagai kebutuhan makanan, Cerestar Indonesia juga memproses olahan hasil sampingan gandum yang mereka dapatkan dari proses produksi untuk dijadikan bahan baku pakan ternak.

Perseroan percaya potensi hasil yang bisa dapatkan pada masa depan bisa mencapai tiga kali lipat. Dalam mengembangkan lini bisnis ini, Perseroan sudah mempersiapkan infrastruktur yang lengkap untuk produksi dan distribusi bahan baku untuk pakan ternak, termasuk pergudangan, pengemasan, dan lain-lain. Fasilitas gudang diperkirakan akan beroperasi pada kuartal III 2023.


Tebar Dividen 2022

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, emiten produsen tepung olahan gandum, PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 9,97 miliar atau 20 persen dari laba bersih tahun buku 2022. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin, 15 Mei 2023.

Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan mengatakan, pihaknya bersyukur bahwa berkat kerja keras seluruh karyawan dan jajaran manajemen.

Sebagaimana dilaporkan dalam laporan keuangan, perseroan berhasil membukukan laba bersih yang melebihi target 2022, sehingga sesuai dengan harapan perseroan bisa membagikan dividen kepada para pemegang saham. 

"Yang terpenting adalah, bahwa kami akan terus bekerja keras untuk memastikan bisnis TRGU akan dapat terus bertumbuh dan menghasilkan keuntungan secara berkesinambungan," kata Indra dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (18/5/2023).

RUPST juga memutuskan, bahwa laba ditahan 2022 adalah sebesar Rp 34,48 miliar dan yang mana diantaranya sebesar Rp 15,89 miliar disisihkan sebagai dana cadangan umum.

Para pemegang saham juga menyetujui laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang sebesar Rp 315 miliar.

 


Pemakaian Dana IPO

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebanyak Rp 142,75 miliar, atau sekitar 46,67 persen yang telah digunakan untuk membeli mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi anak usaha TRGU yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) sebesar 600 MT per hari, sebanyak Rp 61,17 miliar atau sekitar 20,00 persen telah digunakan untuk membeli tanah di Kawasan Industri Gresik sebagai tambahan fasilitas penunjang HFM.

Lalu, sebanyak Rp 101,94 miliar atau sekitar 33,33 persen telah digunakan untuk membangun fasilitas gudang dan pengepakan dari anak usaha PT Agristar Grain Industry (AGY) di Cilegon.

Sebagai informasi, TRGU yang merupakan bagian dari produsen tepung terigu terbesar ke dua di bawah Cerestar group ini pada 2022 berhasil mencatatkan laba bersih Rp 49,69 miliar, membalikkan dari posisi rugi Rp15,54 miliar pada 2021.

Perolehan laba bersih tersebut mencapai hampir 2,5 kali lipat dari proyeksi perseroan yang disampaikan pada saat IPO sebesar Rp 20 miliar.

Dari penjualan produk tepung terigu untuk konsumsi manusia dengan merek Dragonfly, Falcon, Seagull, dan Bakerstar, serta produk bahan pakan ternak dengan merek Starfish, Manta, dan Elang Biru, TRGU berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp3,61 triliun pada 2022, naik 6 persen dari Rp3,42 triliun pada 2021. Sementara beban pokok penjualan meningkat 4 persen yoy dari Rp 3,15 triliun menjadi Rp 3,28 triliun.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya