Liputan6.com, Jakarta Kelompok tentara bayaran, Grup Wagner tengah menjadi sorotan publik secara internasional menyusul ketegangan yang terjadi di kota Rostov, Rusia.
Bentrokan antara Moskow dan Wagner berhasil dihindari pada Sabtu (24/6/2023) setelah tentara bayaran bersenjata lengkap Wagner menarik diri dari kota Rostov, di bawah kesepakatan yang menghentikan kemajuan pesat mereka di ibu kota. Menyusul berita ketegangan itu, nama pendiri Wagner Group yakni Yevgeny Prigozhin ikut menjadi sorotan.
Advertisement
Melansir Bussiness Insider, Selasa (27/6/2023) Yevgeny Prigozhin lahir pada 1 Juni 1961, di Leningrad, yang sekarang dikenal sebagai kota St. Petersburg, Rusia.
Wagner dibentuk pada tahun 2014, namun Prigozhin baru mengklaim sebagai pendiri grup tersebut pada September 2022 lalu.
Kelompok itu diketahui bukan entitas yang terdaftar secara hukum dan tentara bayaran dianggap ilegal menurut hukum Rusia, menurut The Times.
Adapun menurut BBC, pasukan Grup Wagner pertama kali dikerahkan selama aneksasi Krimea oleh Rusia. Wagner dilaporkan pernah mengirim tentara ke wilayah Afrika dan Timur Tengah.
Penyelidik PBB juga sempat menuduh kelompok itu melakukan kejahatan perang pada 2021.
Prigozhin tidak memegang posisi resmi pemerintah tetapi dilaporkan pernah menjadi orang kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin selama bertahun-tahun, bahkan dalam urusan negara.
Sebelum memulai bisnis restoran, Prigozhin melewati perjalanan yang penuh tantangan. Dia dijatuhi hukuman selama 13 tahun pada tahun 1981 di koloni hukuman atau kasus perampokan dan penipuan, menurut dokumen pengadilan yang diperoleh Meduza, sebuah publikasi independen Rusia.
Prigozhin kemudian dibebaskan setelah sembilan tahun hukuman penjara di sekitar era jatuhnya Uni Soviet.
Menurut The New York Times, Prigozhin mulai terjun ke bisnis makanan segera setelah dibebaskan dengan membuka stan hot dog.
Yevgeny Prigozhin kemudian membuka toko kelontong sebelum memulai rantai restoran dengan beberapa rekannya di St. Petersburg, Rusia.
Dirikan Perusahaan Katering
Pada tahun 1996, Prigozhin mendirikan salah satu perusahaan besarnya, Concord Catering saat ia memulai bisnis restorannya. Pengusaha itu bahkan sempat mendapat julukan "koki Putin".
Namun, tidak diketahui secara jelas kapan dia menerima julukan itu, tetapi selama dekade berikutnya, bisnis katering Prigozhin menerima kontrak pemerintah yang menguntungkan ketika menyediakan katering di sekolah dan militer Rusia, serta kesempatan untuk menjadi tuan rumah jamuan negara.
Selain itu, hidangan dari Concord Catering juga pernah disajikan pada pelantikan Dmitri A. Medvedev dan Vladimir Putin, menurut laporan New York Times. Putin bahkan pernah merayakan ulang tahunnya di restoran milik Prigozhin.
Advertisement
Tuduhan Kasus Gangguan Pemilu
Selain bisnis kateringnya, Prigozhin diketahuitelah mendirikan Concord Management and Consulting Company dan memulai layanan berita daringnya sendiri, menurut The Times.
Dakwaan pada tahun 2018 dari Departemen Kehakiman AS menuduh bahwa Prigozhin mendanai Internet Research Agency.
Surat dakwaan, yang mencakup 12 warga Rusia lainnya dan bisnis katering dan konsultasi Concord, menuduh Internet Research Agency "terlibat dalam operasi untuk mengganggu pemilihan dan proses politik."
Nilai Kekayaan Yevgeny Prigozhin
Prigozhin sebelumnya membantah keterlibatannya, tetapi pada 7 November 2022, dia mengaku terlibat melalui sebuah postingan di situs media sosial Rusia VKontakte.
Melansir Sports Keeda, Prigozhin diketahui memiliki nilai kekayaan sebesar USD 1 miliar atau setara Rp 15 triliun.
Advertisement