Penyelenggara MotoGP Siap Bantu Honda dan Yamaha Bangkit, Ducati Beri Peringatan

Penyelenggara MotoGP siap memberi konsesi kepada Honda dan Yamaha, Ducati pun langsung memberikan peringatan soal ini.

oleh Defri Saefullah diperbarui 30 Jun 2023, 09:00 WIB
Marc Marquez menjadi salah satu penyebab utama Repsol Honda terpuruk di empat musim terakhir MotoGP. Dia sudah tak tampil di dua balapan terakhir karena tak siap mental terus-terusan crash di lintasan (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Honda dan Yamaha tidak bisa berbuat banyak di MotoGP pada dua musim terakhir. Sempat juara di 2021 lalu, Yamaha tidak bisa berbuat banyak untuk mengejar para rival dari pabrikan Eropa.

Sedangkan Honda tak tertolong oleh cedera Marc Marquez yang dialami pada 2020 lalu. Marquez dan motor Honda seperti belum menyatu sehingga terjadi banyak insiden seperti yang terjadi di MotoGP Jerman dan Belanda.

Melihat hal ini, pneyelenggara MotoGP berniat untuk memberi kompensasi kepada dua pabrikan asal Jepang ini agar bisa bersaing dengan pabrikan Eropa. Direktur Sport MotoGP Carlos Ezpeleta mengindikasikan siap ubah aturan agar bisa selamatkan Honda dan Yamaha.

"Kami sedang bekerja keras agar bisa membantu, tak hanya Honda, tapi juga Yamaha. Ini agar mereka bisa kembali kompetitif lebih cepat," katanya seperti dikutip crash.

"Honda dan Yamaha hati-hati soal kompensasi ini di masa lalu. Namun Ducati, Suzuki bisa cepat, KTM dan Aprilia juga pernah dapat kompensasi agar kompetitif. Sistem kompensasi harus diupdate dan pabrikan lain akan mengerti," dia menambahkan.

 


Kompensasi yang Diberikan Penyelenggara MotoGP

Pembalap Spanyol yang memperkuat tim Repsol Honda, Marc Marquez yang memulai balapan dari posisi ketiga gagal menggenapkan perolehan podiumnya di angka 100. Ia gagal meraih podium usai hanya finis di posisi kelima. (AFP/Karim Jaafar)

 

Ya, Ducati, Suzuki, KTM dan Aprilia pernah mendapatkan kompensasi atau konsesi berupa perubahan sisi teknis agar bisa membuat tim lebih kompetitif. Peraturan soal konsesi sudah diapungkan sejak 2014.

Isi peraturan itu yakni memberi kompensasi bagi tim yang kesulitan raih kemenangan di musim sebelumnya. Ini pernah dialami Ducati.

Karena penampilan Ducati terus membaik, kompensasi ini pun dihentikan. Itu tepatnya dilakukan pada 2016 saat seluruh tim harus menggunakan ECU standar.

 


Reaksi Ducati soal Kompensasi untuk Honda dan Ducati

Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, memimpin balapan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (11/06/2023). Bagnaia menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 41 menit 16,863 detik. (AP Photo/Luca Bruno)

 

Ducati sebagai pabrikan paling unggul di MotoGP musim ini langsung memberi reaksi soal rencana Dorna untuk bantu Honda dan Yamaha. Manajer umum Ducati Corse, Gigi Dall'lgna meminta agar bantuan dilakukan secara fair.

"Saya setuju kalau MotoGP harus digelar seimbang dan kompromi itu bisa dilakukan agar semua tim bisa mengejar posisi teratas," ujar Dall'lgna.

"Namun yang terbaik tentu akan selalu sukses, inilah olahraga dan olahraga berlaku seperti itu. Benar untuk membantu tim yang kesulitan, tapi harus dilakukan secara fair," katanya.

 


Ducati Dominasi MotoGP, Bos Sebut Karena Kerja Keras

Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia (AFP)

 

Ducati saat ini mendominasi MotoGP 2023. Hanya Alex Binder dari KTM dan Alex Rins yang bisa memenangkan balapan.

Ducati memenangkan 13 balapan dari 16 kali kemenangan, itu termasuk balapan di sprint race. Dall'lgna mengatakan, semua ini disebabkan kerja keras dalam waktu lama.

"Sulit untuk bisa mencapai titik seperti ini, lama sekali pengorbanan yang harus dilakukan dan ini harus diakui," katanya.

 


Ducati Khawatir Kompensasi Terlalu Untungkan Honda dan Yamaha

Francesco Bagnaia dari Ducati Lenovo berhasil menjadi yang tercepat pada kualifikasi MotoGP Jerman yang berlangsung di sirkuit Sachsenring (AFP)

 

Honda tak pernah memenangkan MotoGP sejak terakhir kali Marc Marquez menjadi juara di 2019. Setelah itu, Marquez hanya bisa menang tiga kali sampai sekarang dengan motor yang bermasalah.

Sedangkan Fabio Quartararo sudah satu musim tak menang dengan Yamaha. Dia pun dua musim beruntun kemungkinan tak akan bisa juara lagi.

"Semua keunggulan Ducati tak boleh langsung hilang gara-gara kemungkinan kompensasi yang terlalu menguntungkan yang lain," ujarnya.

Infografis gaji tertinggi para pembalap MotoGP 2022 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya