Viral, Aksi Heroik Makeup Artist Bantu Ibu Melahirkan di Pesawat Pelita Air

Seorang ibu diketahui melahirkan di dalam perjalanan di penerbangan Pelita Air rute Jakarta-Surabaya. Proses persalinan tersebut sempat dibantu seorang Makeup Artist (MUA).

oleh Arief Rahman H diperbarui 30 Jun 2023, 10:30 WIB
Seorang ibu diketahui melahirkan di dalam perjalanan di penerbangan Pelita Air rute Jakarta-Surabaya. Proses persalinan tersebut sempat dibantu seorang Makeup Artist (MUA). (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta Seorang ibu diketahui melahirkan di dalam perjalanan di penerbangan Pelita Air rute Jakarta-Surabaya. Ibu dan anak yang lahir di penerbangan itu disebut dalam keadaan sehat dan selamat.

Informasi, kejadian ibu melahirkan di pesawat ini berlangsung dalam penerbangan Pelita Air dengan kode IP208 rute Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Juanda Surabaya. Penerbangan itu berjalan pada Selasa, 27 Juni 2023 lalu.

VP Corporate Secretary Pelita Air Service Agdya Pratami Yogandari mengonfirmasi kejadian tersebut. Menurutnya, sejumlah langkah penanganan sudah dilakukan oleh awak kabin Pelita Air.

"Pelita Air sudah menjalankan semua prosedur dan keamanan penerbangan," ujar dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jumat (30/6/2023).

Dia menjelaskan, setelah mendapat penanganan dari awak kabin dan sejumlah orang yang membantu, baik ibu dan anak yang lahir dalam keadaan selamat.

"Alhamdulillah prosesnya lancar dan Ibu serta bayinya selamat dan sehat," jelasnya.

Ditolong Perias Pengantin

Diberitakan sebelumnya, "Ya Allah, terima kasih. Momen yang enggak bakal aku lupakan," tulis makeup artist (MUA) bernama Yulia Maria di Instagram-nya setelah membantu seorang ibu melahirkan di pesawat rute Jakarta-Surabaya, baru-baru ini. Di video singkat yang dibagikan, tampak ia menggendong bayi baru lahir tersebut.

Pada Merdeka.com, dilansir Kamis (29/6/2023), MUA berusia 40 tahun itu bercerita menggunakan peralatan darurat saat menolong seorang perempuan yang mendadak melahirkan di pesawat. Salah satunya, ia menyebut memakai mukena milik pramugari untuk membersihkan darah dari tubuh bayi tersebut.

"Kebutuhan kain waktu itu menggunakan mukena milik pramugrari. Pramugarinya menawarkan mukena, kami gunakan itu," ucapnya. Pada Selasa, 27 Juni 2023, Yulia yang berprofesi sebagai makeup artist ini  mengaku sedang dalam perjalanan pulang dari Jakarta setelah mendampingi putrinya yang ikut ajang fashion show.

 


30 Menit Setelah Lepas Landas

Pelita Air mendatangkan dua pesawat Airbus A320.

30 menit setelah pesawat Pelita Air lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, mendadak seorang ibu hamil yang terbang seorang diri mengalami kontraksi. Yulia mengaku tidak mengenal perempuan tersebut, tapi terpanggil saat pramugari mengumumkan membutuhkan perawat untuk menolong persalinan.

Saat sekian waktu tidak seorang pun merespons, ia memberanikan diri memberi pertolongan pada si ibu hamil. "Anak saya saya titipkan ke penumpang di kursi sebelah. Saya bilang, mama mau nolong orang melahirkan di belakang," ujar dia.

Saat itu, sang MUA mengambarkan bahwa seluruh penumpang pesawat tampak tegang. Ia sendiri berusaha tenang dan menenangkan perempuan yang akan melahirkan tersebut.

 


Lompatan Digital Pelita Air untuk Tingkatkan Keamanan Operasional

Pelita Air mendapatkan rekognisi dari NAVBLUE anak perusahaan Airbus yang bergerak dibidang navigasi.

Sebelumnya, Pelita Air, maskapai penerbangan domestik anak perusahaan Pertamina mendapatkan rekognisi dari NAVBLUE anak perusahaan Airbus yang bergerak di bidang navigasi. 

Penghargaan ini didapatkan sebagai bentuk komitmen Pelita Air untuk menerapkan keamanan dengan standar teknologi digital canggih dalam kegiatan operasionalnya.

Penghargaan diterima oleh Heru Susilo sebagai Direktur Operasional Berjadwal Pelita Air di kantor CBC, Cengkareng Jakarta, Kamis (17/5/2023). 

"Pelita Air merupakan maskapai pertama di Asia Pasifik yang menerapkan Operations Control Center (OCC) secara penuh melalui Electronic Flight Assistant (EFA) yang dimiliki NAVBLUE," kata Heru.

Penerapan terknologi yang dilakukan oleh Pelita Air membuatnya menjadi maskapai pertama di Indonesia yang lolos sertifikasi Electronic Flight Bag (EFB) level 2 dan Paket Penerbangan Digital. 

Ia menyebut EFB adalah sebuah perangkat digital yang memuat informasi untuk pilot dan memandu pekerjaan khususnya take off dan landing yang berhubungan dalam hal keselamatan. 

Heru mengatakan bahwa bermitra dengan NAVBLUE merupakan bentuk komitmen Pelita Air dalam meningkatkan keselamatan penumpang dan efisiensi operasional. 

"Ini akan memberikan dampak positif dalam proses yang akurat, optimal, dan efisien yang terintegrasi ke dalam sistem operasional kami yang lain, meningkatkan kesadaran situasional, mengurangi beban kerja, dan meminimalkan kesalahan manusia (human error)," jelasnya.

 


Penerapan Paperless

PT Pelita Air Service (PAS) masuk ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. (Dok Pertamina)

Sementara Briac Kerihuel, Chief Commercial Officer NAVBLUE mengatakan bahwa mereka bangga dapat mendukung Pelita Air dalam penerapan paperless, sejalan dengan komitmen mereka terhadap penerbangan berkelanjutan. 

"Industri penerbangan semakin bergantung pada analitik data untuk meningkatkan operasi penerbangan," jelasnya. 

Sebagai bagian dari entitas anak usaha PT Pertamina (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), komitmen Pelita Air untuk melebarkan sayap di rute domestik juga sebagai bentuk komitmen perusahaan dan sinergi untuk berkontribusi dalam mendukung pemerataan konektivitas di Indonesia dengan tetap mengusung standar layanan yang tinggi di setiap kegiatan operasionalnya.

Saat ini Pelita Air telah mengoperasikan lima (5) pesawat Airbus dengan total tujuh (7) rute di beberapa wilayah Indonesia. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya