Sambut Cuti Bersama Idul Adha 2023, Waskita Beri Diskon Tarif Jalan Tol

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memberikan diskon tarif tol di salah satu jalan tol milik Waskita yaitu jalan tol Krian – Gresik dalam menyambut cuti bersama Idul Adha 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 27 Jun 2023, 21:13 WIB
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR) serta anak perusahaan WTR saat ini fokus melakukan sejumlah persiapan untuk libur panjang Idul Adha 2023. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR) serta anak perusahaan WTR saat ini fokus melakukan sejumlah persiapan dalam rangka mendukung kelancaran lalu lintas selama libur Idul Adha 2023.

SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita mengatakan, beberapa strategi dalam mengantisipasi berbagai potensi risiko gangguan kelancaran arus lalu lintas sedang dilakukan. 

"Beberapa strategi telah dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan pada gerbang dan jalur tol, serta pemeliharaan pada badan jalan demi kenyamanan para pengguna jalan. Adapun pemberlakuan diskon tarif  pada Ruas Krian – Gresik adalah usaha kami dalam menyambut libur sekolah dan Idul Adha 2023,” kata Ermy dalam keterangan resminya, Selasa (27/6/2023).

Dia bilang, persiapan yang dilakukan antara lain melakukan pemeliharaan jalan, peningkatan kualitas dan estetika di sekitar jalan tol, serta pemberian diskon tarif tol di salah satu jalan tol milik Waskita yaitu jalan tol Krian – Gresik. Diskon tarif tol Krian – Gresik tersebut berlaku sejak 22 Juni 2023 dengan diskon tarif berkisar 11 hingga 35 persen dari tarif normal.

Waskita Karya menyatakan, pengguna jalan dengan kendaraan Golongan 1 akan dikenakan tarif Rp1.300 per km, di mana tarif normal adalah Rp1.506 per km.

Sedangkan para pengguna jalan dengan kendaraan golongan II, III, IV dan V dikenakan tarif diskon Rp1.950 per km, di mana tarif normal golongan kendaraan II dan III sebelumnya Rp2.259 per km, sedangkan tarif normal golongan kendaraan IV dan V adalah Rp3.012 per km.


Peningkatan Kualitas Tol

Petugas dari PT Waskita Karya mengatur kendaraan saat pola buka tutup pada ruas tol fungsional Bogor-Sukabumi di Cigombong, Bogor (16/6). Kemacetan terjadi sepanjang lebih dari lima kilometer pada jalan arteri Ciawi-Sukabumi. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, telah dilaksanakan beautifikasi pada Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo, berupa pengecatan struktur Overpass, pembersihan Concrete Barrier dan pengecatan marka pudar pada Ruas Tol Kayu Agung – Palembang – Betung dan Ruas Tol Ciawi – Sukabumi Seksi 1 (Ciawi – Cigombong). 

Tak hanya itu, dilakukan juga peningkatan kualitas dan estetika jalan tol pada Ruas Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu dengan melakukan penghijauan penanaman tanaman di Gerbang Tol dan penambahan rambu info tol.

Adapun pada Ruas Tol Pemalang – Batang yang saat ini sedang dilakukan pemeliharaan jalan dan pengecatan guardrail di sepanjang badan jalan. Sedangkan pemberlakukan diskon tarif tol pada Ruas Tol Krian - Gresik dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada para pengguna jalan. Sosialisasi diskon tarif juga masih dilakukan dengan menginformasikan melalui Radio Surabaya.

Adanya ruas-ruas milik WTR merupakan salah satu kontribusi Perseroan untuk negara yang diharapkan meningktan konektivitas antar daerah, selain itu juga diharapkan dapat memberikan solusi atas kemacetan lalu lintas serta dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan. 

"Saat ini kami terus terus berupaya untuk memastikan lalu lintas tetap lancar selama libur panjang Idul Adha untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada para pengguna jalan," ujar dia.

Ke depan, diharapkan dengan adanya jalan tol milik WTR, perseroan dapat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian baik dari sektor industri, barang, dan juga jasa. Selain itu, dengan adanya peningkatan dari sisi operasional, diharapkan WTR dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan.

 

 


Waskita Karya Kantongi Kontrak Rp 112 Miliar untuk Garap Proyek Tanggul di NTB

Gedung Heritage (Foto: Waskita Karya)

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendapatkan proyek di daerah Bima, Nusa Tenggara Barat. Proyek yang diraih yaitu Urban Flood Control System Improvement in Selected Cities Phase 2 Bima Sub Project (Package 4A) senilai Rp112 miliar. Proyek ini adalah pembuatan tanggul di Kota Bima untuk mencegah terjadinya banjir.

Senior Vice Presiden Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita mengatakan, didapatnya proyek ini menjadi bentuk kepercayaan pemerintah terhadap Waskita. 

"Alhamdulillah, Waskita diberikan kepercayaan oleh pemerintah khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengerjakan proyek penanggulangan banjir di Bima ini. Dengan nilai kontrak Rp 112 miliar, percaya Waskita khususnya tim proyek mampu mengerjakan dengan semaksimal mungkin," kata Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resminya, ditulis Kamis (1/6/2023).

Menurut ia, proyek ini akan dikerjakan dalam waktu 19 bulan dan berlokasi di Kecamatan Rasa Nae Barat dan Rasa Nae Timur, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ermy bilang, nantinya perseroan akan membangun sebuah tanggul. Tanggul tersebut nantinya difungsikan untuk menambah kapasitas tampung sungai saat terjadinya banjir. Selain itu, tebing akan diperkuat dengan revetment beton dan bronjong.

"Nantinya berfungsi untuk menahan tanggul dari gerusan banjir. Rencananya ada tiga. penanganan banjir seperti revetment beton, normalisasi alur sungai, konstruksi parapet, lalu tebing diperkuat dengan beton bertulang," imbuhnya. 

Pada proyek ini, jenis pembayarannya adalah progress payment sehingga diharapkan arus kas dari perseroan akan semakin lancar. Perseroan terus berkomitmen untuk menerapkan transformasi bisnis yang berkelanjutan, di antaranya pengelolaan proyek yang prudent, transparan, peningkatan implementasi tata Kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko yang hati-hati.


Proyek Perseroan

Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Kemudian, perseroan juga memastikan peralatan yang datang tiba tepat waktu dan siap digunakan. Selain itu, Waskita akan memilih subkontraktor yang memiliki rekam jejak terbaik untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai harapan.

Waskita Karya memiliki pengalaman dalam menyelesaikan pembangunan beberapa Proyek Bandara Internasional di Indonesia, yaitu Proyek Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta.

Selain itu, proyek Bandara Internasional Juanda Surabaya, Proyek Bandara Internasional Kualanamu Medan, Proyek Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Proyek Bandara Internasional Hasanudin Makassar, Proyek Bandara Internasional Lombok.

Sebelumnya di Timor Leste, perseroan sudah mendapatkan beberapa proyek prestisius, sebut saja, Proyek Jalan Noefefan-Oenuno di Oé-Cusse, Jalan Pasar Tono menuju Oesilo yang merupakan wilayah Timor Leste yang berbatasan langsung dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan, Indonesia, lalu proyek yang rampung pada 2020, yaitu Bandara Suai dan Jalan Sakato - Noefefan.

"Waskita Karya juga mengadopsi teknologi terkini seperti BIM (Building Information Modeling) yang mampu mensimulasikan seluruh informasi proyek ke dalam model 3 dimensi. Harapannya dapat mempercepat dan meningkatkan efisiensi dalam proses konstruksi," ujar dia.

 

 


Transformasi Bisnis

Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Dia bilang, perseroan pun terus berkomitmen untuk menerapkan transformasi bisnis yang berkelanjutan, di antaranya pengelolaan proyek yang prudent, transparan, peningkatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko yang hati-hati.

Pasek juga menyatakan harapannya bahwa proyek-proyek yang saat ini tengah dikerjakan oleh Waskita Karya di Timor Leste akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan negara tersebut. Selain itu, ia berharap bahwa melalui proyek ini, hubungan diplomatik antara Timor Leste dan Indonesia akan semakin erat.

Adapun acara penandatanganan Proyek Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato, Timor Leste dilakukan pada Senin, 29 Mei 2023. 

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak, Wakil Perdana Menteri dan Ministry of Planning and Territory Jose Maria Dos Reis, Menteri Keuangan Rui Augusto Gomes, Menteri Transportasi Timor Leste José Agustinho da Silva dan menteri- menteri lainnya, Dubes RI untuk Timor Leste Okto Dorinus Manik serta Director of Operation I & QSHE Perseroan I Ketut Pasek Senjaya Putra.

 

 

Infografis 3 Proyek Infrastruktur di Ruas Tol Jakarta-Cikampek (Liputan6.com/Trie yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya