Liputan6.com, Jakarta - Telegram bakal kehadiran fitur Stories seperti Instagram atau WhatsApp. Pengumuman ini disampaikan oleh Pavel Durov melalui saluran resminya di platform tersebut.
CEO Telegram itu mengklaim, selama bertahun-tahun banyak pengguna yang meminta perusahaan untuk menghadirkan fitur Stories di aplikasi chatting itu.
Advertisement
"Awalnya, kami menenang ini karena Stories sudah ada dimana-mana," kata Pavel Durov, dikutip Rabu (27/6/2023). "Namun, Telegram tidak akan menjadi Telegram jika kami tidak mendengarkan pengguna kami dan tidak berinovasi pada format yang ada."
Telegram Stories pun sudah memasuki pengujian internal, di mana menurut Pavel Durov, tim Telegram yang sempat skeptis terhadap fitur ini, sudah mulai menghargainya.
Telegram Stories juga sedang dalam tahap pengujian akhir dan akan tersedia untuk pengguna pada awal bulan Juli mendatang.
Untuk kemampuan dari Telegram Stories, Durov mengungkapkan pengguna akan bisa menentukan siapa saja yang bisa melihat setiap konten di Stories miliknya.
Stories akan bisa diatur apakah bakal bisa dilihat semua orang, hanya kontak dengan pengecualian, beberapa kontak terpilih, atau Close Friends.
Pengguna aplikasi Telegram juga akan bisa menyembunyikan Stories yang diunggah oleh kontak mana pun, serta memindahkannya ke daftar Hidden, alih-alih di layar utama.
Selain hadir dengan alat editing foto dan video, Stories di Telegram juga mendukung konten teks, untuk memberikan lebih banyak konteks atau tautan, dan menandai orang lain.
Terdapat juga dukungan Dual Camera, di mana pengguna bisa memposting foto dan video yang diambil dengan kamera depan dan belakang secara bersamaan.
Sama seperti Stories pada umumnya, Telegram juga memberikan pengguna kemampuan untuk mengatur durasi konten di sana mulai dari 6, 12,24, 48 jam, atau bahkan diatur permanen di profil.
Fitur YouTube Stories Bakal Dimatikan
Berbeda dari Telegram yang baru mau mulai meluncurkan fitur Stories, YouTube bakal mematikan fitur YouTube Stories di platform berbagi videonya mulai 26 Juni 2023, seperti dikutip dari laman Support Google.
"Mulai 26 Juni 2023, opsi untuk membuat YouTube Story baru tidak akan tersedia lagi. Stories yang sudah disiarkan pada tanggal itu akan kedaluwarsa 7 hari setelah dibagikan pertama kali," tulis YouTube.
Mengutip The Verge, Jumat (26/5/2023), Stories pertama kali diperkenalkan pada tahun 2017 dengan nama Reels, di mana fitur ini tersedia untuk pengguna dengan lebih dari 10 ribu subscribers.
Cara kerjanya mirip dengan Stories di Instagram dan Snapchat, di mana konten yang sudah dibagikan akan menghilang dalam jangka waktu tertentu.
Advertisement
YouTube Stories Buat Promosi Konten
Biasanya, kreator konten YouTube menggunakan Stories untuk mengunggah pembaruan atau konten di balik layar untuk mempromosikan kanalnya.
Sama seperti Instagram juga, penonton atau subscriber bakal melihat foto profil kreator yang mengunggah Stories, bakal mendapatkan lingkaran berwarna merah.
Meski begitu, tampaknya hanya sedikit kreator yang secara rutin mengganakan fitur YouTube ini. Selain itu, platform tersebut juga tidak banyak mempromosikan Stories.
Dengan tidak adanya Stories, YouTube pun mendorong kreator untuk lebih memanfaatkan fitur Community Post dan Shorts.
Baru-baru ini, platform milik Google itu memperluas akses ke fitur berbasis teks Community Post, serta menambahkan kemampuan untuk membuat postingan yang akan terhapus dalam jangka waktu tertentu.
Fitur Community Post
Community Post juga memungkinkan kreator membuat polling, kuis, gambar, dan video sebagai unggahan komunitas, yang muncul dalam sebuah tab di kanalnya.
Sementara itu, YouTube juga berusaha untuk mendorong konten-konten video pendek pesaing TikTok, Shorts, dan berusaha agar para kreator video panjang juga mulai membuat konten durasi pendek juga.
Awal tahun 2023 ini, YouTube juga telah mengumumkan bahwa pembuat konten, bisa mendapatkan penghasilan iklan dari Shorts mulai 1 Februari.
(Dio/Dam)
Advertisement