Liputan6.com, Magelang - Harga cukai rokok terus mengalami kenaikan. Hal ini berdampak pada naiknya harga jual rokok kemasan.
Namun, hal itu menjadi peluang tersendiri bagi, Fajar Abdul Aziz. Pria kelahiran Pingit, Kabupaten Temanggung ini memanfaatkan keadaan tersebut dengan membuka kios tembakau.
Dengan menyewa sebuah kios berukuran 2,5x3 meter persegi, ia memajang berbagai macam jenis tembakau. Ada 50 jenis tembakau murni atau orisinal yang dijual di kiosnya.
Baca Juga
Advertisement
Kiosnya memang tidak terlalu besar. Namun, berbagai peralatan melinting tembakau juga tersedia di kios miliknya yang berada di Jalan Tentara Genie Pelajar, Kampung Dumpoh, Kota Magelang.
Bahkan, beberapa merek kopi dari hasil industri rumahan pun bisa dibeli di sini. Meski terhitung lokasinya kurang strategis, tetapi kios bernama, "Toko Tembakau SEPODO" ini tergolong ramai.
Sepodo memiliki arti, dari sesama. Harapannya, nama tersebut dapat merepresentasikan kios tembakau ini hadir untuk semua kalangan, memberikan pelayanan terbaik, tempat yang nyaman serta menghadirkan tembakau berkualitas dengan harga yang tetap terjangkau. Kepuasan pelanggan adalah tujuan utamanya.
Selain tembakau murni, Aziz juga menyediakan tembakau rasa atau aroma. Tembakau rasa tembakau yang sudah diolah dengan menggunakan bumbu dengan rasa atau aroma tertentu. Bumbu tembakau ini biasa disebut dengan saos.
Ada sekitar 30 jenis tembakau rasa yang ia jajakan. Sedangkan, untuk cengkih, ada lima jenis, mulai dari cengkih lokal, Manado, Super, dan Samsibar, ditambah beberapa cengkih kemasan atau pabrikan.
Sedangkan, untuk garet (kertas yang digunakan untuk melinting tembakau) ada 15 merek. Pembeli bisa memilih sesuai seleranya.
Selain itu, 16 merek rokok kemasan dengan harga sangat murah bisa dibeli di kios ini. Dalam sehari, ada sekitar 70 pembeli yang datang.
"Yang paling laris tembakau orisinal, yang dari Temanggung," kata Aziz kepada Liputan6.com.
Kios tembakau yang buka sejak 2021 ini, tidak cuma menyediakan tembakau murni yang berasal dari daerah sekitar Temanggung dan Wonosobo. Namun, juga ada yang berasal dari Jawa Barat, Timur, dan Nusa Tenggara.
Harga jual tembakau murni untuk setiap onsnya, mulai dari Rp20.000. Paling mahal jenis sepetung yang dibanderol Rp80.000. Dalam sebulan Aziz mampu menjual tembakaunya antara 50 sampai 60 kilogram.
Melihat prospek yang menjanjikan, dengan hasil rata-rata per bulan berkisar Rp18 sampai Rp22 juta, Aziz pun mulai mengembangkan usahanya.
Pada 2022, ia membuka cabang di Tempuran dan pada tahun ini, ia membuka cabang yang ketiga, di daerah Saragan, Kabupaten Magelang.
"Karena masih baru, hasilnya rata-rata per bulan dari 2 kios itu, antara Rp10 sampai Rp12juta," ucapnya.
Penulis: Hermanto Asrori