Liputan6.com, Jakarta - Sudah sebulan sejak Manchester United menyetujui persyaratan pribadi dengan Mason Mount. Namun dia masih menjadi pemain Chelsea hingga saat ini.
Kedua klub menemui jalan buntu saat menghitung langkah selanjutnya, dengan setidaknya satu dari mereka tahu bahwa harus berkompromi jika ingin transfer benar-benar terlaksana.
Advertisement
United bersikeras bahwa mereka tidak akan melampaui tawaran terbaru 55 juta poundsterling untuk gelandang TImnas Inggris itu. MU juga siap untuk meninggalkan kesepakatan jika Chelsea tidak menunjukkan tanda-tanda menurunkan tuntutan mereka.
United mencoba menemukan kembali jati diri mereka di jendela transfer bertindak sebagai klub elite yang beroperasi dengan efisiensi yang kejam.
Ya, Erik ten Hag mungkin adalah pengagum Mount, tetapi jika United benar-benar apik dan klinis seperti yang mereka bayangkan, mereka mungkin sudah pindah dan menandatangani alternatif.
Mengejar Mount adalah kebalikan dari negosiasi yang tampaknya mudah dari sang rival, Tottenham Hotspur. Mereka baru saja mengamankan penandatanganan James Maddison dengan uang lebih sedikit minggu ini.
Leicester berharap menerima 60 juta poundsterling untuk Maddison. Tetapi mereka terpaksa menerima bayaran 40 juta poundsterling ketika tahu tidak ada klub yang mau menurutinya.
Ini mungkin pelajaran lain yang bisa dipetik United dari pengejaran mereka sendiri atas Mount.
Ten Hag telah berdialog dengan target potensial dan menegaskan bahwa 'banyak pemain berkualitas' benar-benar ingin bergabung dengan United setelah musim debutnya yang sukses sebagai pelatih.
Mount cocok sebagai pemain yang ingin pindah ke Manchester, tapi sepertinya Maddison juga akan melakukannya, mengingat dia adalah penggemar United masa kecil yang mengidolakan Wayne Rooney saat tumbuh dewasa.
Statistik Mason Mount Lebih Buruk
Mantan pemain Leicester itu tidak hanya lebih murah daripada Mount, tetapi statistik menunjukkan Maddison mungkin lebih cocok untuk United.
Ten Hag ingin mengontrak gelandang kreatif lain yang dapat membantu mengurangi ketergantungan pada Christian Eriksen musim depan, dan hanya ada beberapa pemain yang lebih baik darinya.
Maddison adalah bintang yang menonjol meskipun Leicester City terdegradasi dari Liga Inggris. Dia menyumbang 10 gol dan sembilan assist di liga.
Torehan itu membuat banyak pihak berbicara banyak tentang bakatnya sehingga dia masih menjadi outlet kreatif di saat yang sulit.
Seperti yang ditunjukkan statistik dari Squawka, Maddison adalah pemain kreatif yang lebih baik daripada Mount musim lalu, mengalahkannya dalam hal gol, assist, dan peluang yang diciptakan per 90 menit.
Harus dikatakan bahwa Mount mungkin lebih cocok untuk peran yang dalam daripada Maddison, tetapi Maddison bahkan dapat digunakan sebagai gelandang serang yang lebih maju dengan Bruno Fernandes jatuh ke peran sentral yang bersinar di musim lalu.
Dia juga rata-rata melakukan umpan silang yang lebih sukses dan memiliki tingkat kemenangan duel yang jauh lebih baik.
Rata-rata, Maddison juga memenangkan pelanggaran dua kali lebih banyak daripada rekan senegaranya dan hanya sedikit menyisihkannya dalam hal mencoba melalui bola.
Mount menjadi yang teratas di empat kategori, tetapi bahkan di kategori itu, margin kemenangannya hanya sedikit lebih baik daripada rekannya di lini tengah. Itu tentu tidak menunjuk ke pemain yang dihargai hampir £30 juta lebih.
Ini sangat penting karena United mempertimbangkan apa yang harus dilakukan selanjutnya dalam mengejar Mount.
Dia adalah talenta top yang akan menambah nilai bagi skuad mereka, meskipun itu mendekati titik di mana mereka mungkin bisa mendapatkan opsi bernilai lebih baik.
Dengan begitu banyak pembicaraan tentang anggaran transfer yang terbatas musim panas ini, United mendekati titik di harus memutuskan apakah akan membuat penawaran final atau beralih ke target yang lebih terjangkau. United perlu merekrut pemain yang tepat, bukan sembarang orang.
Advertisement
Mason Mount Bukan Rekrutan Pertama MU
Mount semula diprediksi jadi pembelian pertama MU musim panas ini. Namun, pakar transfer Fabrizio Romano menyatakan Setan Merah terlebih dahulu mendatangkan Harry Amass dari Watford.
MU memutuskan merekrut Amass untuk memperkuat lini pertahanan. Amass adalah bek kiri potensial milik Watford. Dia baru berusia 16 tahun dan sudah beberapa kali berlatih di tim utama The Hornets. Amass juga jadi andalan di Timnas Inggris U-17 dan diyakini bakal jadi pemain top di masa depan.
Romano tidak menjabarkan berapa biaya transfer Amass. Namun, dia memastikan Amass sudah jadi milik Manchester United. Dia meneken kontrak empat musim dan bakal membela tim junior.
MU Cuci Gudang
MU belum akan berhenti belanja di bursa transfer. Setan Merah dilaporkan akan mendatangkan striker, gelandang, dan bek tengah musim panas ini.
Namun, proses pergantian pemilik klub yang tak kunjung rampung membuat rencana manajer Erik ten Hag terancam berantakan.
Akibatnya MU harus menyiasati dengan menjual beberapa pemain tak berguna demi bisa mendapat tambahan anggaran belanja untuk dipakai Ten Hag berburu pemain. Ten Hag memerlukan banyak pemain baru agar MU bisa bersaing dalam perburuan gelar Liga Inggris dan berbicara banyak di Liga Champions musim depan.
Beberapa pemain sudah dimasukkan ke dalam daftar jual MU seperti Eric Bailly, Anthony Elanga, hingga Hannibal Mejbri. Namun, mereka takkan menghasilkan tambahan dana terlalu banyak untuk Setan Merah.
Ten Hag pun sia mengambil langkah ekstrem. Pria Belanda itu diklaim The Sun bersedia melepas dua pemain mahal milik Man Utd dengan diskon besar agar bisa segera laku terjual dan menghasilkan tambahan anggaran belanja cukup banyak.
Mereka adalah Harry Maguire dan Jadon Sancho.
Advertisement