Sugeng Rahardjo Mengenalkan Buku Terbarunya, Healing the World – Memadamkan Api Perang Dunia Ketiga

Sugeng Rahardjo sebelumnya sukses dengan buku buku Unboxing Tiongkok.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jun 2023, 23:53 WIB
Sugeng Rahardjo merilis buku terbarunya yang berjudul "Healing the World – Memadamkan Api Perang Dunia Ketiga".

Liputan6.com, Jakarta Setelah buku pertama yang sukses, "Unboxing Tiongkok", Sugeng Rahardjo, seorang diplomat karier, kembali merilis buku terbarunya yang berjudul "Healing the World – Memadamkan Api Perang Dunia Ketiga". Peluncuran buku ini diadakan di Jakarta pada tanggal 26 Juni 2023.

Buku "Healing the World" membahas isu-isu aktual yang tengah terjadi di dunia saat ini, seperti masalah perekonomian global dan pergeseran geopolitik yang mengarah pada keseimbangan kekuatan baru. Berbeda dengan buku sebelumnya yang fokus pada perkembangan Tiongkok, buku ini memberikan sudut pandang yang lebih luas terhadap permasalahan dunia.

Teuku Rezasyah, seorang dosen Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran Bandung, menyatakan bahwa buku ini sangat relevan untuk dibaca oleh diplomat, mahasiswa, dan siapa pun yang tertarik pada diplomasi internasional dan dinamika dunia saat ini.

"Buku ini mengajak Republik Indonesia untuk lebih mandiri dan lebih peka terhadap kondisi geopolitik yang terjadi saat ini dan mendatang," kata Teuku Rezasyah dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

 

 


Latar Belakang Buku

Sugeng Rahardjo merilis buku terbarunya yang berjudul "Healing the World – Memadamkan Api Perang Dunia Ketiga".

Sementara itu, Sugeng menjelaskan bahwa dunia masih terpengaruh oleh neokolonialisme, yang ditandai dengan kebijakan zero-sum game, di mana ada pihak yang menang dan kalah. Sejak Perang Dunia Kedua, kebijakan semacam ini justru menciptakan ketegangan daripada kesejahteraan.

"Sejak Perang Dunia Kedua, kebijakan yang diambil selalu ditandai dengan persaingan yang alih alih sehat, tapi justru menimbulkan ketegangan," kata Sugeng.

Acara bedah buku ini juga dihadiri oleh aktivis mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Pehimpuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).

 


Keunikan

Salah satu keunikan dari buku ini adalah bahwa semua isu geopolitik dunia disajikan melalui sudut pandang seorang pelaku yang telah mengalami berbagai perjalanan dan karir di dunia diplomatik. Sugeng Rahardjo menggambarkan pengalamannya saat berkarir sebagai diplomat, termasuk pengalamannya di Amerika Serikat pada masa kejayaannya dan di Tiongkok selama satu dekade terakhir.

Dalam buku yang memiliki 300 halaman dan terbagi menjadi dua jilid, Sugeng menyampaikan pesan penting tentang pentingnya pengelolaan politik luar negeri. Diplomasi bukan sekadar seremoni, melainkan harus mampu menghasilkan kemakmuran bagi Indonesia dengan mentransfer pengetahuan dan keberhasilan negara maju. Sebagai seorang diplomat, Sugeng telah melintasi berbagai negara dan terlibat dalam berbagai peristiwa, mulai dari "Operasi Jakarta" di Chile pada tahun 1973, penanganan krisis moneter pada tahun 1997-1998, hingga mempersiapkan kunjungan Nelson Mandela ke Indonesia pada masa Presiden Soeharto.

Sugeng memiliki pandangan progresif bahwa kekuasaan dunia akan bergeser ke Asia, dan Amerika Serikat akan mengalami penurunan. Keadaan keuangan Amerika Serikat yang tidak stabil dan memiliki utang yang besar menjadi bukti bahwa era Amerika Serikat akan berakhir.

 


Buku Penting

Buku ini penting bagi para politisi dan pemimpin masa depan untuk memahami kondisi dunia yang penuh ketidakpastian. Para diplomat muda, calon diplomat, pengusaha, mahasiswa, dan siapa pun yang ingin memahami dinamika dunia saat ini, perlu membaca buku ini.

Melalui bukunya, Sugeng Rahardjo mengajak para pemimpin dan pengusaha Indonesia untuk merenungkan situasi dunia yang penuh tekanan saat ini. Sikap "business as usual" sudah tidak relevan lagi, dan kita perlu melihat dunia dengan paradigma dan pendekatan baru yang dapat membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Buku ini ditulis oleh Sugeng Rahardjo dengan kolaborasi penulis seperti Atman Ahdiat, Ardy Bramantyo, Rahmad Nasution, dan Sariat Arifia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya