Wapres Ma’ruf Amin Serahkan Sapi Seberat 1.154 Kg untuk Kurban Idul Adha di Masjid Istqlal

Selain di Masjid Istiqlal, Ma'ruf Amin juga menyerahkan 56 hewan kurban di seputar Jabodetabek.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 28 Jun 2023, 11:04 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Idul Adha 1444 Hijriah akan melaksanakan kurban sapi di Masjid Istiqlal.

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Idul Adha 1444 Hijriah akan melaksanakan kurban sapi di Masjid Istiqlal. Diketahui, sapi yang dikurbankan adalah jenis Limousin dengan berat lebih dari 1 ton.

“Sapi jenis Limousin dengan berat 1.154 kg ini telah berada di Masjid Istiqlal,” kata pria karib disapa Cak Duki ini dalam keterangan pers diterima.

Cak Duki memastikan, sapi dari Wapres Ma’ruf sudah diterima oleh Kepala Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat Masjid Istiqlal yang juga sebagai Badan Pengelola Masjid Istiqlal Laksma TNI (Purn) Asep Saepudin pada hari Selasa (27/6).

Rencananya, secara resmi sapi kurban tersebut akan diserahkan langsung oleh Wapres usai menunaikan Salat Idul Adha.

“Sapi diserahkan ke Pak Wapres, usai salat ied di Masjid Istiqlal kepada panitia kurban pada Kamis, (29/6/2023),” jelas Cak Duki.

Selain di Masjid Istiqlal, lanjut Cak Duki, Wapres juga menyerahkan 56 hewan kurban sapi di seputar Jabodetabek (Jakarta–Bogor–Depok– Tangerang–Bekasi) dengan berat rata-rata 800 kg dan 10 ekor kambing. Sebagai informasi, setiap hewan ternak diserahkan sudah dinyatakan sehat oleh Kementerian Pertanian.

“Hewan kurban yang diserahkan oleh Wapres  ini, telah diperiksa dan dinyatakan sehat oleh Badan Karantina Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, sehingga memenuhi syarat dan layak untuk menjadi hewan kurban,” Cak Duki menyudahi.


MUI: Perbedaan Idul Adha Kali Ini Dimaknai dengan Saling Menghargai dan Menghormati Perbedaan

Jemaah Muhammadiyah menjalankan salat Idul Adha hari ini, Rabu, (28/6/2023) sementara pemerintah baru melaksanakan besok.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan menyebut perbedaan waktu Hari Raya Idul Adha pada 28 dan 29 Juni justru menjadi kesempatan untuk saling menghargai perbedaan.

Amirsyah mengatakan Hari Raya Idul Adha kali ini sudah sepatutnya dimaknai sebagai bagian dari momentum kesyukuran terhadap bangsa dan negara yang saat ini menyelenggarakan Idul Adha pada dua waktu yang berbeda.

"Momentum Idul Adha kali ini kita memaknai dengan saling menghargai dan menghormati perbedaan. Kalau tidak ada perbedaan, tidak muncul pertanyaan bagaimana menyikapi (perbedaan)," kata Amirsyah usai Shalat Idul Adha di Masjid Raya Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat.

"Satu di antaranya karena tidak bersamaan Idul Adha, maka masyarakat bisa melihat, ini lo pilihan Idul Adha tanggal 28 Juni, ini Idul Adha tanggal 29 Juni," ungkap dia menjelaskan.

Sementara Amirsyah menyarankan agar pemotongan hewan kurban dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH).

"Penyembelihan ini penting, dan sekarang juga sudah teknologi penyembelihan sudah sangat canggih. Saya juga menyarankan penyembelihan kurban itu di RPH. Kenapa, karena dengan di rumah potong hewan itu bisa lebih higienis, lebih tertib," ungkap dia.

Ia melanjutkan memang tidak ada salahnya kalau dilakukan di lingkungan masjid, tetapi dengan catatan pentingnya menjaga ketertiban kebersihan dan kedamaian supaya tidak mengganggu lingkungan sekitar.

Infografis Waspada Titik Lengah Saat Idul Adha (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya