Liputan6.com, Jakarta Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu mengajak masyarakat agar memaknai momentum ibadah kurban dengan semangat kolaborasi kebangsaan. Dengan semangat kolaborasi tersebut, diharapkan Indonesia dapat melewati berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang sedang dihadapi.
Ia mengatakan, pasca dihantam badai pandemi Covid-19, Indonesia tengah menghadapi masa pemulihan kehidupan masyarakat di bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Advertisement
Tak hanya itu, Syaikhu juga menjelaskan bahwa pada saat yang sama, Indonesia tengah dihadapkan pada kondisi ketidakpastian ekonomi yang sangat tinggi akbiat konflik geopolitik Rusia dengan Ukraina.
"Dampaknya mulai kita rasakan, angka inflasi melonjak tajam, harga-harga meningkat tajam. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi daya beli dan konsumsi masyarakat, pada akhirnya akan berdampak terhadap menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Mantan Wakil Wali Kota Bekasi itu juga menyebut bahwa angka kemiskinan dan stunting Indonesia masih cukup tinggi.
"Data terakhir menunjukkan angka kemiskinan ekstrem kita masih sekitar 2,04 persen atau 5,59 juta jiwa pada tahun 2022, sedangkan angka prevalensi stunting di Indonesia masih sekitar 21,6 persen," sebutnya.
"Target Pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem dan stunting sesuai dengan target RPJMN perlu kita kawal bersama," imbuh Syaikhu.
Disikapi dengan Semangat Kolaborasi
Di tengah kondisi yang sedang terjadi tersebut, Syaikhu meminta kepada semua pihak untuk menyikapinya dengan semangat kolaborasi seluruh anak bangsa.
"Semangat kolaborasi tersebut, ditandai dengan keterlibatan banyak pihak dalam pelaksanaan ibadah kurban, mulai dari pembelian dan penyembelihan hewan kurban hingga pendistribusian daging kurban kepada masyarakat," ucapnya.
"Rantai pasok kurban tersebut hanya bisa terjadi jika dilakukan secara bersama-sama dan berkolaborasi dengan banyak pihak," imbuh Syaikhu.
Ia mengungkapkan bahwa terdapat multiplier effect yang dihasilkan dari kurban untuk semua pihak.
"Multiplier effect yang ditimbulkan dari kurban tidak hanya bagi peternak hewan semata, tetapi juga bisa dirasakan oleh pembuat pakan ternak, pencari rumput, pembuat beduk masjid, hingga penjual hewan kurban secara musiman," ungkapnya.
"Sehingga kolaborasi yang ditimbulkan dari kurban ini akan memberikan dampak baik bagi perekonomian masyarakat," tambah Syaikhu.
Menurutnya, semangat kolaborasi dalam berkurban menjadi modal penting dalam memperkuat kembali pranata sosial yang mulai menipis dimiliki oleh Bangsa Indonesia.
"Oleh sebab itu, pelaksanaan ibadah Kurban menjadi momentum yang sangat tepat untuk mengimplementasikan semangat kolaborasi antar sesama anak bangsa, selain bentuk keimanan kita kepada Allah SWT, juga membantu sesama anak bangsa yang sedang menghadapi kesulitan hidup," ujar Syaikhu.
Advertisement
Pemimpin Harus Berani Korbankan Ego
Syaikhu menuturkan bahwa peristiwa kurban hendaknya menjadi pelajaran bagi pemimpin di seluruh Indonesia agar berani mengorbankan ego pribadi, keluarga, dan kelompok demi kepentingan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
"Pemimpin harus memiliki keimanan yang kokoh untuk mengikis setiap ego dan nafsu pribadi yang berlebihan, jujur dalam setiap langkah, transparan dalam bersikap, sehingga kebijakan yang dibuatnya akan memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat dalam menjaga dan melindungi masyarakat dari dampak pandemi Covid-19 dan ketidakpastian yang tinggi," tuturnya.
Syaikhu merasa bahwa kondisi saat ini tengah diselimuti oleh krisis yang terjadi. Untuk itu, ia meminta kepada para pemimpin agar memberikan keteladanan dengan mengutamakan nasib dan keselataman bangsa dan negara.
"Memastikan daya beli dan konsumsi masyarakat tersedia, menyalurkan semua bantuan kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Jangan sampai, di tengah penderitaan rakyat, masih ada segelintir pejabat melakukan moral hazard, korupsi, manipulasi bantuan sosial bagi masyarakat," tegasnya.
Tumbuhkan Sikap Kepahlawanan
Syaikhu berujar bahwa ibadah kurban tahun ini bisa menjadi momentum menumbuhkan sikap kepahlawanan untuk mengetuk nurani dan membangkitkan rasa empati secara kolektif untuk mencari solusi bagi permasalahan multidimensi yang sedang dihadapi.
"Kurban memberikan inspirasi yang mendalam bagi kita semua untuk berkolaborasi mengatasi permasalahan bangsa secara bersama-sama," ujarnya.
"Kepahlawanan yang sudah ditunjukkan oleh para anak bangsa yang melewati batas kewajiban dan pengabdian yang mereka lakukan merupakan bukti kecintaan terhadap bangsa dan negaranya," tambah Syaikhu.
Ia juga mengungkapkan bahwa kurban hendaknya dapat memberikan keteladanan dari para pemimpin untuk senantiasa mengorbankan kepentingan pribadinya dan mengutamakan kepentingan masyarakat yang lebih besar.
"Sehingga ke depannya melalui pesan Kurban yang mendalam ini akan lahir keteladanan kepemimpinan untuk selalu berkolaborasi dan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara," jelas Syaikhu.
(*)
Advertisement