Takut Utang Bank, Jadi Penyebab Pedagang Pasar Tak Kunjung Naik Kelas

Menko Airlangga menyebut pedagang pasar basah menjadi sasaran empuk penyaluran kredit atau pinjaman baik dari pemerintah maupun bank

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Jun 2023, 16:45 WIB
Pedagang beraktivitas di salah satu pasar tradisional di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bank Indonesia (BI) dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) memperkirakan tingkat inflasi hingga minggu ketiga Oktober 2022 mencapai 0,05% secara bulanan (month-to-month/mtm). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut pedagang pasar basah menjadi sasaran empuk penyaluran kredit atau pinjaman baik dari pemerintah maupun bank.

Terutama dalam rangka menaikkan kelas usaha para pedagang pasar yang masuk kategori pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Pasar basah itu sebenarnya potensi untuk penyaluran pembiayaan," kata Airlangga saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (27/6/2023).

Hanya saja, sebagian dari pedagang pasar mengaku enggan mendapatkan modal tambah dalam bentuk kredit maupun pinjaman. Alasannya, para pedagang pasar enggan memiliki utang saat menjalankan bisnisnya.

"Beberapa pedagang ada yang tidak mau mendapatkan kredit karena merasa bisnisnya sudah berjalan dan tidak perlu pakai kredit," ungkapnya.

Peserta Kartu Prakerja

Salah satunya pengusaha di pasar basah yang juga menjadi peserta program Kartu Prakerja. Airlangga menyebut peserta program pemerintah ini sudah sukses memiliki 5 kios di pasar namun saat ditawari kredit malah menolak.

"Ada seorang pengusaha yang ikut Prakerja punya 5 kios dan itu pun tetap enggak mau dapat kredit karena mereka takut berutang," kata dia.

Untuk itu, kata Airlangga literasi keuangan harus terus digencarkan dan di mulai dari yang paling dekat seperti pasar basah. Baik literasi yang dilakukan pemerintah, perbankan, maupun sektor jasa keuangan lainnya.

"Literasi harus terus dilakukan dan masing-masing perbankan diharapkan bisa masuk ke daerah masing-masing termasuk yang paling mudah ini di pasar basah," pungkas Menko Airlangga.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com


Mendag Minta UMKM Bali Bersiap, Bakal Ada Pembeli dari Ratusan Negara Datang Oktober Nanti

Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri kegiatan ‘Kemitraan Usaha UMKM dengan Marketplace dan Ritel Modern’ hari Jumat (28/10) di Malang, Jawa Timur.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan akan mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Bali agar bisa meningkatkan keterampilan dan produktivitasnya. Zulkifli Hasan berharap UMKM Bali yang berkualitas dapat mengikuti Trade Expo Indonesia pada Oktober 2023.

"Dalam rangka membina pelaku UMKM kita, ini kalau dibina terus, mereka (pelaku UMKM) punya keterampilan meningkat, produktivitasnya meningkat, desainnya jadi bagus. Nanti yang bagus-bagus ini biasanya, kami ada Trade Expo Indonesia, ikut," kata Zulkifli seusai meresmikan pembukaan Bhinneka Culture Festival ke-2 di Pantai Jerman, Kuta, Badung, Jumat (23/6/2023).

Zulkifli mengatakan pameran tersebut akan dihadiri oleh pembeli dari ratusan negara yang akan menghadiri Trade Expo Indonesia. Dengan demikian, jika pelaku UMKM terpilih untuk mengikuti pameran tersebut, mereka akan mendapatkan akses ke pasar ekspor.  

"Nanti Oktober 2023 ada (Trade Expo Indonesia). Buyer-nya seratusan negara lebih datang. Dia (anggota UMKM) itu punya akses pasar expor," jelas Zulkifli Hasan.

 


Ikut Pameran

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menginginkan UMKM bisa menjadi penyuplai di ritel modern. Hal tersebut diungkap di Bandar Lampung, Kamis (2/3/2023).

Selain itu, Zulkifli Hasan menjelaskan UKM terpilih akan diikutsertakan dalam beberapa pameran yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan. 

"Nah, setelah itu (ekspo) biasanya tuh, ikut saya kemana-mana. Kemendag itu suka bikin pameran. Nanti ada di Doha, ada di Mexico. Kalau pakaian itu kami akan (kirim) ke New York Fashion Week. Kami akan (kirim) Paris Fashion Week," terangnya.

Zulkifli Hasan berharap UMKM Bali menguasai keterampilannya sehingga bisa berkembang secara lokal maupun internasional. 

"Misinya Bhinneka Culture Festival yang diadakan di Pantai Jerman melibatkan para pelaku usaha UMKM. Saya kira itu intinya," pungkasnya.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya