Liputan6.com, Jakarta - Selama pandemi covid-19 banyak sekali hoaks dan informasi palsu banyak beredar di masyarakat. Berdasar data dari Kominfo, tercatat ada lebih dari 2300 isu hoaks covid-19 dari Januari 2020 hingga Juni 2023.
Hal ini tentu sangat berbahaya dan bisa memperpanjang proses penanganan pandemi itu sendiri. Seperti upaya menggalakkan protokol kesehatan dan juga usaha untuk memvaksinasi.
Advertisement
Kolaborasi sangat diperlukan untuk melawan hoaks selama pandemi. Salah satunya yang dilakukan oleh UNICEF yang menggandeng ICT Watch, Mafindo serta Pokja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (RCCE) dan Hoaxbuster Group Indonesia.
Mereka mengadakan pelatihan edukasi literasi digital di 10 kota diselenggarakan dengan pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP)melibatkan kader dan tenaga kesehatan, guru, siswa, pegiat sosial, penyuluh agama, pegiat digital dan elemen masyarakat lainnya di Surabaya, Mataram, Kupang, Semarang, Banda Aceh, Makassar, Ambon, Jayapura, Yogyakarta, dan Jakarta.
"Maraknya peredaran hoaks sangat berpengaruh pada perilaku pencegahan penularan covid-19 termasuk vaksinasi. Kita perlu memperkuat penanganan hoaks dengan keterlibatan pemangku kepentingan yakni swasta, pemerintah, masyarakat sipil, media, akademisi, praktisi, anak muda, dan sektor swasta," ujar Rizky Ika Syavitri, Koordinator Pokja RCCE.
"Edukasi literasi digital harus dilakukan dengan masif, menggunakan komunikasi efektif, praktis dan menyenangkan sehingga dapat diterapkan diberbagai kondisi dan kesempatan yang ada di masyarakat.Tidak terbatas hanya di dalam kelas. Kolaborasi menjadi kunci untuk dapat memperluas cakupan edukasi tangkal hoaks," ujar Indriyatno Banyumurti, Direktur Eksekutif ICT Watch menambahkan.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri dalam menghadapi hoaks atau infodemik ini. Kami sangat mengapresiasi dukungan UNICEF yang telah menjadi katalis untuk berbagai inovasi dan kolaborasi untuk memperkuat penanganan hoaks di tanah air," ucap Harry Sufehmi, Pendiri MAFINDO.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement