Heboh Berat Badan Fadli Zon Turun 32 Kg, Catat Kiat Diet yang Aman dari Ahli Gizi

Fadli Zon mengaku tubuhnya terasa lebih ringan setelah turun berat badan 32 kilogram.

oleh Asnida Riani diperbarui 30 Jun 2023, 04:00 WIB
Fadli Zon mengaku sukses diet. Berhasil turunkan berat badan sampai 32 kilogram. (dok. Twitter @fadlizon/https://twitter.com/fadlizon/status/1670386239827251210/photo/1)

Liputan6.com, Jakarta - Melalui cuitan di akun Twitter-nya, baru-baru ini, politisi Fadli Zon mengungkap bahwa ia sukses melakukan diet menurunkan berat badan sampai 32 kilogram (kg). "Setelah turun 32 kg, badan terasa ringan," tulis Fadli Zon sebagai keterangan foto.

Tweet ini mengundang reaksi banyak warganet, membuat peringatan diet aman jadi penting untuk digarisbawahi. Menurut Kaprodi Gizi, Fatepakes, USAHID Jakarta, Khoirul Anwar, SGz, MSi, ketika berbicara tentang penurunan berat badan, itu sebenarnya bisa dilakukan semua orang, berapa pun berat awalnya.

"Penurunan berat badan yang direkomendasikan kurang lebih setengah sampai satu kg per minggu," katanya melalui pesan suara pada Liputan6.com, Selasa, 27 Juni 2023. "Berarti, dalam sebulan (turun berat badan) 2--4 kg."

Demi menurunkan berat badan lebih dari 30 kg, ia menyambung, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. "Yang jelas, bila hanya dari diet saja, itu kurang cukup. Pada prinsipnya, penurunan berat badan bisa terjadi bila asupan energinya tergolong rendah dan aktivitas yang dilakukan bisa membakar energi lebih tinggi daripada yang dikonsumsi," paparnya.

Dengan demikian, seseorang yang sedang diet sukses defisit energi yang akhirnya berkaitan dengan menurunkan berat badan. Jadi, katanya, harus mempertimbangkan asupan harian. "Biasanya kalau niat menurunkan berat badan, orang akan memilih makanan yang tergolong rendah energi," ujar dia.

Selain itu, Khoirul juga merekomendasikan untuk konsisten menulis food journal, sehingga bisa "menetapkan target yang mau kita capai dan melihat progresnya." "Makannya bisa tetap seperti biasa, tiga kali makan utama dan dua kali selingan."


Mengatur Porsi Makan

Ilustrasi sarapan sehat untuk menurunkan berat badan | unsplash.com/@olamishchenko

Khoirul menjelaskan, "Tetap sarapan setiap hari. Konsumsi makanan tinggi serat, seperti whole grain, buah-buahan, sayur-sayuran, lean protein, dan dairy product. (Makanan) tinggi lemak dan tinggi gula sebaiknya dibatasi."

"Porsi makan juga diatur. Bisa (dengan) menurunkan (jumlah) makanan tinggi energi," imbuhnya. "Konsumsi junk food dikurangi. Selain makanan, usahakan juga lebih aktif, dengan meningkatkan olahraga dan latihan (harian)."

Demi melihat progres diet menurunkan berat badan, sambungnya, penting juga mengatahui titik awal indeks massa tubuh alias IMT. "IMT di atas 25 itu dikategorikan overweight, lalu di atas 27 masuk kategori obesitas. (Melihat IMT di awal berarti mencegah) berat badan masuk kategori kurang di akhir periode diet," tuturnya.

Yang harus digarisbawahi, tegas Khoirul, diet menurunkan berat badan harus membuat seseorang punya berat badan normal, bahkan ideal, bukan kurang. Seperti sudah disinggung, penurunan berat badan, yang angkanya merujuk pada rekomendasi ahli gizi, berarti tidak bisa terjadi mendadak.


Tujuan Berat Badan Normal, Bukan Kurang

Ilustrasi diet menurunkan berat badan. (dok. Ketut Subiyanto/Pexels)

Khoirul berkata, "(Program diet menurunkan berat badan) harus dilakukan sesuai target, diatur durasinya, (mengatur) aktivitas (harian yang) dilakukan, jenis makanan yang dipilih juga disesuaikan dengan preferensi, sehingga penurunan ini akhirnya membuat seseorang memiliki berat badan normal maupun ideal."

Merujuk pada pujian yang diberikan pada Fadli Zon, benarkah orang yang sukses turun berat badan otomatis terlihat lebih muda? Khoirul berkata, "Prinsipnya begini, obesitas merupakan kondisi berat badan berlebih, biasanya karena komposisi lemak melebihi batas normal. Bila terjadi dalam waktu yang lama, (orang obesitas) berisiko (mengidap) penyakit."

"Ketika sudah kembali normal, tingkat kebugaran yang diperoleh bisa dikatakan membaik," ia menyebut. "Tubuh jadi lebih segar. Tampak lebih muda biasanya karena dipengaruhi kebiasaan makan yang lebih baik. Terlebih bila mengonsumsi makanan tinggi anti-oksidan, baik buah maupun sayur."

"Ketika seseorang memilih mengonsumsi low density energy, serta makanan tinggi anti-oksidan dan serat, ini berkaitan (dengan tampilan kulit)," imbuhnya.


Bersifat Individual

Ilustrasi diet menurunkan berat badan. Credit: freepik.com

Program diet menurunkan berat badan, katanya, bersifat individual. "Setiap orang akan punya kondisi berbeda," ujar Khoirul. "Ketika merencanakan penurunan berat badan, harus melihat betul kondisi orang tersebut."

"Ketika punya preferensi makan tertentu, misalnya karena alergi, ahli gizi tidak boleh merekomendasikan makanan itu. Lalu, kalau memang ada budaya makan makanan tertentu, jangan dipaksa, harus kasih alternatif," sebutnya.

Dengan begitu, orang yang menjalani program diet penuruan berat badan bisa bahagia dalam prosesnya. Jika sudah demikian, hasil berat badan ideal yang jadi tujuan bisa dipertahankan dalam waktu yang lama. "Penting untuk ada orang yang monitor. Apakah sesuai dengan target dan komitmen yang sudah ditentukan di awal," katanya.

Dengan niat menurunkan berat badan, Khoirul memperingatkan jangan sampai membuat pola makan sehari-hari berantakan. "Akhirnya secara gizi bisa jadi tidak seimbang. Selain, penting juga (memperbaiki) kebiasaan tidur dan pengelolaan stres untuk sukses menurunkan berat badan," tandasnya.

Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya