Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, viral curhatan pengguna Twitter yang ditegur karyawan salah satu restoran Jepang gara-gara membawa makanan dari luar. Si pengunjung beralasan bahwa makanan itu untuk anaknya.
Sebab, kata dia, di restoran Jepang yang didatanginya itu tidak menyediakan menu buat anak-anak. Curhatan pengguna Twitter ini mengundang pro dan kontra di kalangan warganet.
Advertisement
Sayangnya, lebih banyak warganet yang kontra karena tindakan sang karyawan sudah benar, mengingat restoran Jepang yang terkenal karena ramennya sudah mengantongi sertifikat halal.
"Baca makanya. Di mana-mana, restoran yang sudah mengantongi sertifikat halal akan melarang pengunjung membawa makanan dari luar untuk mencegah terjadinya kontaminasi," cuit seorang warganet.
Larangan Bawa Makanan dari Luar ke Restoran Bersertifikasi Halal
Menanggapi hal tersebut, Halal Partnership and Audit Service Director, Ir Muslich MSi menjelaskan secara rinci kenapa restoran bersertifikasi halal akan melarang calon pengunjungnya membawa makanan dari luar.
"Jadi, kalau sertifikasi restoran, itu sertifikasi harus semua menu. Sehingga kalau ke restoran bersertifikasi halal, tidak perlu tanya lagi 'menu yang halal yang mana' karena kriterianya mengharuskan semua menu, dan semua outlet," kata Muslich ditemui Liputan6.com di Heavenly Wang belum lama ini.
Heavenly Wang Kantongi Sertifikat Halal
Heavenly Wang, merek kopitiam asal Singapura, pada Senin 26 Juni 2023 telah resmi mengantongi Ketetapan Halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dan Sertifikat Halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dengan kategori sangat baik.
Alasan Lain Melarang Bawa Makanan Masuk ke Restoran Bersertifikasi Halal
Lebih lanjut dijelaskan Muslich, larangan membawa makanan dan minuman dari luar ketika mengunjungi restoran bersertifikasi halal menjadi langkah pencegahan sekaligus proteksi.
Dengan adanya larangan itu, pihak restoran memastikan bahwa semua makanan dan minuman yang tersaji di tempat mereka terjaga keamanannya sesuai dengan syariat Islam.
"Larangan tadi sesungguhnya untuk menjaga agar jangan menjadi persoalan. Ini kriteria menu, tapi kok orang (misalnya terjadi di daerah wisata) bisa bebas bawa bir masuk? Jelas-jelas bir itu haram. Itu enggak boleh," katanya.
Dalam memperoleh sertifikasi halal seperti yang baru saja diperoleh Heavenly Wang, lembaga pemeriksa tidak hanya berfokus pada bahan-bahan makanan atau minuman saja, tapi mencakup juga central kitchen atau dapur pusatnya.
"Di sini juga seperti itu," katanya.
Advertisement
Syarat Agar Memperoleh Sertifikasi Halal seperti yang Sudah Didapat Heavenly Wang
Muslich lalu, mengatakan, agar pemilik restoran maupun brand mendapatkan sertifikasi halal, hal pertama yang harus dilakukan adalah mendaftarkan mereka atau usahanya secara online.
Nantinya, lanjut Muslich, akan dilakukan audit oleh tim Halal pada bahan baku yang digunakan, proses masak yang dilakukan, proses penyajian makanan, hingga pembersihan alat makan.
Halal atau Haram Tidak Hanya Sekadar Babi
Dijelaskannya bahwa halal atau haram itu tidak sebatas makanan tersebut mengandung daging babi atau tidak.
Sebab, daging ayam atau daging sapi yang tidak disembelih secara Islam pun bisa menjadi haram.
"Ada beberapa bahan yang jelas haramnya, ada beberapa bahan yang tidak bisa langsung dilihat jelas betul haram atau tidaknya," ujarnya.
Itu sebabnya setiap material harus memiliki dokumen. Dari dokumen itu bisa dilihat apa saja bahannya dan apakah bahan itu dari sumber yang suci.
"Bahan itu harus dari sumber yang suci, tidak boleh terkena najis sepanjang proses penangananya. Misalnya, sumber suci itu, kalau dari tanaman itu suci, hewan laut suci, chemical suci, dan air itu suci," katanya.
Namun, tidak semua bahan harus memiliki dokumen atau sertifikasi. Seperti misalnya kopi yang disangrai.
Tim audit biasanya hanya perlu mengetahui proses dan bahan yang digunakan saja.
Selama tidak penambahan bahan lain selama proses sangrai, kopi tersebut akan dinyatakan suci meski tidak memiliki dokumen sertifikasi halal.
Heavenly Wang Berharap Konsumen Muslim Tidak Lagi Merasa Was-Was
Berdasarkan regulasi yang berlaku, setiap usaha makanan wajib memiliki sertifikasi halal. Pemilik usaha pun diberikan batas waktu untuk bisa memiliki sertifikasi halal hingga 17 Oktober 2024.
Lewat dari waktu tersebut, maka pemilik usaha akan diberikan sanksi secara bertahap. Dimulai dari peringatan tertulis, denda, hingga larangan beroperasi.
Dengan adanya ketetapan Halal, Heavenly Wang berharap konsumen Muslim dapat memiliki keyakinan bahwa produk dan makanan yang disajikan oleh Heavenly Wang telah melewati proses yang sesuai dengan persyaratan Islam.
Sebenarnya, Heavenly Wang sudah mengantongi sertifikasi halal dari negara asalnya Singapura.
Karena melakukan ekspansi ke Indonesia, Heavenly Wang mengajukan sertifikasi halal kembali sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Advertisement