Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj, Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan secara keseluruhan pelayanan dan prosesi wukuf di Arafah baik meski ada sejumlah catatan. Nantinya catatan tersebut akan disampaikan kepada Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan.
"Alhamdulillah relatif lebih baik. Keluhan pasti ada. Tidak ada yang sempurna," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas usai meninjau Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Arafah sebelum berangkat ke Muzdalifah, Selasa malam (27/6/2023).
Advertisement
"Dinamika mengelola 200 ribu jemaah tidak mudah, misalnya air agak kurang ada di beberapa maktab kita dapat laporannya, makan agak telat," sambungnya.
Meski begitu, hingga berakhirnya rangkaian prosesi wukuf di Arafah, dia memastikan bahwa kendala yang ditemukan tidak sampai pada titik krusial. Semua kekurangan tersebut bisa segera ditangani dengan baik.
"Alhamdulillah sejauh saya ketemu jemaah saya tanyakan mereka menyatakan kepuasannya. Itu sih kalau kurang-kurang pasti ada, enggak ada yang sempurna di dunia ini," ujar menteri yang akrab disapa Gus Men.
Menag Yaqut menyatakan, pihaknya akan bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi pada Jumat mendatang. Dalam pertemuan tersebut akan disampaikan beberapa catatan sebagai bahan evaluasi bersama untuk perbaikan pelayanan haji ke depan.
"Kita akan bicarakan semua. Kita sudah punya catatan-catatan, Pak Dirjen (Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief) sudah siapkan catatan yang harus diperbaiki. Yang kurang, nanti pasca-Jumat saya akan meng-update kawan-kawan hasilnya bagaimana," ujar Gus Men.
Jemaah Haji Puas
Sejumlah jemaah haji memang rata-rata mengaku puas dengan pelayanan di Arafah. Seperti yang disampaikan jemaah haji asal kelompok terbang (Kloter) 26 Embarkasi Surabaya (SUB-26) Ali Syamsuri.
"Alhamdulillah, pelayanan sejauh ini bagus. Dapat makan tiga kali hari ini, rasanya juga masuk, menu khas Indonesia," ujar Ali saat ditemui di tendanya sebelum diberangkatkan ke Muzdalifah, Selasa sore.
Begitu juga dengan fasilitas toilet yang disiapkan. Meski pasokan air di toilet petugas sempat terhambat, namun di maktab 32 tempat para jemaah dari embarkasi Surabaya ini lancar.
"Air lancar, jumlah toilet juga banyak, jadi enggak terlalu antre," kata jemaah yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Babussalam, Paciran, Lamongan, Jawa Timur ini.
Advertisement