Jalan-Jalan ke Gunung Tidar, Kebun Raya di Magelang yang Menyimpan Banyak Cerita

Gunung Tidar ini juga dikenal dengan sebutan pakunya tanah Jawa.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 01 Jul 2023, 06:00 WIB
Makam Syeh Subakir, ulama penyear agama islam di Jawa Tengah, khususnya di daerah Magelang dan sekitarnya. (Foto: Hermanto Asrori)

Liputan6.com, Magelang - Gunung Tidar atau Kebun Raya Gunung Tidar yang berada di Kota Magelang mempunyai luas 70,1 hektare. Untuk bisa sampai ke puncaknya, pengunjung harus menapaki 1.002 anak tangga.

Gunung Tidar ini juga dikenal dengan sebutan pakunya tanah Jawa. Dahulu, untuk sampai ke puncak harus melalui jalan setapak.

Pada 2014, Kebun Raya Gunung Tidar mulai dibangun secara bertahap dan selesai pada 2017.

Untuk bisa menikmati suasana Kebun Raya Gunung Tidar yang buka 24 jam ini, pengunjung cukup mengeluarkan Rp 3.000 untuk membeli tiket masuk. Lantas apa saja yang bisa dilihat di Kebun Raya Gunung Tidar ini?

1. Makam Syekh Subakir

Makam ini menjadikan Kebun Raya Gunung Tidar, menjadi tempat wisata religi. Banyak pegunjung yang mendatangi makam tersebut untuk memohon atau berdoa kepada Tuhan. Syekh Subakir dikenal sebagai wali penyebar agama Islam di tanah Jawa.

2. Makam Kiai Sepanjang

Kiai Sepanjang bukanlah nama orang, tetapi nama tombak yang memiliki panjang tujuh meter. Makam Kiai Sepanjang berada di rumah joglo dengan atap rendah dan pelataran yang cukup luas. Konon tombak itu senjata milik Syekh Subakir.

3. Makam Semar

Selain makam Syeh Subakir, makam Semar juga sering dikunjungi para peziarah. Makam Semar ini terletak di puncak pelataran Gunung Tidar.

Tempat untuk makam ini berbentuk seperti tumpeng atau kerucut dengan warna kuning keemasan dengan sebilah keris yang menancap di bagian atasnya. Terdapat juga sebuah pohon jati di bagian samping. 

4. Makam Bos Cerutu

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebun Raya Gunung Tidar, Yhan Noercahyo Wibowo, mungkin tak banyak yang tahu bila di Gunung Tidar juga terdapat makam seorang Tionghoa.

Ia bernama, Kho Kwat Ie. Semasa hidupnya, dia adalah seorang bos Cerutu se Asia.

Dia pemilik pabrik cerutu bernama Ko Kwat Ie dan Zonen Sigarenfabrieken. Pabrik itu memproduksi cerutu dengan merek Panama-Ster, Deli-Havana, Missigit-Deli, dan Carnaval.  Pada 1920-an, Kho Kwat Ie mengekspor hasil pabriknya sampai ke Eropa.

5. Tugu Sa

Tugu ini juga berada di pelataran puncak Gunung Tidar. Sebagian masyarakat menganggap bahwa tugu Sa ini adalah titik tengah Gunung Tidar.

Tugu Sa ini dimaknai dengan, “sopo salah seleh.” Tugu ini sebagai pertanda jika orang yang salah pasti akan diselehkan, diturunkan atau dilengserkan.

Puncak Gunung Tidar sering dijadikan tempat upacara penghadapan taruna militer. Taruna militer yang baru diterima dan belum penjurusan ke angkatan tertentu akan dihadapkan ke Tugu Sa.

Begitu juga saat selesai pendidikan. Sebelum penugasan, para Taruna akan kembali dihadapkan ke Tugu Sa.

 


Monumen Tanah Air Satu Bangsa

Pelataran parkir untuk para pengunjung Kebun Raya Gunung Tidar

6. Monumen Tanah Air Satu Bangsa

Monumen ini masih berada di pelataran puncak Gunung Tidar. Dibangun pada 2017, saat memperingati Hari Olahraga Nasional. Di monumen ini terdapat simbol pemersatu bangsa berupa kendi (tempat air yang terbuat dari tanah liat). Kendi itu berisi tanah dan air, yang diambil dari seluruh daerah yang ada di Nusantara.

7. Gardu Pandang Taman Elang Jawa

Gardu Pandang Taman Elang Jawa berada di sisi timur Gunung Tidar. Tempat ini menjadi salah satu yang paling favorit.

Di tempat ini, pengunjung dapat melihat matahari terbit. Saat terbit, matahari akan terlihat dari celah antara Gunung Merapi dan  Merbabu dalam posisi sejajar mata.

8. Area Makan Monyet

Gunung Tidar juga menjadi rumah bagi kawanan monyet ekor panjang. Ada tiga daerah kekuasaan kelompok monyet ekor panjang di gunung ini. Pertama, di kaki gunung hingga area Terminal Tidar Magelang. Kedua, daerah tengah atau di lereng Gunung Tidar. Ketiga, puncak Gunung Tidar.

Monyet-monyet itu relatif bersahabat dengan pengunjung. Namun, pengunjung diharapkan tidak membawa atau tidak mengeluarkan tempat minuman yang berwarna cerah. Pasalnya, ini akan menarik perhatian para monyet.

Monyet ekor panjang akan diberi makan sehari sekali. Petugas memberinya pada sekitar pukul 10.00 sampai 12.00 WIB. Pemberian makanan ini lereng gunung. Tidak jauh dari tangga menunju pintu keluar.

Para pengunjung dapat menyaksikan petugas saat memberinya makan. Kawanan monyet ekor panjang akan datang bergerombol, sesaat setelah petugas memanggil mereka dengan tepukan tangan.

Selain monyet ekor panjang, di Gunung Tidar juga terdapat, landak, ular Sanca Kembang, Tali Picis, Hiju, landak dan tupai. Selain memiliki lebih dari 100 spesies tanaman, Kebun Raya Gunung Tidar baru saja ditambahkan koleksi faunanya.

"Kami baru saja menambahkan koleksi burung. Ada sekitar 17 spesies burung yang ada di sini," kata Yhan Noercahyo.

 

Penulis: Hermanto Asrori

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya