Jalankan Instruksi Presiden, Menko Muhadjir Minta Kementerian Fokus Atasi Stunting dan Miskin Ekstrem

Muhadjir mengatakan dalam upaya menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi, pihaknya bersama jajaran Kemenko PMK akan terus melakukan koordinasi dan menjalankan program dengan seluruh kementerian dan lembaga terkait.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jul 2023, 05:49 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy saat menyampaikan sambutan dalam sebuah acara. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy menginstruksikan jajarannya untuk terus berkoordinasi dalam rangka memastikan target pemerintah pada tahun 2024 dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan pengentasan stunting tercapai. 

Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo saat penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPP Tahun 2022 dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) Tahun 2022 di Istana Negara, Senin, 26 Juni lalu.

"Bapak Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan untuk mendorong penggunaan anggaran belanja negara berfokus pada program unggulan pemerintah seperti penanganan stunting, pengentasan kemiskinan, maupun program-program lainnya. Bahkan anggaran belanja negara juga dapat dialokasikan untuk belanja produk dalam negeri," kata Menko Muhadjir Effendy lewat postingan Instagram pribadinya, yang dikutip Jumat, 30 Juni 2023.

Lebih lanjut, kata Menko Muhadjir, dalam upaya menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi tersebut pihaknya bersama jajaran Kemenko PMK akan terus melakukan koordinasi dan menjalankan program dengan seluruh kementerian dan lembaga terkait.

"Hal ini untuk memastikan agar target pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem mencapai nol persen dan pengentasan stunting sebesar 14 persen dapat tercapai pada tahun 2024 mendatang," ujar Muhadjir.

 

 


Target Pertumbuhan 5,3 Persen

Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan sambutan pada acara Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi untuk Percepatan Penurunan Stunting di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (28/2/2023). Pemerintah mencanangkan gerakan tersebut yang dalam pelaksanaannya melibatkan 300.188 posyandu guna mempercepat penurunan prevalensi stunting, gangguan tubuh pada anak balita akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan target pertumbuhan ekonomi nasional sampai akhir tahun 2023 tetap 5,3 persen. Meskipun beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencabut status pandemi Covid-19 telah berganti menjadi endemi.

Pertumbuhan tetap kita dorong sampai akhir tahun 5,3 persen,” kata Airlangga saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (27/6/2023). 

Airlangga menjelaskan status endemi yang ditetapkan sekarang ini akan mendorong masyarakat bergerak lebih cepat. Mengingat selama pandemi, masih ada keraguan dari mereka yang takut tertular virus atau penyakitnya.

“Tentu ekonomi ini enggak bisa bergeser dari mobilitas, waktu masih pandemi ada kekhawatiran  menyebarnya penyakit atau ketularan,” kata dia. 

Dampaknya terhadap perekonomian, kata Airlangga baru akan terasa hingga akhir tahun. Tercermin dari semakin banyaknya kegiatan masyarakat.

Apalagi ada beberapa waktu libur semi panjang yang bisa meningkatkan aktivitas dan mobilitas masyarakat.

"Tentu pengaruhnya itu nanti di kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Nanti juga kan ada libur semi panjang dan diharapkan aktivitas ekonomi terus bergerak,” kata Menko Airlangga.

 

Infografis Mimpi SBY Naik Kereta Bersama Jokowi dan Megawati. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya