Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pembuat Pokemon Go Niantic melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 230 karyawan mereka, serta menghentikan beberapa proyek game-nya.
Selain itu, email dari CEO Niantic John Hanke yang dibagikan di situs resmi perusahaan, juga mengungkapkan perubahan organisasi, hingga penutupan studionya di Los Angeles.
Advertisement
Perubahan dan PHK ini dilakukan dengan alasan mempersempit fokus perusahaan, terutama pada pengembangan dan pemeliharaan untuk produk andalan mereka, Pokemon Go.
Sementara, dikutip dari The Verge, Senin (3/7/2023) untuk game yang akan dihentikan Niantic adalah NBA All-World, serta produksi Marvel: World of Heroes.
Meski begitu, Hanke menyatakan mereka memiliki "kepercayaan jangka panjang pada augmented reality sebagai faktor bentuk masa depan untuk komputasi."
Perusahaan juga menyatakan mereka terus memantau perangkat mixed reality seperti Meta Quest Pro dan Apple Vision Pro, yang mereka nilai sebagai "batu loncatan perantara menuju perangkat AR outdoor yang sesungguhnya."
Hanke pun mengatakan, prioritas utama Niantic adalah menjaga kesehatan Pokemon Go dan mengembangkannya sebagai game yang bisa dimainkan selamanya.
Data dari Sensor Tower pada Juni 2022, Pokemon Go yang sampai saat ini masih menjadi sapi perah Niantic, menghasilkan pendapatan USD 1 miliar per tahun.
Selain itu, Niantic juga masih akan mengembangkan dan mendukung beberapa game lain seperti Pikmin Bloom, Peridot, dan Monster Hunter Now, serta berinvestasi dalam platform AR untuk pengembang.
Dikutip dari Tech Crunch, tahun lalu Niantic juga melakukan pemberhentian kerja terhadap sekitar 90 karyawan. Dalam putaran PHK tersebut, perusahaan juga membatalkan empat proyek, di mana salah satunya adalah game Transformers.
Game Monster Hunter ala Pokemon Go Siap Hadir di Android dan iOS
Sebelumnya, Niantic mengumumkan kerja sama dengan Capcom, dalam menggarap mobile game dari waralaba RPG Monster Hunter.
Dengan kerja sama ini, keduanya akan membuat game berjudul Monster Hunter Now, yang cara mainnya akan mirip dengan Pokemon Go, dengan memanfaatkan teknologi augmented reality (AR).
Sama seperti Pokemon Go, pemain akan diminta untuk mencari monster di lingkungan sekitar mereka, dengan cara melihatnya melalui map yang berdasarkan dunia nyata di smartphone.
Dalam laman resminya, dikutip Jumat (21/4/2023), game Monster Hunter dijadwalkan rilis secara global pada bulan September 2023, untuk para pengguna Android dan iOS melalui Google Play dan App Store.
Niantic juga mengatakan, pemain yang sudah tidak sabar untuk mencobanya juga bisa mendaftarkan diri untuk kesempatan mengikuti uji coba closed beta, melalui monsterhunternow.com.
Advertisement
Bisa Dimainkan Pemain Baru
Ryozo Tsujimoto, Produser dari seri Monster Hunter di Capcom, mengatakan Monster Hunter Now adalah game terbaru dari waralaba itu, serta belum pernah ada sebelumnya.
"Teknologi AR Niantic menghadirkan pengalaman berburu 'di sini dan saat ini', sesuatu yang dapat dimainkan dengan santai, sembari menghormati permainan game dan aksi berburu yang hanya dapat ditawarkan oleh Monster Hunter."
Pendiri dan CEO Niantic yang menggarap Pokemon Go, John Hanke menambahkan, Monster Hunter Now bakal "Dipenuhi dengan makhluk fantastis, perburuan mengasyikkan, dan peluang untuk kerja sama tim, dengan grafik terbaik di perangkat seluler."
Niantic dan Capcom juga menjanjikan Monster Hunter Now akan didesain untuk tiap gaya bermain, baik mereka yang sudah pernah memainkan gim Monster Hunter lain, yang sudah lama tidak bermain, atau pemain baru.
Fitur yang Direncanakan untuk Monster Hunter Now
Salah satu fitur yang direncanakan bakal hadir di game ini adalah mengenai monster dengan paintball saat dalam perjalanan, menandai mereka sehingga kemudian bisa dilawan di rumah atau lokasi lainnya.
Mengutip Polygon, game yang sedang digarap di studio Niantic di Tokyo ini, juga akan bisa dimainkan secara gratis, dengan menghadirkan fitur pembelian dalam aplikasi.
Menurut Niantic dan Capcom, game ini akan bisa dimainkan dengan satu tangan dalam mode portrait, atau secara landscape agar mirip dengan versi konsol dan PC. Waktu bertarung juga dijanjikan maksimal hanya 75 detik, supaya pas dimainkan di luar ruangan.
Tak cuma berburu monster, pemain juga bakal bisa bergabung dengan teman dan pemain lainnya untuk mencari monster, atau membuat senjata dan armor.
Advertisement