Suhu Panas Arab Saudi Capai 48 Derajat Celsius, 2.000 Jemaah Haji 2023 Alami Heat Stress

Pejabat Arab Saudi mengatakan bahwa ada sekitar 1.700 kasus heat stress yang tercatat pada Kamis, bertambah dari 287 kasus yang dilaporkan sebelumnya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 30 Jun 2023, 10:41 WIB
Umat Muslim berdoa selama bulan puasa Ramadhan di sekitar Ka'bah, tempat suci umat Islam, di kompleks Masjidil Haram di kota Saudi Mekah (9/4/2022). Pengumuman tersebut diterbitkan melalui surat Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. (AFP/Abdel Ghani Bashir)

Liputan6.com, Riyadh - Lebih dari 2.000 orang menderita heat stress selama ibadah haji 2023. Hal tersebut disampaikan otoritas Arab Saudi pada Kamis (29/6/2023), setelah suhu di negara tersebut melonjak hingga 48 derajat Celsius.

Heat stress adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh paparan panas ekstrem, di mana penderita berpotensi mengalami sengatan panas atau heat stroke; kelelahan yang muncul setelah tubuh terkena suhu tinggi atau heat exhaustion; nyeri dan kejang pada kaki, perut dan tangan, disertai banyak mengeluarkan keringat atau heat cramps; ruam panas atau heat rashes; hingga pingsan.

Pejabat Arab Saudi mengatakan bahwa ada sekitar 1.700 kasus heat stress yang tercatat pada Kamis, bertambah dari 287 kasus yang dilaporkan sebelumnya. 

"Jumlah kasus heat stress akibat panas sejak awal hari ini telah mencapai 1.721," ungkap Kementerian Kesehatan Arab Saudi, sembari mengimbau masyarakat menghindari sinar matahari langsung dan minum banyak air, demikian seperti dilansir The Guardian, Jumat (30/6).

Lebih dari 1,8 juta umat muslim dari seluruh dunia melaksanakan ibadah haji, di mana sebagian besar aktivitas mereka dilakukan di luar ruangan saat Musim Panas Arab Saudi mencapai puncaknya. Di antara jemaah haji tahun ini, dilaporkan banyak terdapat lansia. 

Otoritas Arab Saudi tidak mengungkapkan jumlah kematian akibat suhu panas ekstrem, namun setidaknya 230 jemaah haji yang mayoritas dari Indonesia, dilaporkan meninggal selama ibadah haji 2023

Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Jeddah Eko Hartono seperti dilansir The Guardian menyebutkan, setidaknya 209 warga negara Indonesia meninggal selama musim haji 2023.

"Tidak tepat jika dikatakan banyak jemaah haji Indonesia yang meninggal karena kepanasan," kata Eko, seraya menambahkan bahwa penyebab kematian kebanyakan karena penyakit jantung dan pernapasan.

Namun, dia mengakui bahwa sejumlah jemaah pingsan akibat suhu panas.


Jemaah Haji Tertua Asal Iran Meninggal

Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan operasional Haji 1443 H/2022 M berakhir dengan kepulangan jemaah Indonesia yang tergabung dalam kloter 43 embarkasi Solo (SOC 43) Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Kemenag)

Jemaah haji tertua tahun ini yang berusia 114 tahun dan berasal dari Iran meninggal akibat serangan jantung. Kantor berita Iran, Fars, melaporkan bahwa terdapat 10 jemaah haji Iran yang meninggal selama ibadah haji. 

Delapan warga negara Aljazair, empat warga negara Maroko, dan delapan warga negara Mesir juga dilaporkan meninggal saat melakukan ibadah haji. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya