Laga Kandang Play-Off Banyak Digelar Tak Sesuai Kota Asal Klub, Begini Penjelasan IBL

IBL 2023 akan segera memainkan babak play-off. Klub-klub diharuskan bermain kandang-tandang.

oleh Thomas diperbarui 29 Jun 2023, 10:00 WIB
Dirut IBL Junas Miradiarsyah (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Liputan6.com, Jakarta- IBL 2023 segera menggelar babak play-off pada 30 Juni 2023. Format yang dipakai berbeda dengan musim reguler. Dalam babak playoff, sebanyak delapan klub IBL akan bertanding satu sama lain dengan konsep laga kandang dan tandang.

Namun beberapa klub terpaksa tak bisa memainkan laga kandang di kota asalnya. Praktis ada tiga klub yang akan memainkan laga kandang di luar kota asalnya yakni Bumi Borneo Pontianak, Dewa United Banten dan RANS PIK Basketball.

Bumi Borneo memilih Britama Arena Jakarta sebagai markasnya. Dewa United bersama RANS PIK akan berkandang di Sritex Arena Solo. 

Pelita Jaya Jakarta memang memainkan pertandingan kandang di ibukota, tapi mereka sebenarnya menumpang di markas Satria Muda, Britama Arena. Total ada tiga klub yang memakai Britama Arena sebagai kandang. Ada Satria Muda, Bumi Borneo dan Pelita Jaya.

Meski awalnya mengharuskan klub bermarkas di kota asal seperti saat mendaftar, IBL akhirnya masih memberikan sedikit kelonggaran dalam pemilihan laga kandang. Ada beberapa pertimbangan mengenai klub-klub diizinkan memakai venue yang jauh dari lokasi asal klub.

"Apabila di kota tersebut tidak ada lapangan yang memenuhi persyaratan, maka kita lihat dulu kota terdekatnya," kata direktur utama IBL Junas Miradiarsyah dalam jumpa pers virtual Rabu (28/6/2023).


Kandang-Tandang Dicoba di Musim Reguler IBL

Aksi pemain Bali United Julius Bowie saat melawan Evos Thunder pada lanjutan IBL 2023 (Dok IBL)

Bumi Borneo contohnya. Klub asal Kalimantan itu kesulitan menemukan venue yang pas untuk menggelar laga play-off di tempat klub itu berasal. Bumi Borneo sudah mencoba mencari arena basket di sekitar pulau Kalimantan, namun tak ada yang cocok juga.

Walau format homa-away di play-off 2023 masih sulit diwujudkan klub sepenuhnya, IBL memiliki harapan besar bisa mewujudkan format kandang-tandang di seluruh pertandingan pada tahun depan atau minimal dua tahun lagi.

"Itu arahnya, jadi kita memproyeksikan tahun depan seluruh formatnya home-away mudah-mudahan. Secepatnya setahun dua tahun ke depan format home-away untuk seluruhnya mulai dari reguler," ujar Junas.


Tujuan Home-Away di IBL

IBL mencoba menerapkan format home-away dengan tujuan klub bisa memperoleh pendapatan tambahan dari penjualan tiket di laga kandang. "Apakah biayanya berat? Sudah pasti lebih berat dari seri, tapi investasi supaya pendapatan lebih tinggi lagi," lanjut Junas.

Selain Satria Muda, klub IBL lain yang akan bermain di kandangnya sendiri adalah Bali United (GOR Merpati), Prawira Bandung (C-tra Arena) dan Bima Perkasa Jogja (GOR Pancasila UGM). Namun yang sedikit membedakan, ketiga klub tersebut masih harus menyewa venue. Sedangkan Satria Muda sudah memiliki Britama Arena.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya