Investor Pemula Wajib Tahu Istilah IPO di Dunia Kripto, Ini Dia Penjelasannya!

Sarana penggalangan dana ini dilakukan melalui penawaran koin atau token kripto baru berbasis blockchain.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 30 Jun 2023, 14:55 WIB
Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Raphael Wild

Liputan6.com, Jakarta - Dalam investasi saham, ada istilah Initial Public Offering atau sering disingkat IPO yang dikenal dengan istilah penawaran umum perdana. IPO adalah aksi perusahaan yang menggalang dana dengan melepas saham atau kepemilikannya kepada masyarakat umum melalui bursa saham. 

Ternyata dalam dunia kripto, ada istilah yang memiliki makna serupa dengan IPO dalam saham, yaitu Initial Coin Offering atau sering disingkat menjadi ICO. 

Dilansir dari situs crypto exchange Zipmex, Jumat (30/6/2023), ICO adalah sarana penggalangan dana oleh para startup cryptocurrency. Sarana penggalangan dana ini dilakukan melalui penawaran koin atau token kripto baru berbasis blockchain.

Mudahnya, ICO ini adalah cara para startup cryptocurrency mendapatkan suntikan modal. Sebetulnya, konsep ICO serupa dengan IPO. Hal yang membedakan adalah, ICO tidak seteratur dan seaman IPO. 

ICO tidak diatur oleh siapapun dan tidak dilindungi oleh instansi manapun yang membuat keamanannya tidak bisa dijamin oleh pihak manapun. Berbeda dengan saham yang biasanya diatur oleh sebuah lembaga dalam proses IPO. 

Maka dari itu, calon investor harus benar-benar memahami proyek dari suatu koin atau token kripto yang melakukan ICO agar tidak rugi di kemudian hari. Dalam prosesnya, Startup ataupun organisasi yang ingin menggalang dana melalui ICO akan membuat proposal, yang disebut whitepaper. Dalam whitepaper berisi ide, strategi, hingga jumlah dana yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah proyek. 

Disebutkan juga berapa banyak jumlah token atau koin yang akan beredar, jenis uang apa yang akan digunakan, berapa harga token yang akan ditawarkan, serta berapa lama kampanye ICO akan dilakukan. 

Para trader dan investor bisa membeli token yang ditawarkan startup dengan mata uang fiat maupun kripto lainnya. Jika dana yang terkumpul selama ICO tidak mencapai target, maka dana tersebut dapat dikembalikan kepada trader maupun investor. Dalam kata lain proyek ICO berarti gagal.

Namun jika dana berhasil memenuhi target dalam jangka waktu yang ditentukan, dana tersebut akan digunakan pengembang atau startup itu untuk mengembangkan proyek sesuai penjelasan yang terdapat dalam whitepaper.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Sebelum Mulai Investasi Kripto, Ketahui Dulu Apa Itu Crypto Exchange dan Cara Kerjanya

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Pertukaran kripto atau crypto exchange adalah platform untuk membeli dan menjual cryptocurrency. Selain layanan perdagangan, pertukaran kripto juga menawarkan penemuan harga melalui aktivitas perdagangan, serta penyimpanan untuk kripto. 

Dilansir dari situs crypto exchange Gemini, Rabu (28/6/2023), sebelum adanya crypto exchange, orang hanya dapat memperoleh kripto melalui penambangan atau dengan mengatur transaksi di berbagai forum online dan offline. Saat ini, ada ratusan pertukaran kripto yang menawarkan berbagai aset digital dan berbagai tingkat keamanan dan biaya terkait. 

Anda dapat menemukan bursa dan aset digital yang sesuai dengan kebutuhan khusus, kisaran harga, dan ekspektasi keamanan Anda.

Cara Kerja Crypto Exchange

Pertukaran kripto akan mencocokkan pembeli dengan penjual. Seperti halnya rekening bank tradisional, jika Anda ingin membeli dan menjual di sebagian besar bursa kripto, Anda harus mendaftar terlebih dahulu. 

Setelah Anda menyelesaikan proses Know-Your-Customer (KYC) dan telah diautentikasi, akun Anda dibuka dan Anda dapat mentransfer dana (mata uang fiat atau digital) ke platform, yang kemudian dapat Anda gunakan untuk melakukan pembelian.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memilih Crypto Exchange

Sebelum memilih pertukaran kripto pertama Anda, ada beberapa hal yang bisa perlu diperhatikan sebagai pertimbangan Anda. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pertama adalah legalitas dari crypto exchange tersebut. Pastikan exchange yang Anda pilih terdaftar di regulator. 

Selain itu, keamanan, batas setoran, penarikan biaya, cara pembayaran, pembatasan dan peraturan daerah, reputasi, hingga persyaratan verifikasi juga perlu Anda perhatikan untuk memudahkan transaksi. 

Pada dasarnya, terserah Anda untuk menemukan pertukaran kripto dan aset digital yang sesuai dengan kebutuhan khusus Anda, kisaran harga, toleransi terhadap risiko, dan ekspektasi keamanan. 

Penting juga untuk menyadari beberapa pertukaran kripto hanya tersedia untuk seluler, beberapa memerlukan komputer khusus yang kuat, dan masing-masing memiliki tingkat keamanan dan biaya terkait yang berbeda-beda.

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya