Kapan Wukuf Arafah Dimulai? Simak Penjelasannya Berikut

Pelaksanan wukuf Arafah di Arab Saudi dilaksanakan pada 27 Juni 2023 atau 9 Zulhijah. Pelaksanaan ini menjadi wajib untuk dilakukan bagi orang yang tengah menjalankan ibadah haji.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 27 Jun 2023, 13:45 WIB
Jemaah haji berdoa di Jabal Rahmah, Padang Arafah, dekat Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, 8 Juli 2022. Puncak ibadah haji berlangsung di Padang Arafah. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Bandung - Jemaah haji Indonesia baik reguler dan khusus saat ini tengah menjalani ibadah wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah 1444 H atau pada Selasa (27/6/2023).

"Hari ini, 26 Juni 2023, secara bertahap dari pagi hingga sore nanti, jemaah diberangkatkan ke Arafah untuk menjalani puncak haji, yaitu wukuf, dilanjutkan bermalam di Muzdalifah dan Mina," kata juru bicara PPIH Akhmad Fauzin mengutip dari laman Kemenag.

Pihaknya menjelaskan jemaah haji tersebut akan menjalani wukuf di Arafah sebagai rukun haji.

Adapun wukuf mempunyai arti berhenti, di mana segala yang bergerak suatu saat akan berhenti dan yang hidup akan mati.

“Ini mengisyaratkan, segala yang semula bergerak, suatu saat akan berhenti. Semua yang hidup kan mati,” ujar Akhmad.

Lanta, kapan wukuf arafah 2023 dimulai? Simak penjelasannya berikut ini.


Hari Ini

Jemaah berdoa saat melaksanakan rangkaian ibadah haji di Padang Arafah, dekat Makkah, Arab Saudi, Kamis (30/7/2020). Hanya sekitar 1.000 jemaah yang diizinkan untuk melakukan ibadah haji tahun ini karena pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo)

Seperti diketahui, pemerintah di Arab Saudi menetapkan tanggal 1 Zulhijah jatuh pada Senin (19/6/2023).

Adapun pelaksanaan wukuf di Arafah pun dilaksanakan pada Selasa (27/5/2023) hari ini.

Pelaksanaan wukuf arafah dapat dilakukan di antara waktu zuhur hingga terbitnya fajar (subuh) sebelum Idul Adha 10 Dzulhijjah.

Sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Idhah fil Manasik Haji.

أحدهما كونه في وقته المحدود وهو من زوال الشمس يوم عرفة إلى طلوع الفجر ليلة العيد

Artinya: "Pertama, keadaan wukuf dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, yaitu sejak gelincir matahari (Dzuhur) hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai terbit fajar malam Idul Adha (10 Dzulhijjah)”.


Puncak Pelaksanaan Haji

Wukuf merupakan salah satu rukun dan puncak pelaksanaan dari ibadah haji yang dilaksanakan oleh umat muslim. Pelaksanaan wukuf tersebut berlangsung di Arafah pada 9 Zulhijah, tepat sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Pelaksanaan wukuf arafah menjadi salah satu rukun yang wajib bagi umat muslim yang pergi haji. Wukuf di Arafah hukumnya wajib meskipun hanya dilakukan sejenak dan jika seseorang tidak melaksanakan wukuf maka dianggap tidak berhaji.

Melansir dari HR Abu Daud terdapat penjelasan hadist Rasulullah SAW mengenai Wukuf di Arafah yang dilaksanakan oleh umat muslim berikut ini:

الحجُّ عرفةُ , فمن اَدْرَكَ لَيْلَةَ عرفةَ قبلَ طُلُوْعِ الفَجْرِ من ليلةِ جُمَعٍ فَقَدْ تَمَّ حَجُّـهُ.

Artinya: “Haji itu adalah Wukuf di Arafah, maka barangsiapa yang mengetahui (wukuf di Arafah) pada malam Arafah, hingga menjelang terbitnya fajar dari malam berkumpulnya para jemaah, maka sungguh hajinya telah sempurna”.

Wukuf di Arafah sebagai rukun haji. Wukuf pun mempunyai arti "berhenti". Hal ini menandakan segala semula yang bergerak pun suatu saat akan berhenti dan yang hidup akan mati.

Sementara, Arafah menjadi lambang Padang Mahsyar saat manusia menghadap Allah dengan status yang sama. Sehingga manusia pun diam, cemas, dan penuh harap ketika menunggu keputusan dari Allah SWT.

Sehingga Wukuf di Arafah membuat umat Islam berdiam, berintrospeksi, hingga bertaubat kepada Allah SWT. Sehingga diharapkan umat muslim bisa mengenali dirinya dan Allah SWT sebagai Tuhannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya