Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memutuskan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2022 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa, 27 Juni 2023. Padahal, perseroan mencetak laba bersih Rp 2,43 triliun sepanjang tahun lalu.
Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya menuturkan, pemegang saham menetapkan penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2022 dalam rangka memperkuat struktur modal dan sebagai modal kerja untuk tumbuh berkelanjutan.
Advertisement
"Bumi Serpong Damai mencatatkan seluruh laba setelah dikurangi dana cadangan, ke dalam saldo ekuitas untuk memperkuat struktur modal dan sebagai modal kerja untuk tumbuh berkelanjutan," kata Hermawan dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (30/6/2023).
Tak hanya itu, manajemen BSDE juga berupaya menggenjot kinerja perseroan ke depannya agar bisa memberikan nilai lebih kepada pemangku kepentingan, terutama para pemegang saham.
"Kami selaku jajaran pengurus akan selalu berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan dan memberikan nilai lebih kepada pemangku kepentingan, terutama para pemegang saham," kata dia.
Perseroan membukukan pendapatan usaha Rp 10,23 triliun atau naik 33,72 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 7,65 triliun.
Selain itu, beban pokok penjualan hingga akhir 2022 mencapai Rp 3,40 triliun atau meningkat 16,83 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 2,91 triliun. Dengan demikian, laba bruto BSDE meningkat 43,88 persen menjadi Rp 6,82 triliun pada 2022 dari Rp 4,74 triliun pada 2021.
Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba usaha 54,81 persen menjadi Rp 3,70 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 2,39 triliun, Hingga akhir 2022, perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp 2,43 triliun. Laba perseroan meningkat 81,34 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,34 triliun.
Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 64,99 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 61,46 triliun. Kemudian, liabilitas BSDE Rp 26,95 triliun hingga akhir 2022 naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 25,57 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 38,04 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 35,89 triliun.
Bumi Serpong Damai Incar Prapenjualan Tembus Rp 8,8 Triliun pada 2023
Sebelumnya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengincar pra-penjualan sebesar Rp 8,8 triliun pada 2023. Target itu lebih tinggi dibandingkan target tahun lalu sebesar Rp 7,7 triliun, yang berhasil dilampaui dengan realisasi prapenjualan menembus Rp 8,8 triliun.
"Target tahun 2023 ditetapkan secara konservatif, namun tetap mencerminkan optimisme kami terhadap pasar properti nasional,” kata Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI)< Rabu (22/3/2023).
Hal itu sejalan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 4,5-5,3 persen, serta diperkirakan Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan menurun dan kembali ke sasaran 3,0±1 persen pada 2023 dan 2,5±1 persen pada 2024.
Target prapenjualan sebagian besar akan dikontribusikan oleh penjualan residensial (landed house) yakni sebesar 65 persen. Kemudian 17 persen berasal dari penjualan komersial (kavling tanah, ruko/rukan, kondominium) dan 18 persen dari potensi penjualan lahan yang dijual kepada perusahaan patungan.
Sebagai proyek unggulan, BSD City membidik kontribusi 58 persen, termasuk peluncuran hunian secara bertahap untuk hunian Tanakayu, The Ostara, Eonna, Hiera, The Zora, Nava Park, Enchante.
Sedangkan dari peluncuran bisnis komersial ditargetkan sebesar Rp 1,1 triliun yang akan diperoleh dari penjualan lahan kavling komersial kepada pihak ketiga ditambah produk komersialnya yaitu ruko, perkantoran toko, proyek apartemen siap jual (Akasa, Upperwest, Casa de Parco) dan business loft di lokasi strategis dan terkemuka.
Advertisement
Kontribusi Prapenjualan
Sisanya 42 persen dikontribusikan dari prapenjualan antara lain Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, Legenda Wisata Cibubur, Taman Banjar Wijaya (Tangerang), Grand City Balikpapan (Kalimantan), Southgate TB Simatupang (Jakarta Selatan), The Elements (CBD Jakarta), Aerium (Jakarta Barat) dan Klaska (Surabaya).
Selama 2022, terjadi peningkatan permintaan yang lebih baik terhadap perumahan dengan harga di segmen menengah di bawah Rp3 miliar per unit dan segmen menengah ke atas Rp 3-5 miliar per unit.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar pada 2023, manajemen memperkirakan harga unit properti kelas menengah dan menengah atas masih menjadi favorit calon pembeli properti baik untuk residensial maupun komersial.
Bumi Serpong Damai pada 2023 berencana meluncurkan produk-produk baru dengan kisaran harga mulai dari Rp 1–30 miliar per unit untuk rumah tapak (segmen menengah hingga premium), produk komersial termasuk ruko, apartemen/kondominium dan kavling lahan komersial termasuk yang dijual kepada perusahaan patungan.
Perkuat Bumi Serpong Damai
“Melalui kerja sama ini kami berharap HHP, yang telah berpengalaman dalam mengelola puluhan gedung perkantoran di pusat kota Osaka, Jepang, dapat memberikan nilai tambah terhadap kinerja bisnis persewaan ruang kantor di Jakarta CBD Area,” kata Wakil Presiden Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Michael Widjaja dalam keterangan resmi, Rabu (1/2/2023).
Di sisi lain, kepiawaian HHP dalam mengelola gedung perkantoran diharapkan dapat membantu memperkenalkan tenant-tenant baru yang berasal dari perusahaan Jepang, meningkatkan efisiensi penggunaan energi gedung, memperbaiki kinerja tim operasional, alih-teknologi dan pengetahuan khususnya dalam pengembangan serta pengelolaan gedung pintar (smart building) dan lain-lain.
“Kami harap sinergi ketiga perusahaan dapat memperkuat positioning BSDE sebagai perusahaan yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun dalam membangun serta mengelola gedung-gedung perkantoran di berbagai lokasi strategis di Jakarta, Surabaya dan Medan, antara lain melalui Entitas Anak PT Duta Pertiwi Tbk,” ujar Michael.
Advertisement