Jemaah Haji Indonesia Diimbau Lempar Jumrah Setelah Zuhur agar Tak Berdesakan

Seluruh jemaah haji telah melaksanakan prosesi wukuf di Arafah pada Selasa 9 Dzulhijjah 1444 H atau 27 Juni 2023 kemarin. Hari ini, Rabu, 10 Dzulhijjah 1444 atau 28 Juni 2023, para jemaah sudah berada di Mina untuk melaksanakan ritual lempar jumrah.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 28 Jun 2023, 19:47 WIB
Suasana jemaah haji melakukan lempar jumrah aqabah di Jamarat. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta Seluruh jemaah haji telah melaksanakan prosesi wukuf di Arafah pada Selasa 9 Dzulhijjah 1444 H atau 27 Juni 2023 kemarin. Hari ini, Rabu, 10 Dzulhijjah 1444 atau 28 Juni 2023, para jemaah sudah berada di Mina untuk melaksanakan ritual lempar jumrah.

Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Madinah, Yendra Al Hamidy, mengimbau para jemaah haji Indonesia melaksanakan lempar jumrah sesuai waktu yang disarankan Kementerian Agama (Kemenag) RI.

"Siang hari setelah zuhur adalah waktu yang bagus untuk kebaikan jemaah Indonesia," kata Yendra di Makkah.

Dia meminta para jemaah haji Indonesia tidak memaksakan diri melaksanakan lempar jumrah di waktu afdhol atau utama pada waktu Dhuha atau setelah terbit matahari. Sebab berpotensi akan berdesak-desakan dengan jemaah lain dari luar negeri yang fisik tubuhnya lebih besar.

"Untuk keamanan dan kenyamanan jemaah Indonesia, diimbau agar melakukan lempar jumrah sesuai waktu yang disarankan Kemenag melalui Amirul Hajj, kalau pagi padat, banyak jemaah yang berbadan besar, tidak disarankan bagi jemaah Asia Tenggara, termasuk Indonesia," kata Yendra.

Sebagai informasi, seluruh jemaah haji akan mabit atau menginap di Mina selama beberapa hari ke depan untuk melaksanakan lempar jumrah. Hari ini, 10 Dzulhijjah 1444 H akan melaksanakan jumrah aqabah. Setelahnya jemaah akan melakukan tahalul awal, sehingga larangan ihram sudah tidak berlaku, kecuali berhubungan suami-istri.

Untuk jemaah yang mengambil nafar awal, mereka akan menginap di Mina selama dua malam. Mereka akan melakukan jumrah ula, wustho, dan aqabah pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah. Jemaah ini harus meninggalkan Mina sebelum Maghrib pada 12 Dzulhijjah.

Sementara jemaah yang mengambil nafar tsani harus menyempurnakan lempar jumrahnya hingga tanggal 13 Dzulhijjah atau selama hari Tasyrik. Itu artinya jemaah ini akan menginap di Mina selama tiga malam.


Menag Imbau Jemaah Haji Lansia Tidak Paksakan Lempar Jumrah

Suasana jemaah haji melakukan lempar jumrah aqabah di Jamarat. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Menteri Agama (Menag) sekaligus Ketua Amirul Hajj Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas mengimbau jemaah haji lansia tidak memaksakan diri melakukan ritual lempar jumrah ke Jamarat. Petugas haji siap membadalkan jemaah lansia melontarkan jumrah.

"Tidak usah memaksakan diri. Dari semua ibadah, aspek utama adalah keamanan jiwa. Kita akan dorong agar jemaah lansia tidak memaksakan diri," ujar Menag di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Minggu (25/6/2023).

Melihat kondisi cuaca panas ditambah padatnya kondisi di Mina oleh jemaah haji dari seluruh dunia, Menag meminta agar jemaah lansia tidak memaksakan diri melempar jumrah.

Terlebih jemaah Indonesia ada yang menempati maktab dengan jarak yang sangat jauh di Mina Jadid dari Jamarat.

Kendati sudah disiapkan mobil golf, tetapi jemaah haji lansia sangat tidak disarankan, apalagi yang berisiko tinggi (risti).

Pemerintah melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyiapkan semua mekanisme yang terbaik untuk jemaah haji lansia.

 

Infografis Rangkaian Puncak Ibadah Haji 2023 dan Pergerakan Jemaah Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya