Liputan6.com, Jakarta Membaca doa menyembelih hewan kurban untuk orang lain adalah amalan yang dianjurkan dalam agama Islam. Membaca doa akan mengingatkan tujuan dan makna di balik kurban yang merupakan upaya mendapat rida dari Allah SWT.
Baca Juga
Advertisement
Imam Ibnu Taimiyah, dalam karya monumentalnya Majmu' al Fatawa, menyebutkan bahwa membaca basmalah sebelum menyembelih hewan kurban adalah kewajiban yang telah disetujui oleh mayoritas ulama. Basmalah adalah ucapan "Bismillahirrahmanirrahim" yang berarti "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
Membaca doa menyembelih hewan kurban dan membaca basmalah, artinya mengakui penyembelihan dilakukan semata-mata karena Allah dan untuk mendapatkan rida-Nya. Maka penting bagi umat Muslim mengetahui doa menyembelih hewan kurban untuk orang lain.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam doa menyembelih hewan kurban untuk orang lain dan tata caranya, Rabu (28/6/2023).
Bacaan Doa saat menyembelih hewan kurban
بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَن
Bismillahi allahumma wallahu akbar. Allahumma hadza minka walaka, hadza 'an (sebutkan nama orang yang berkurban).
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah, Dia-lah yang Maha Besar. Ya Allah, [hewan kurban ini] berasal darimu dan untukmu. Hewan kurban ini berasal dari [menyebutkan nama orang yang berkurban] ... "
Hukum menyembelih hewan kurban untuk orang lain didasarkan pada beberapa pandangan ulama dalam agama Islam. Dalam kitab ‘Umdatul Qari, karya Badruddin Al-Aini, ditemukan beberapa pandangan yang memberikan pemahaman tentang masalah ini.
Pertama, ulama sepakat bahwa seseorang diperbolehkan untuk mewakilkan penyembelihan hewan kurban dan tidak ada kewajiban untuk menyembelihnya sendiri. Dalam hal ini, seseorang dapat meminta orang lain untuk melaksanakan tugas penyembelihan atas namanya. Namun, tetap disarankan bagi pemilik kurban (shohibul kurban) untuk menyaksikan proses penyembelihan tersebut sebagai bentuk kesungguhan dalam menjalankan ibadah kurban.
Kedua, ada sebuah riwayat dalam madzhab Maliki yang menyatakan bahwa penyembelihan kurban tidak sah jika pemilik kurban mampu menyembelihnya sendiri. Namun, mayoritas pendapat dalam madzhab Maliki menyatakan bahwa meskipun boleh mewakilkan penyembelihan, tindakan ini tetap termasuk dalam kategori makruh (tidak dianjurkan). Dalam hal ini, makruh menggambarkan sesuatu yang sebaiknya dihindari, tetapi bukan termasuk dalam larangan yang mengharuskan seseorang untuk menghindarinya.
Ketiga, meskipun mewakilkan penyembelihan kurban diperbolehkan, ada beberapa kondisi yang dihukumi makruh. Menurut pandangan yang umum dianut dalam madzhab Maliki, disarankan agar penyembelihan diwakilkan kepada orang yang memenuhi kriteria tertentu. Dalam hal ini, disarankan agar shohibul kurban tidak mewakilkan penyembelihan kepada wanita yang sedang haid, anak kecil, dan ahli kitab.
Kelima, penting bagi shohibul kurban untuk menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban. Meskipun telah diwakilkan kepada orang lain, pemilik kurban sebaiknya hadir dalam momen ini sebagai bentuk kepedulian dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah kurban. Dengan menyaksikan penyembelihan, shohibul kurban dapat merasakan keikhlasan dan memperkuat hubungannya dengan ibadah tersebut.
Advertisement
Cara yang perlu diperhatikan
Ada sejumlah rangkaian cara menyembelih hewan kurban yang penting diperhatikan. Cara menyembelih hewan kurban yang dimaksud dirangkumkan dari laman website resmi Muhammadiyah dan Universitas An-Nur Lampung.
1. Gunakan alat penyembelihan yang tajam untuk memastikan proses penyembelihan berjalan baik dan efisien.
Alat penyembelihan yang tajam membantu dalam melakukan penyembelihan dengan cepat dan efisien. Dengan alat yang tajam, proses penyembelihan menjadi lebih mudah dilakukan dan mengurangi rasa sakit yang dialami oleh hewan.
2. Menenangkan hewan sebelum penyembelihan dimulai, memperlakukan mereka dengan lembut dan memastikan mereka dalam keadaan tenang.
Penting untuk menjaga keadaan tenang dan mengurangi stres pada hewan sebelum penyembelihan. Memperlakukan hewan dengan lembut dan penuh perhatian dapat membantu mengurangi ketegangan dan membuat proses penyembelihan menjadi lebih aman dan lancar.
3. Hadapkan hewan ke arah kiblat sebagai tanda ketaatan dan penghormatan kepada Allah.
Menghadapkan hewan ke arah kiblat adalah tindakan yang menunjukkan penghormatan dan kesungguhan dalam ibadah kurban. Dengan menghadapkan hewan ke arah kiblat, umat Islam menunjukkan rasa taat kepada Allah sebagai Pencipta.
4. Ucapkan kalimat "Bismillahi Allahu Akbar" (Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar) sebelum menyembelih.
Mengucapkan basmalah sebelum menyembelih hewan adalah amalan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Ini merupakan tanda kesadaran kita bahwa penyembelihan dilakukan semata-mata karena Allah dan sebagai bentuk penghambaan kepada-Nya.
5. Posisikan kepala hewan di sebelah Utara atau Selatan untuk menghadapkan bagian leher ke arah kiblat.
Menyusun posisi kepala hewan di sebelah Utara atau Selatan membantu memastikan bahwa bagian leher hewan menghadap ke arah kiblat. Ini adalah langkah penting dalam menjalankan ibadah kurban dengan sesuai dengan ajaran agama.
6. Bacakan doa sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW sebagai bentuk pengabdian kepada Allah.
Membaca doa saat menyembelih hewan kurban adalah tindakan yang dianjurkan. Doa ini mencerminkan penghambaan dan pengabdian kita kepada Allah serta mengingatkan tujuan ibadah kurban.
7. Sayat leher hewan dengan cepat dan tepat melalui empat urat utama: urat nadi, urat tenggorokan, urat pernapasan, dan urat makanan.
Penyayatan leher hewan harus dilakukan dengan cepat dan tepat melalui empat urat utama. Ini penting untuk memastikan hewan mati secara instan dan darah dapat mengalir keluar dengan lancar.
8. Pastikan penyembelihan dilakukan dalam satu gerakan tanpa mengangkat pisau atau memotong tulang belakang.
Penyembelihan harus dilakukan dalam satu gerakan tanpa mengangkat pisau atau memotong tulang belakang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses penyembelihan sesuai dengan tuntunan agama dan menghindari penyembelihan yang tidak memenuhi syarat.
9. Tunggu hingga hewan berhenti bergerak sebelum melanjutkan dengan pengulitan atau pemotongan sebagai penghormatan terhadap hewan yang dikurbankan.
Setelah penyembelihan, penting untuk menunggu hingga hewan berhenti bergerak sebelum melanjutkan dengan pengulitan atau pemotongan. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap hewan yang telah dikurbankan.
10. Jangan menguliti atau mematahkan hewan sebelum benar-benar mati untuk memastikan proses penyembelihan yang memenuhi syarat.
Rasulullah SAW mengingatkan agar tidak menguliti atau mematahkan hewan sebelum hewan tersebut benar-benar mati. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penyembelihan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh agama.