Cuti Bersama Idul Adha 2023, Ada 609 Cabang BSI Siap Melayani Nasabah

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau disebut BSI mempersiapkan sebanyak 609 cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia selama cuti bersama Idul Adha 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 27 Jun 2023, 12:31 WIB
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI akan tetap beroperasi memberikan layanan bagi nasabah pada libur dan cuti bersama Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI akan tetap beroperasi memberikan layanan bagi nasabah pada libur dan cuti bersama Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

Bahkan BSI telah mempersiapkan sebanyak 609 cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia untuk memberikan layanan terbatas selama libur dan cuti bersama pada 28 Juni hingga 1 Juli 2023 tersebut. 

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengatakan, kendati libur panjang, layanan terbaik akan tetap diberikan perseroan bagi seluruh nasabah. Ini mengingat, pada momen libur cuti bersama dan Idul Adha masyarakat tetap melakukan transaksi keuangan sebagai kebutuhan dalam aktivitas ekonomi.   

“Selama libur tetap ada cabang yang buka. Hal ini kami lakukan sebagai bentuk antisipasi layanan untuk mengakomodir kebutuhan nasabah yang membutuhkan transaksi finansial pada libur cuti bersama," kata Bob dalam keterangan resminya, Selasa (27/6/2023).

Dia bilang, selama libur dan cuti bersama Idul Adha, Bank Syariah Indonesia mempersiapkan layanan terbatas. Beberapa di antaranya yakni setor dan tarik tunai, pemindah bukuan, pembukaan rekening, layanan keluhan nasabah, setoran nasabah institusi, serta mitra bayar Pertamina, Taspen, Asabri dan Pajak. 

Adapun waktu operasional layanan terbatas yakni mulai pukul 09.00-13.00 waktu setempat. Bob merinci, sebaran cabang BSI yang tetap beroperasi dan memberikan layanan kepada nasabah yakni 33 cabang di regional Aceh, 50 cabang di regional Medan, 72 cabang di regional Palembang, 127 cabang di Jakarta, 51 cabang di Bandung, 69 cabang di Semarang, 133 cabang di Surabaya, 36 cabang di Kalimantan dan 38 cabang di Makassar.

 

 

 


Imbauan kepada Nasabah

Pekerja beraktivitas di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Pada 27 Januari 2021, BSI telah mendapatkan persetujuan dari OJK ditandai dengan keluarnya Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 4/KDK.03/2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk mengurangi antrian transaksi di cabang, perseroan juga menghimbau nasabah untuk mengoptimalisasi layanan perbankan digital melalui BSI Mobile. BSI juga menyiagakan jaringan ATM dan memenuhi kebutuhan nasabah untuk tarik tunai dan bertransaksi lewat mesin ATM.

Sementara itu, untuk nasabah korporasi, BSI memiliki Cash Management System dan BSI Net Banking untuk memenuhi kebutuhan transaksi menjelang libur dan cuti bersama. Bob pun menghimbau nasabah pembiayaan malaksanakan transaksi yang menjadi kewajiban sesuai waktu yang ditentukan.   

“Kami juga menghimbau kepada seluruh nasabah pembiayaan untuk melakukan pembayaran angsuran sesuai waktu yang ditentukan, bahkan lebih baik sebelum jatuh tempo. Mengingat waktu libur yang berada pada akhir bulan. Khawatir nasabah terlewat melakukan kewajibannya," ujar dia.

 


Bank Syariah Indonesia Tebar Dividen 2022 Rp 9,24 per Saham

Nasabah saat menunggu layanan Bank BSI di Kantor Cabang BSI Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar 10 persen dari laba bersih perseroan pada 2022. Dividen itu sekitar Rp 426,01 miliar yang ekuivalen dengan Rp9,24 per lembar saham. 

"Pembagian dividen tunai sebesar 10 persen dari laba bersih perseroan pada 2022, atau sekitar Rp 426,01 miliar," kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Senin (22/5/2023).

Kemudian, penggunaan 20 persen laba bersih Bank Syariah Indonesia untuk tahun buku 2022 disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan. Adapun 70 persen akan dialokasikan sebagai laba ditahan.

Sepanjang 2022, laba bersih BSI tercatat mencapai Rp4,26 triliun atau tumbuh 40,68 persen secara year on year (yoy). Dari sisi bisnis intermediasi, realisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 12 persen (yoy) menjadi Rp261,49 triliun. Adapun, realisasi penyaluran pembiayaan tumbuh 21 persen (yoy) menjadi Rp208 triliun.

Perseroan juga mampu mengelola kualitas aset, yang terlihat dari penurunan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF). NPF gross BSI pada 2022 berada di level 2,42 persen, turun dari 2,93 persen pada tahun sebelumnya. NPF nett juga susut menjadi 0,57 persen. Sedangkan pencadangan yang digambarkan melalui NPF Coverage naik dari 148,87 persen menjadi 183,12 persen. 

Menurut Hery, capaian yang impresif pada tahun kedua kelahiran BSI merupakan hasil kerja yang solid dan strategi respon yang tepat (strategic response) di tengah berbagai tantangan ekonomi pada 2022. 

Dalam RUPS tersebut juga ditetapkan pengurus baru perseroan, dengan memberhentikan dengan hormat Adiwarman Azwar Karim sebagai Komisaris Utama dan Nizar Ali sebagai Komisaris, kemudian mengangkat dan menetapkan Muliaman D. Hadad sebagai Komisaris Utama/Independen, Adiwarman Azwar Karim sebagai Wakil Komisaris Utama/Independen dan Abu Rokhmad sebagai Komisaris. 


Rombak Susunan Pengurus

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), Senin (22/5/2023). (Foto: Bank Syariah Indonesia)

Sebelumnya, Muliaman Hadad merupakan mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2012-2017 dan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2011-2012 dan periode 2006-2011. 

RUPST juga menetapkan pengurus baru perseroan, dengan memberhentikan dengan hormat Achmad Syafii sebagai Direktur Information Technology dan Tiwul Widyastuti sebagai Direktur Risk Management, kemudian mengangkat dan menetapkan Saladin D. Effendi sebagai Direktur Information Technology dan Grandhis Helmi H. sebagai Direktur Risk Management.

Sebelumnya, Saladin D. Effendi menjabat sebagai Chief Information and Security Officer di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sementara itu, Grandhis Helmi H. sebelumnya menjabat sebagai Group Head Commercial Risk 1 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk..

Adapun susunan komisaris perseroan menjadi: • Komisaris Utama/Independen: Muliaman D. Hadad*

• Wakil Komisaris Utama/Independen: Adiwarman Azwar Karim

• Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat 

• Komisaris Independen: Mohamad Nasir 

• Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan 

• Komisaris: Masduki Baidlowi 

• Komisaris: Imam Budi Sarjito 

• Komisaris: Sutanto 

• Komisaris: Suyanto 

• Komisaris: Abu Rokhmad* 

 

Adapun susunan direksi perseroan menjadi sebagai berikut: • Direktur Utama: Hery Gunardi 

• Wakil Direktur Utama: Bob Tyasika Ananta 

• Direktur Wholesale Transaction Banking: Zaidan Novari 

• Direktur Retail Banking: Ngatari 

• Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna 

• Direktur Information Technology: Saladin D. Effendi*

• Direktur Risk Management: Grandhis Helmi H.*

• Direktur Compliance & Human Capital: Tribuana Tunggadewi 

• Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho 

• Direktur Treasury & International Banking: Moh. Adib 

 

Adapun susunan dewan pengawas syariah: • Ketua : Dr. KH. Hasanudin, M.Ag 

• Anggota : Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH 

• Anggota : Dr. H. Oni Sahroni, M.A 

• Anggota : Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin, MS  

 

 

 


Tunggu Restu OJK

Pekerja menghitung uang di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Penunjukan pengurus perusahaan tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Perubahan susunan pengurus perseroan tersebut juga diharapkan semakin mendukung penguatan transformasi digital dan transformasi culture yang dilakukan BSI guna mendorong akselerasi bisnis, memperkuat kontribusi BSI dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, serta mendukung langkah pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.

“Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid, meraih kinerja yang berkelanjutan dan mampu membawa BSI semakin berperan dalam pertumbuhan perbankan syariah untuk go global,” kata dia.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya